Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Elliott Tanner, Remaja 13 Tahun dengan Gelar Sarjana Fisika

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Elliott Tanner. space.com
Elliott Tanner. space.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Elliott Tanner, seorang remaja berusia 13 tahun berhasil mendapatkan gelar sarjana fisika dari University of Minnesota, Amerika. Capaiannya itu memukau profesor dan teman-teman sebayanya.

Meski luar biasa, pencapaian tersebut tidak menjadikan Elliott lulusan perguruan tinggi termuda dalam sejarah Amerika. Gelar itu dimiliki Michael Kearney, yang lulus dari University of South Alabama dengan gelar sarjana antropologi pada tahun 1992 pada usia 10 tahun, menurut BBC. 

Orang tua Elliott amat bangga atas kerja keras dan dedikasi Elliott untuk mendapatkan gelar di usia yang masih muda serta menjadi inspirasi bagi banyak orang. "Meskipun dia memiliki kapasitas luar biasa untuk belajar, dia juga manusia yang baik dan lucu," ujar Michelle Tanner, ibu Elliott kepada Live Science dikutip dari space.com, Rabu, 4 Mei 2022.

Elliott bercita-cita menjadi profesor di University of Minnesota dan menjadi ahli dalam fisika teoretis energi tinggi, studi tentang blok bangunan paling dasar dari materi dan gaya fundamental di antara mereka. "Saya tidak sabar untuk memulai," kata Elliott.

Orang tua Elliott bercerita pertama kali menyadari bahwa putra mereka berbakat sebelum Elliott mulai sekolah. Elliot menunjukkan kemampuan bahasa dan matematika yang luar biasa sejak berusia 3 tahun. Ketika berusia lima tahun, Elliott mendaftar di taman kanak-kanak setempat. Namun, Elliott dikeluarkan dari sekolah karena pendidikan usia dini tidak cocok untuknya. Sebab, ketika kawan-kawan sebayanya bermain di taman bermain, Elliott sudah berbicara tentang akselerator partikel. 

"Dia berbicara tentang akselerator partikel ketika dia berusia 5 tahun, ketika anak-anak lain berpura-pura menjadi Superman di taman bermain," kata Michelle.

Elliott kemudian disekolahkan di rumah oleh orang tuanya, yang mendukung sifat ingin tahu dan seleranya akan pengetahuan sendiri. Pasangan itu mencoba membatasi Elliott pada kurikulum rekan-rekannya, tetapi terlepas dari upaya terbaik mereka, Elliott maju dengan kecepatan yang mencengangkan.

"Elliott akhirnya belajar dan mengonsumsi informasi lebih cepat daripada yang bisa kami berikan," kata Tanner. Kamar Elliot dipenuhi dengan buku pelajaran. Dia sering memilih untuk menghabiskan uang ulang tahunnya untuk membeli buku daripada mainan.

Pada usia 9 tahun, Elliott telah menyelesaikan sebagian besar kurikulum sekolah menengah biasa sehingga orang tua Elliott mendaftarkannya di community college setempat. Di community college itulah Elliott benar-benar menempa hasratnya untuk belajar fisika. "Untuk waktu yang lama, saya ingin menjadi ahli matematika. Kemudian saya dihadapkan pada kelas fisika yang sangat menggugah dan menginspirasi saya untuk belajar lebih banyak tentang rahasia dunia," kata Elliott.

Ketika berusia 11 tahun, Elliott dipindahkan ke University of Minnesota untuk mulai belajar fisika dan matematika. Kemudahan transisi Elliott ke kehidupan kampus mengejutkan para profesor dan teman-teman sekelasnya yang jauh lebih tua.

"Kadang-kadang ada kebingungan singkat mengapa saya ada di sana (di kelas), tetapi itu cepat hilang," kata Elliott. Meskipun pengalaman kuliahnya sedikit berbeda dari teman-teman sekelasnya, Elliott masih bergaul dengan teman-temannya di ruang siswa, mendiskusikan pekerjaan rumah, berdebat topik fisika atau menonton film.

