Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Blood Moon, Apa Itu Gerhana Bulan Total?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi gerhana bulan. Nasa.gov
Ilustrasi gerhana bulan. Nasa.gov
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGerhana bulan akan muncul tahun ini di beberapa wilayah di dunia. Mengutip laman Edukasi Sains Nasional, puncak gerhana bulan total pada 16 Mei 2022, pukul 04.11.33 UT atau 11.11.33 WIB. Beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana pada 15 Mei.

Gerhana (blood moon) ini hanya bisa disaksikan di Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian timur), Selandia Baru, dan sebagian besar Oseania. Gerhana bulan total ini tak bisa dilihat di Indonesia. Itu karena bulan sudah di bawah ufuk. Gerhana kali ini bertepatan Hari Raya Waisak 2566 Buddhist Era (BE).

Apa itu gerhana bulan total?

Mengutip Space, gerhana bulan total fenomena astronomis. Fenomena ketika bulan, Bumi, dan matahari berada di satu garis lurus. Bulan masuk keseluruhan dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Tak ada sinar matahari yang dipantulkan ke permukaan bulan.

Mengutip laman Edukasi Sains Nasional, gerhana bulan total cenderung berwarna kemerahan. Itu tersebab pembiasan sinar matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi. Saat bulan berada di sisi yang berlawanan dengan sisi Bumi yang mengalami siang.

Sinar matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan sisi Bumi yang mengalami siang. Sinar matahari yang sampai ke bulan akan bias ke panjang gelombang dalam spektrum cahaya tampak, yakni merah.

Fenomena ini yang ke-34 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 131. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali mencapai 141,37 persen diameter bulan untuk umbra. Adapun 237,26 persen diameter bulan untuk penumbra. Pusat bulan berada di 25,32 persen diameter umbra Bumi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerhana bulan total bisa berwarna jingga kemerahan tersebab debu dan kualitas udara yang buruk di lokasi pengamatan. Gerhana bulan total akan terlihat merah kusam hingga kecokelatan jika kualitas udara di lokasi pengamatan bersih dari debu. Mengutip Almanac, saat gerhana bulan berubah warna menjadi rona kemerahan ketika benar-benar tenggelam dalam bayangan Bumi.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Daftar Fenomena Astronomi Mei Setelah Bulan Baru 1 Syawal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Penyebab Arus Balik Lebaran 2024 Diprediksi Lebih Padat Kendaraan

9 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan saat melintasi ruas jalan tol Cipali km 80, saat puncak arus balik, di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2019. ANTARA
3 Penyebab Arus Balik Lebaran 2024 Diprediksi Lebih Padat Kendaraan

Arus balik lebaran 2024 diprediksi lebih padat dari tahun sebelumnya, apa saja faktor penyebabnya?


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

13 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

13 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

13 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

14 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

16 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

22 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

Para pengendara yang sedang berada di jalan diimbau untuk berhati-hati bila saat terjadi gerhana matahari. Berikut yang perlu dilakukan.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

23 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.