Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Lingkungan UNS Ungkap Bahaya Limbah Pakaian Saat Lebaran

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi baju lebaran. Shutterstock
Ilustrasi baju lebaran. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Indonesia acap kali berbondong-bondong membeli baju baru Lebaran. Perilaku ini sudah menjadi bagian tradisi Lebaran di Indonesia. Meski demikian, tradisi ini diam-diam membawa ancaman bagi lingkungan.

Peningkatan pembelian pakaian ini tentu menghadirkan keuntungan yang besar bagi pedagang. Omzet yang didapatkan para pedagang baju di saat-saat seperti ini dapat meningkat hingga dua kali lipat. Sayang, hal itu justru berpotensi untuk merugikan lingkungan.

Saat permintaan baju meningkat, unit produksi yang ada di hulu akan menggunakan sumber daya bahan baku yang lebih banyak. Hal itu akan mendatangkan ancaman yakni peningkatan produksi limbah tekstil.

Sementara itu, di bagian hilir atau unit penjualan akan mengalami limpahan baju bekas yang banyak. Baju-baju bekas tersebut membutuhkan perawatan ekstra untuk dapat dijual kembali. Perawatan ekstra ini dapat berupa pencucian yang membutuhkan detergen yang cukup banyak. Ancaman-ancaman tersebut dapat meningkatkan produksi limbah fesyen di lingkungan.

Pakar lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prabang Setyono menanggapi fenomena ini. Menurut Prabang, budaya simbolik baju Lebaran memiliki makna positif. Namun, dalam praktiknya harus diimbangi dengan sikap bijak berpakaian. “Budaya tersebut sebenarnya pemaknaan simboliknya bagus, hanya pemaknaan secara fisiknya tidak harus dengan baju baru tapi baju yang bagus yang sudah tersimpan lama tapi belum dipakai atau jarang dipakai saja,” ujar Prabang seperti dikutip di laman resmi UNS pada Rabu, 4 Mei 2022.

Apa yang Bisa Dilakukan jika Sudah Telanjur Membeli Baju Baru?
Bagi masyarakat yang sudah telanjur membeli baju baru, Prabang memberikan beberapa solusi yang dapat dilakukan. Guru besar bidang ilmu pencemaran lingkungan ini menyarankan masyarakat untuk menggunakan sistem sirkuler baju layak pakai. Sistem ini dapat dipahami sebagai penyaluran baju-baju yang dianggap sudah kekecilan atau tidak tren tapi masih bisa dipakai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alih-alih membuang, sistem sirkuler penyaluran ini tidak akan menimbulkan limbah bahan tekstil dari baju tersebut. “Bagi yang sudah membeli pakaian maka baju yang dianggap sudah tidak tren atau sudah tidak dipakai harus disalurkan ke suatu unit usaha atau tempat penampungan baju layak pakai untuk didistribusikan ke masyarakat pengguna lain agar penggunaannya berkelanjutan atau sustainable ,” kata Kepala Program Studi S1 Ilmu Lingkungan UNS ini.

Sementara itu, baju-baju yang sudah tidak layak pakai dan harus menjadi sampah dapat diberlakukan sistem sirkuler ekonomi. Prabang mengatakan baju-baju tersebut dapat dijual kepada produsen dengan produk yang memanfaatkan limbah baju. Potongan-potongan baju dapat diubah menjadi bahan fillet atau pengisi properti rumah tangga seperti kursi sofa dan bantalan.

Baca juga: 7 Ribu Lebih Mahasiswa UNAIR Ikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Prodi FMIPA UNS Terakreditasi Internasional ASIIN

36 hari lalu

Sebanyak 10.291 mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) mengikut kegiatan PPKMB 2023 di kampus UNS Solo, Senin, 21 Agustus 2023. Rangkaian kegiatan itu akan berlangsung hingga Rabu, 23 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
3 Prodi FMIPA UNS Terakreditasi Internasional ASIIN

Sebanyak tiga program studi di FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil memperoleh akreditasi dari Jerman.