Elliott juga harus berurusan dengan liputan media yang datang dengan menjadi anak ajaib. Dia sering dibandingkan dengan Sheldon Cooper, pemeran utama dalam spin-off "The Big Bang Theory" "Young Sheldon,". Elliott mengatakan dia bahkan berteman dengan Iain Armitage, aktor yang memerankan Young Sheldon. 

"Young Sheldon telah menunjukkan beberapa kesulitan yang saya hadapi dan saya sangat menghargai melihat orang-orang berbakat lainnya di acara-acara," kata Elliott.

Masih Anak Biasa 

Salah satu tantangan terbesar yang Elliott dan keluarganya adalah hujan kritik di media sosial. Orang tua Elliott kerap menuai kritik karena dianggap mencuri masa kecil Elliott. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang-orang tampaknya memiliki prasangka bahwa masa kecil Elliott telah dicuri. Mereka juga menganggap Elliott pasti kurang dalam keterampilan sosial.Tapi, ini tidak bisa. Dia justru bergaul dengan anak seusianya," kata ayah Elliott, Tanner.

Elliott selalu menikmati berinteraksi dengan anak-anak seusianya. Dia suka bermain dengan anak-anak tetangga lainnya, melakukan hal-hal seperti membuat baju besi dari kardus, membuat permainan papan, mengunjungi taman hiburan dan bermain "Dungeons and Dragons." Elliott juga melakukan bermain saat Halloween dengan berpakaian seperti Albert Einstein atau fisikawan teoretis Richard Feynman, ilmuwan favoritnya. 

Melanjutkan Studi Doktor

Elliott telah diterima di program doktor fisika Universitas Minnesota dan akan memulai gelar doktornya pada tahun akademik berikutnya. Sayangnya, penerimaannya dalam program tersebut tidak disertai dengan dukungan keuangan yang biasanya diterima siswa. 

Biasanya, universitas memberi mahasiswa paket yang mencakup tunjangan (gaji pokok), asuransi kesehatan, dan keringanan biaya kuliah. Namun, dalam kasus ini, departemen fisika memilih untuk tidak melakukannya karena mereka khawatir tentang pemberian tanggung jawab mengajar kepada Elliott, yang merupakan bagian besar dari program tersebut.

Keputusan itu mengejutkan orang tua Elliott, yang mengandalkan hibah untuk mendukung pendidikan Elliott. Mereka memperkirakan bahwa seluruh program doktor akan menelan biaya sekitar $90.000 untuk menyelesaikannya.

"Kami tidak pernah membayangkan mengirim anak berusia 9 tahun ke perguruan tinggi, apalagi anak berusia 13 tahun ke sekolah pascasarjana, jadi kami tidak pernah punya waktu untuk mengumpulkan dana kuliah," kata Tanner. Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah memulai kampanye GoFundMe, tambahnya.

Pada tanggal 28 April, halaman GoFundMe Elliott telah mengumpulkan lebih dari $28.000, yang berarti bahwa ia setidaknya harus dapat menyelesaikan tahun pertama. "Kami sangat berterima kasih karena teman, keluarga, komunitas, dan masyarakat umum kami telah mendukung Elliott," kata Tanner. "Dia tidak akan bisa melanjutkan studinya tanpa dukungan."

SPACE.COM

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Adenovirus Tipe 41 Biasanya Serang Usus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Wisudawan Termuda Sarjana UGM, Vito Pernah Ikut Dua Kali Akselerasi

6 hari lalu

Dhimas Vito Ardhana, wisudawan sarjana termuda UGM dalam wisuda periode 22 November 2023. Ia lulus jenjang S1 pada usia 20 tahun 4 bulan 13 hari. Dok. Istimewa
Jadi Wisudawan Termuda Sarjana UGM, Vito Pernah Ikut Dua Kali Akselerasi

Dhimas Vito Ardhana menamatkan pendidikan S1 Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM pada usia 20 tahun 4 bulan 13 hari.


Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

6 hari lalu

Calon Presiden Ganjar Pranowo (kanan) bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat hadir pada acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 23 November 2023. Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

Ganjar dan Mahfud Md. membahas sejumlah isu dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Apa saja yang dibahas?


Dalam 24 Jam Ditarik Rp14,9 Triliiun dari Binance, Ada Unsur Hamas Palestina

7 hari lalu

Zhao Changpeng, pendiri dan CEO Binance menghadiri konferensi Viva Technology yang didedikasikan untuk inovasi dan startup di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, Prancis 16 Juni 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Dalam 24 Jam Ditarik Rp14,9 Triliiun dari Binance, Ada Unsur Hamas Palestina

Binance melihat arus keluar $956 juta atau sekitar Rp14,9 triliun setelah Zhao mundur untuk menyelesaikan penyelidikan AS.


Gaduh Soal Jenjang Pendidikan Gibran Rakabuming, Kemendikbud Beri Penjelasan

12 hari lalu

Bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menghadiri deklrasi dukungan Repnas Indonesia Maju di Bengkel Space SCBD, Jakarta Pusat, Ahad, 12 November 2023. Tika Ayu/Tempo
Gaduh Soal Jenjang Pendidikan Gibran Rakabuming, Kemendikbud Beri Penjelasan

Di media sosial sebelumnya ramai mempertanyakan perihal jenjang pendidikan Gibran Rakabuming.


Rektor Unissula akan Kaji Desakan Pencopotan Gelar Guru Besar Kehormatan Anwar Usman

20 hari lalu

Hakim Konstitusi Anwar Usman memberikan keterangan pers setelah pencopotan dirinya sebagai ketua MK, di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu, 8 November 2023. TEMPO/Subekti.
Rektor Unissula akan Kaji Desakan Pencopotan Gelar Guru Besar Kehormatan Anwar Usman

Menurutnya, ada sejumlah sejumlah mekanisme yang mesti dilalui ketika akan mencopot gelar guru besar kehormatan, termasuk ke Anwar Usman.


Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

23 hari lalu

Rektor Unesa Prof. Nurahasan (tengah) usai mengukuhkan tiga guru besar baru dan adjunct professor di kampus setempat, Senin, 6 November 2023. (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan tiga guru besar (gubes) baru dan delapan adjunct professor.


Nadiem Makarim Cabut Gelar Profesor Taruna Ikrar, Begini Prosedurnya

24 hari lalu

Taruna Ikrar. wikipedia.org
Nadiem Makarim Cabut Gelar Profesor Taruna Ikrar, Begini Prosedurnya

Mendikbudristek Nadiem Makarim mencabut gelar profesor milik Taruna Ikrar, dosen di Universitas Malahayati, Bandar Lampung.


Lowongan Kerja Wilmar Indonesia untuk SMK hingga Sarjana

25 hari lalu

Ilustrasi Mencari Lowongan Kerja. Tempo/Tony Hartawan
Lowongan Kerja Wilmar Indonesia untuk SMK hingga Sarjana

Wilmar Indonesia membuka lowongan kerja untuk lulusan SMK hingga sarjana. Cek syaratnya.


ITS Kukuhkan 27 Guru Besar Sekaligus, Terbanyak dalam Sejarah Kampus

27 hari lalu

Sebanyak 27 orang Guru Besar ITS dikukuhkan pada Kamis, 2 November 2023. Menjadi yang terbanyak dalam sejarah ITS. Dok. ITS
ITS Kukuhkan 27 Guru Besar Sekaligus, Terbanyak dalam Sejarah Kampus

Peningkatan jumlah profesor yang spektakuler ini sangat memengaruhi peningkatan kualitas ITS secara keseluruhan.


Bantu Menyelesaikan Masalah STEM, Google Perbaruhi Layanan Search dan Lens

29 hari lalu

Google Search (Google)
Bantu Menyelesaikan Masalah STEM, Google Perbaruhi Layanan Search dan Lens

Google akan membantu pengguna dengan konsep terkait STEM dan menelusuri persamaan yang relevan dengan cara yang lebih alami dan intuitif.