" Udah bangun tapi mata masih sepet dan badan enggan lepas dari kasur," tulis perempuan berusia 25 tahun ini pada halaman pribadinya di situs jejaring sosial Facebook. Lalu ia pun kembali tidur.
Beberapa bulan terakhir ini, berbagi cerita tentang segala aktivitas dan perasaannya di Facebook menjadi hal pertama yang dilakukan Anggi saban pagi. Dalam perjalanan menuju kantor pun karyawan swasta ini sesekali mengakses Facebook lewat ponselnya.
Setibanya di kantor, Facebook menjadi situs pertama yang dibuka Anggi di komputernya. Di sela-sela mengurus pekerjaan, sesekali ia juga mengomentari halaman Facebook teman-temannya dan menulis catatan atau puisi singkat di halamannya sendiri.
Lalu, sepulang kerja, ia acap menyambangi kafe atau mal. Koneksi Internet di tempat-tempat itu pun ia manfaatkan untuk mengakses Facebook. Anggi bercerita, saat bersama temannya sesama facebooker--para penggila Facebook--masing-masing bisa sibuk sendiri dengan Facebook sampai lupa mengobrol.
Dulu Anggi ogah-ogahan ketika ayahnya memintanya membuat account di Facebook. Tapi sekarang, mengulik situs jejaring ciptaan Mark Zuckerberg itu jadi menu wajibnya setiap hari. Menurut dia, Facebook tempat yang menyenangkan untuk berbagi cerita dengan teman-temannya karena, setiap ia menulis perkembangan terbaru soal dirinya--yang di Facebook disebut status--komentar dari teman-temannya akan segera berdatangan.
Komentar-komentar itulah yang menjadi salah satu pemicu Anggi rajin mengubah statusnya. Kadang, jika tak ada komentar, ia malah kesal sendiri. "Senang aja kalau dikomentari, rasanya ada perhatian dari teman-teman."
Anggi hanyalah satu di antara pengguna aktif Facebook di Indonesia yang, menurut catatan situs Allfacebook.com, telah mencapai lebih dari satu juta orang. Jumlah itu masih terus bertambah dengan kecepatan yang fantastis, mengingat pada Desember 2008 penggunanya masih sekitar 700 ribu orang.