Daftar 8 Produk Impor di E-Commerce Kena Pungutan Tambahan per 17 Oktober 2023

50 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Daftar 8 Produk Impor di E-Commerce Kena Pungutan Tambahan per 17 Oktober 2023

Kementerian Keuangan akan mengenakan tarif MFN tambahan terhadap empat komoditas impor di e-commerce. Produk apa saja yang dimaksud?


Pemerintah Jamin Operasi Pasar Tiap Hari, Mendag: Alhamdulillah, Sekarang Harga Stabil

23 September 2023

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Wakerow Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa 19 September 2023.
Pemerintah Jamin Operasi Pasar Tiap Hari, Mendag: Alhamdulillah, Sekarang Harga Stabil

Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah memastikan siap melakukan operasi pasar setiap hari.


Malaysia Buka Lowongan untuk Perawat Asing, juga Tukang Cukur dan Buruh Tekstil

19 September 2023

Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS
Malaysia Buka Lowongan untuk Perawat Asing, juga Tukang Cukur dan Buruh Tekstil

Pemerintah Malaysia mengizinkan rumah sakit swasta mengambil perawat warga asing untuk mengatasi kekurangan tenaga terampil bidang kesehatan


HSBC Indonesia Salurkan Pinjaman Berjangka Hijau Rp 307 Miliar untuk Indo-Rama Synthetics

18 September 2023

HSBC Indonesia Salurkan Pinjaman Berjangka Hijau Rp 307 Miliar untuk Indo-Rama Synthetics

HSBC Indonesia memberi pinjaman berjangka hijau US$ 20 juta kepada PT Indo-Rama Synthetics Tbk. untuk mendorong upaya mengurangi konsumsi energi.


Toko H&M London Jual Baju Bekas Mulai Rp500 Ribuan

13 September 2023

Koleksi H&M Spring/Summer 2022 menghadirkan fashion must-haves musim panas dilengkapi dengan bahan yang lebih berkelanjutan/Foto: Doc. H&m
Toko H&M London Jual Baju Bekas Mulai Rp500 Ribuan

H&M berencana menjual aksesoris dan baju bekas di toko utamanya di London mulai 5 Oktober 2023, sebagai bagian dari upaya kurangi limbah tekstil


KBRI Pretoria Promosi Produk Tekstil Indonesia

12 September 2023

KBRI Pretoria bersama-sama dengan KJRI Cape Town bersama sejumlah pihak menyelenggarakan kegiatan Threads of Indonesia untuk mempromosikan tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia pada 11 - 13 September 2023. Sumber: dokumen KBRI Pretoria
KBRI Pretoria Promosi Produk Tekstil Indonesia

KBRI Pretoria bekerja sama dengan sejumlah pihak mempromosikan tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia dalam acara Threads of Indonesia


Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.


Di Hadapan Maba UNS, Bahlil Lahadalia Ungkap Rumus Jadi Kaya Raya

22 Agustus 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (dua dari kiri) menjadi narasumber dalam kuliah umum bertajuk Membangun Potensi Diri Gernerasi Milenial itu dilangsungkan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS Solo, Selasa, 22 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE.
Di Hadapan Maba UNS, Bahlil Lahadalia Ungkap Rumus Jadi Kaya Raya

Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia hadir di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sebagai narasumber dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023


Kurangi Sampah Tekstil, Ini yang Dilakukan Pemerintah dan Desainer

8 Agustus 2023

Pekerja berpose dengan sisa bahan limbah tekstil di Jakarta, 25 Desember 2019. Seorang pengepul berpose dengan sisa kain tekstil yang telah terpotong-potong di tempat penampungan miliknya di kawasan Jakarta Utara. Potongan kain tersebut menjadi cerminan dari iklim perilaku kapitalis di industri
Kurangi Sampah Tekstil, Ini yang Dilakukan Pemerintah dan Desainer

Masalah sampah tekstil yang semakin melimpah membuat banyak pihak khawatir karena dampaknya pada kerusakan lingkungan.