Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19, Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Meledak di Afrika Selatan

image-gnews
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan berada di ambang gelombang kelima Covid-19 di dalam negerinya. Gelombang terbaru ini datang berjarak hanya tiga bulan setelah negara itu ke luar dari gelombangnya yang keempat, yakni pada Januari lalu.

Afrika Selatan kembali mencatat lonjakan jumlah kasus positif infeksi SARS-CoV-2 sejak pertengahan bulan lalu. Pada 18 April lalu, jumlah kasus infeksi baru rata-rata harian--yang dihitung per minggu--tercatat sebanyak 1.354 yang kemudian bertambah lebih dari dua kali lipat menjadi 3.251 pada 25 April 2022.

Peningkatan ini juga telah terdeteksi oleh WHO Afrika yang kemudian mengeluarkan peringatannya pada Kamis lalu. Lonjakan kasus di Afrika Selatan mampu membuat Afrika yang selama dua bulan sebelumnya mencatatkan penurunan jumlah kasus positif dan kematian menjadi meningkat kembali.

Infeksi yang sedang berkembang itu berasal dari subvarian Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5. Helen Rees dari University of the Witwatersrand di Johannesburg mengungkapnya dalam sebuah konferensi pers pada 28 April. Disebutkannya bahwa subvarian itu didapati di lebih dari separuh kasus infeksi baru Afrika Selatan di pekan pertama April.

Subvarian itu, menurut laporan penelitian Tulio de Oliveira dan sejumlah koleganya di Stellenbosch University, Afrika Selatan, adalah juga lebih menular daripada yang sebelumnya mendominasi yakni BA.2. Yang terakhir ini dikenal sebagai Omicron Siluman dan lebih menular daripada subvarian orisinal Omicron (BA.1). Varian Omicron itu sendiri dikenal sebagai yang paling menular dibandingkan varian SARS-CoV-2 sebelumnya yang pernah dikenal.

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki protein paku yang identik, dan jika dibandingkan dengan BA.2, memiliki tambahan gen L452R, F486V dan asam amino tipe liar Q493. Gantinya, Omicron BA.4 dan BA.5 tak memiliki gen 69-70. Ketiadaan bagian itu memungkinkan dua subvarian itu bisa diidentifikasi menggunakan metode S-gene target failure dalam tes PCR.

“Sehingga kami bisa memperkirakan kalau ini bakal menyebabkan reinfeksi dan bisa menembus (kekebalan) beberapa vaksin, karena hanya itu satu-satunya cara infeksi bisa tumbuh di Afrika Selatan yang lebih dari 90 persen populasinya sudah memiliki imun," kata Tulio.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla, menyatakan bahwa jumlah kasus yang harus mendapatkan pertolongan di rumah sakit karena infeksi BA.4 dan BA.5 didapati telah bertambah, namun angka ICU dan kematian secara umum masih stabil. Dalam catatannya, angka kematian juga masih relatif tetap dengan rata-rata harian sepanjang seminggu pada 12 April sebesar 18 kasus dan 22 kasus pada 29 April.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gelombang kelima Covid-19 di Afrika Selatan diprediksi dimasuki pada Mei-Juni. "Tapi sejauh ini tidak ada tanda kalau BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan gejala ifeksi yang lebih parah," kata Waasila Jassat dari Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan

Secara keseluruhan, Afrika Selatan telah melaporkan lebih dari 3,7 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 100 ribu kasus kematian sepanjang pandemi Covid-19 ini.

NEW SCIENTIST, CERI.ORG, CNA, FORTUNE

Baca juga:
Yang Pertama Hapus PPKM, Denmark Umumkan Sudahi Sementara Vaksinasi Covid-19


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

6 jam lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

Musim hujan dan musim dingin, kasus COVID-19 dikabarkan naik. Ini yang perlu dipahami soal COVID-19 dan influenza serta upaya pencegahan.


Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak, Ini Saran Dokter RSCM

8 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak, Ini Saran Dokter RSCM

Dokter anak RSCM merekomendasikan imunisasi lengkap untuk mencegah koinfeksi mycroplasma pneumonia yang kini tengah merebak.


Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

8 jam lalu

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic
Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

PB IDI meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19.


Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

9 jam lalu

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

Keterampilan matematika dan membaca remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di banyak negara pasca-Covid-19.


Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

12 jam lalu

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan (Instagram/@erlinaburhan)
Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

Mycoplasma Pneumoniae mulai diperbincangkan masyarakat setelah ditemukan peningkatan yang signifikan di Cina.


Epidemiolog Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura Imbas Euforia Usai Pandemi

13 jam lalu

Vaksinasi Covid-19 tetap digencarkan di Yogyakarta pada Senin (26/6) meski status pandemi telah dicabut. Dok.istimewa
Epidemiolog Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura Imbas Euforia Usai Pandemi

Peningkatan infeksi Covid-19 di Singapura terjadi pada kurun waktu 19-25 November 2023


Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

16 jam lalu

Saat menghadapi hukuman mati, Nelson Mandela berbicara dari beranda atas Pengadilan Rivonia, April 1964:
Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.


Per Oktober 2023, Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun jadi Rp 301,16 Triliun

21 jam lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
Per Oktober 2023, Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun jadi Rp 301,16 Triliun

OJK mencatat nilai kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan seiring pertumbuhan perekonomian nasional.


WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

1 hari lalu

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 4 Desember 2023. REUTERS/Fadi Shana
WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

WHO mengatakan situasi di Gaza kian memburuk seiring dengan semakin intensifnya pengeboman Israel di selatan wilayah Palestina.


Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

1 hari lalu

Anak-anak Palestina yang terluka tergeletak di lantai rumah sakit Nasser, menyusul serangan Israel di sekolah Ma'an di timur Khan Younis, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 5 Desember 2023. REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa
Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

Setiap 10 menit, 1 anak tewas di Gaza terkena serangan Israel.