TEMPO.CO, Jakarta - AMD memenangkan persaingan laptop gaming pertama kalinya pada 2020. Saat itu, laptop Asus Zephyrus G14 dengan CPU AMD dan GPU AMD menguasai pasar. Sejak itu, laptop AMD bisa dikatakan tidak lagi berarti murah.
Kini, AMD mengarahkan pandangannya lebih tinggi daripada mesin game kelas menengah. Perusahaan mengungkapkan sedang membangun CPU baru yang ditujukan untuk puncak kinerja game dengan core, thread, dan cache tertinggi yang pernah ada.
Lini CPU terbaru diberi kode 'Dragon Range' dan mereka akan beroperasi eksklusif pada 55W TDP atau lebih tinggi--daya yang cukup untuk membuat mereka, "akan banyak eksis dalam ruang di mana laptop-laptop gaming terus aktif hampir di sepanjang waktu," kata Direktur Pemasaran Teknis AMD, Robert Hallock.
Dari bagan yang dibuat AMD ditunjukkan kalau perusahaan membidik laptop dengan ketebalan setidaknya 20 mm. Sedangkan untuk yang lebih tipis disediakan CPU 35-45 W 'Phoenix'. Keduanya adalah bagian dari serie AMD Ryzen 7000 yang berbasis arsitektur Zen 4 yang sama, dan sayangnya, baru akan hadir semuanya tak lebih cepat daripada 2023.
Menurut bagan yang sama, arsitektur Zen 4 rencananya akan lebih dulu hadir untuk CPU yang eksklusif desktop pada tahun ini. Memiliki daya lebih dari 65 W, kode namanya adalah 'Raphael'.
AMD mengatakan bahwa Dragon Range akan menggunakan akhiran 'HS' untuk CPU. Kode yang sama seperti Ryzen 9 4900HS pada 35W pada Asus Zephyrus 2020. “Mereka diperkirakan lebih hemat daya daripada laptop lain dalam jangka waktu yang bersaing," kata Hallock.
AMD belum memberikan detail lebih tentang apa yang mungkin dibawa oleh CPU baru ke laptop gaming. Mengingat chip grafis, bukan CPU, umumnya merupakan tempat sebagian besar keuletan game berasal.
Namun, kecepatan CPU memang penting, terutama ketika pengguna mencoba memberi asupan bagi monitor dengan refresh rate tinggi (yang mungkin akan segera naik hingga 500 Hz) dengan bingkai resolusi lebih rendah. Jenis gamer yang membeli "laptop gaming ekstrem" mungkin peduli tentang bahkan sedikit keuntungan di FPS.
Hallock mengatakan chip baru adalah peluang yang menurut perusahaan dapat dikejar bersama game tipis dan ringan. “Kinerja per watt cerita yang Anda dengar dari kami juga akan berlanjut di masa mendatang,” katanya.
AMD juga mengatakan mulai kuartal berikutnya akan membagi game ke dalam segmen keuangannya sendiri, dengan pendapatan dari suku cadang semi-kustom. Ini seperti PlayStation, Xbox, dan chip Steam Deck yang bergabung dengan grafis Radeon desktop dan laptop—semua bagian dari satu bisnis game. Sepertinya Ryzen mungkin bukan bagian dari segmen itu, diharapkan perusahaan akan menjelaskan lebih banyak analis di bulan Juni.
Baca juga:
FIFA 22 Bakal Bisa Cross-Play, Uji Fiturnya tak Lama Lagi