TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Jember (Unej) sedang menyiapkan program beasiswa jenjang magister (S2) dan doktoral (S3) khusus bagi perempuan asal Afghanistan. Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri yang akan memberikan beasiswa bagi perempuan Afghanistan.
Menurut Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, peserta program beasiswa perempuan Afghanistan bisa memilih seluruh program studi jenjang magister yang ada, bahkan jika memenuhi syarat terbuka peluang mengikuti pendidikan program doktoral. Untuk tahap pertama ini Universitas Jember memberikan kuota untuk 20 orang perempuan Afghanistan.
Menurut Iwan, keikutsertaan Kampus Tegalboto dalam program pendidikan bagi perempuan Afghanistan dilatarbelakangi keinginan untuk membantu negara yang baru saja dilanda turbulensi politik hebat itu. “Kami ingin turut berkontribusi bagi pembangunan Afghanistan, khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang diharapkan akan aktif memperbaiki kondisi negaranya," ujar Iwan seperti dikutip di laman resmi Unej pada Kamis, 5 Mei 2022.
Iwan meyakini perempuan adalah salah satu tulang punggung pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kata dia, perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang layak. "Karena itu kami tak ragu mengalokasikan kursi bagi perempuan Afghanistan, termasuk jika ternyata ada yang ingin mendaftarkan diri di jenjang sarjana,” katanya.
Saat ini kesediaan Universitas Jember untuk menerima calon mahasiswi asal Afghanistan sudah dikirimkan ke Kementerian Luar Negeri. Universitas Jember dalam hal ini menunggu hasil perundingan lanjutan antara Kementerian Luar Negeri dengan pemerintah Afghanistan. Iwan berharap perempuan Afghanistan tidak hanya sekedar menuntut ilmu, namun juga bisa mempelajari bagaimana perempuan di Indonesia turut aktif membangun bangsa dan negaranya.
Baca juga:
“Semoga kondisi sosial budaya Indonesia, khususnya Jember akan memberikan inspirasi bagi mahasiswi asal Afghanistan yang nanti memanfaatkan program beasiswa ini. Kami menyiapkan beasiswa berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal dan menyediakan fasilitas pendukung seperti lokasi tinggal selama di Jember," ujarnya. Sedangkan untuk biaya hidup, rencananya akan diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri.
Dari data yang ada, terdapat 43 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang akan bergabung menyukseskan program beasiswa bagi perempuan Afghanistan. Untuk diketahui, sebelumya pada bulan Januari 2022 lalu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sebuah wawancara dengan media menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu pemulihan kondisi Afghanistan.
Salah satu syaratnya adalah meminta pihak Taliban selaku penguasa Afghanistan saat ini untuk menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk penghormatan terhadap hak-hak perempuan Afghanistan.
Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Indonesia dan negara lainnya mengusahakan berbagai program pemberdayaan bagi perempuan Afghanistan salah satunya adalah program beasiswa pendidikan. Nantinya, program beasiswa bagi perempuan Afghanistan ini dibagi dua, yakni memberikan kesempatan bagi perempuan Afghanistan untuk kuliah di Indonesia atau memberikan berbagai pelatihan bagi prempuan Afghanistan di negaranya sendiri.
Baca juga: Kisah Elliott Tanner, Remaja 13 Tahun dengan Gelar Sarjana Fisika
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.