TEMPO.CO, Jakarta - Tidur sambil berjalan atau sleepwalking lebih sering terjadi pada anak-anak. Ketimbang orang di usia dewasa, tidur berjalan sering kali lebih memungkinkan pada usia remaja. Ini bisa sangat berbahaya karena beberapa alasan.
Sedikit tentang penyebabnya, peneliti tidur telah mengidentifikasi beberapa kondisi kesehatan, aktivitas, dan zat yang diketahui memiliki episode berjalan dalam tidur. Melansir dari laman Healthline, mungkin seseorang juga telah mewarisi kecenderungan untuk berjalan tidur.
Terlebih lagi stres dan kecemasan mengganggu istirahat malam yang baik bagi tubuh. Sehingga beberapa ilmuwan juga beranggapan bahwa stres di siang hari dapat menyebabkan tidur berjalan atau somnambulisme ini.
Stres dan kecemasan diketahui mengganggu istirahat malam yang baik. Dalam sebuah penelitian di klinik tidur, satu dari 193 pasien ditemukan bahwa pemicu utama tidur berjalan adalah peristiwa stres yang dialami sepanjang hari.
Orang yang berjalan dalam tidur, biasanya tidak akan merespons ketika seseorang menarik perhatian mereka. Pandangan yang sayu atau jauh ada di matanya. Mereka juga dapat beraktivitas lain dalam kondisi tidur berjalan. Seperti makan, berbicara, menyiapkan makanan, buang air kecil di tempat yang bukan toilet, mencoba meninggalkan rumah, atau bahkan berhubungan seks.
Semua itu, yang dialami orang-orang tidur berjalan, sebagian besar waktu mereka tidak ingat ketika bangun dari tidur.