TEMPO.CO, Jakarta - Supercarrier atau kapal induk dirancang untuk kepentingan perang. Mengutip laman McGill School of Computer Science, supercarrier merupakan kapal perang yang dirancang berfungsi sebagai pangkalan udara di laut. Kapal induk memudahkan angkatan laut memprediksi kekuatan udara jarak jauh tanpa harus bergantung di pangkalan lokal untuk pesawat darat.
Angkatan laut modern menggunakan supercarrier sebagai kapal induk armada. Supercarrier merupakan perkembangan kekuatan udara sebagai bagian penting untuk kepentingan peperangan.
Apa itu supercarrier?
Mengutip Fandom, bobot supercarrier biasanya lebih dari 65.000 ton. Angkatan Laut Amerika Serikat, setidaknya memiliki 10 kapal semacam itu. Beberapa negara juga mengoperasikan armada kapal induk yang bobotnya 42.000 ton, seperti kapal induk Prancis Charles de Gaulle (R91).
Supercarrier pertama adalah HMS Ark Royal yang sudah ada sejak pada 1938. Panjang 209 meter dan bobotnya 22.000 ton. Kapal itu dirancang untuk membawa 72 pesawat. Pada 1943, superlatif dipindahkan ke kapal induk kelas Midway yang beratnya 45.000 ton sebagai peningkatan dari kelas Essex yang bobotnya 27.000 ton.
Adapun kapal induk Ulyanovsk beratnya 85.000 ton milik Uni Soviet, hampir sama ukurannya dengan kapal induk Amerika sebelumnya. Saat pengerjaan 40 persen saat itu tak berlanjut pada 1991 karena kurang dana semasa pascaperang dingin .
Baca Juga:
Inggris juga membangun dua kapal induk 70.600 ton kelas Queen Elizabeth. Supercarrier itu berfungsi sebagai kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Kapal itu hampir sama fungsinya dengan Angkatan Laut Amerika Serikat kelas Invincible.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Jenis Kapal Induk Berdasarkan Bahan Bakar dan Teknik Peluncuran Pesawat Tempur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.