Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pohon Raksasa dari Danau Maninjau, Kayu Terbesar di Dunia

Reporter

image-gnews
Wakil Bupati Agam Irwan Fikri beserta unsur pimpinan pemerintahan di lingkungan Kecamatan Tanjung Raya, Sumatera Barat, sedang mengunjungi lokasi pohon raksasa di kawasan hutan rakyat di Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang. (Antara/Yusrizal)
Wakil Bupati Agam Irwan Fikri beserta unsur pimpinan pemerintahan di lingkungan Kecamatan Tanjung Raya, Sumatera Barat, sedang mengunjungi lokasi pohon raksasa di kawasan hutan rakyat di Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang. (Antara/Yusrizal)
Iklan

TEMPO.CO, Agam - Pohon kayu medang (Litsea Sp.) berukuran raksasa tumbuh terjaga di kawasan hutan rakyat di Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Memiliki diameter 4,6 meter, keliling 14 meter dan volume batang 516 meter kubik, pohon raksasa berumur 562 tahun ini menjadi pohon kayu terbesar di Indonesia dan dunia.

Pohon itu menjulang lebih dari 50 meter di lokasi sekitar lima kilometer dari Danau Maninjau, dan menjadi salah satu penyumbang sumber air bagi masyarakat dan danau vulkanik itu. "Kalau di hutan lindung ditemukan pohon kayu besar adalah hal biasa, namun tumbuh di hutan rakyat merupakan hal yang luar biasa," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra, dikutip dari Antara.

Dia yang menyebutnya sebagai pohon kayu terbesar di dunia. Perbandingannya adalah kayu tane mahota di Selandia Baru yang berukuran diameter 4,4 meter. Catatan Outdoor Project untuk pohon kayu queets spruce di Olympic National Park, Amerika Serikat, juga menyebut volume batang di bawah pohon kayu medang dari Agam, yakni 337 meter kubik.

Lalu, pohon kayu red creek fir di San Juan Valley, Vancouver Island, British Columbia, Kanada, memiliki volume batang 349 meter kubik dan pohon kayu two towers di Tasmania, Australia, bervolume batang 358 meter kubik.

Tempo.co juga pernah menulis temuan pohon raksasa dari jenis majak atau Shorea Sp. di Hutan Hulu Tuung Desa Tanjung yang merupakan hutan desa di Mentebah, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada tahun lalu. Tim patroli hutan desa setempat melaporkan diameternya sekitar tiga meter.

Pohon raksasa, dengan diameter batang hingga sekitar tiga meter, di Hutan Hulu Tuung Desa Tanjung, Kecamatan Mentebah, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Pohon seperti ini ditemukan dalam patroli tim pendamping hutan desa dalam pendataan pada Agustus 2021 (FOTO/DOK PRCF)

Wali Nagari Koto Malintang, Naziruddin, mengatakan pohon kayu medang raksasa ditemukan pada 2013. Saat itu, Naziruddin mengaku, bersama perangkat nagari, mencoba mencari potensi yang ada di hutan rakyat di daerah itu. Mereka menemukan enam pohon kayu berukuran besar. Satu yang terukur diameternya hingga 4,6 meter itu. Lainnya, dia menuturkan, memiliki diameter batang 2-3 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pohon berukuran besar berjarak sekitar 200 meter antar pohon ke pohon lain," katanya sambil menambahkan keberadaan pohon-pohon kayu besar itu menghasilkan air bersih bagi lima jorong di Nagari Koto Malintang dan sumber air ke Danau Maninjau.

Naziruddin menuturkan, hutan rakyat di Nagari Koto Malintang memiliki luas sekitar 1.800 hektare. Di lokasi hutan rakyat, juga terdapat ratusan pohon durian, surian dan lainnya dengan kondisi terjaga dengan baik. Bahkan juga pernah tumbuh bunga bangkai jenis Amorphophallus gigas setinggi 4,13 meter atau tertinggi di Indonesia.

Namun bunga bangkai itu gagal mekar sempurna akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada November 2021. "Lokasi bunga itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari kayu besar," katanya.

Baca juga:
Pohon Raksasa Kejutkan Tim Pendamping Hutan Desa di Mentebah


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

32 hari lalu

Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum Becc tengah mekar di Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 K. (BRIN)
6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

Memiliki iklim tropis membuat tanaman langka hidup subur di Indonesia.


Semarak Festival Danau Maninjau 2024

39 hari lalu

Pembukaan Festival Danau Maninjau (Fesdama) ke-3. Dok. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam
Semarak Festival Danau Maninjau 2024

Festival Danau Maninjau ke-3 tidak hanya merayakan budaya, tetapi juga mempromosikan potensi wisata Kabupaten Agam.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

45 hari lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Sensasi Menikmati Teh Talua Tapai di Tepian Sawah Kamang Magek

47 hari lalu

Beberapa pengunjung menikmati teh talua tapai dengan latar pemandangan sawah di Kamang Magek, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sensasi Menikmati Teh Talua Tapai di Tepian Sawah Kamang Magek

Pengelola menyediakan lokasi spot foto dengan belatar sawah yang luas. Spot foto ini yang membuat Pondok Teh Talua ini viral di media sosial.


3 Tradisi Unik Suku Minangkabau Sambut Idul Adha, Ada Malamang Hingga Bakawu Obiang

16 Juni 2024

Peserta malamang pada FBIM 2019, Palangka Raya, Selasa 18 Juni 2019.ANTARA/Muhammad Arif Hidayat
3 Tradisi Unik Suku Minangkabau Sambut Idul Adha, Ada Malamang Hingga Bakawu Obiang

Mendekati momen Idul Adha Suku Minangkabau memiliki tradisi untuk menyambutnya. Berikut beberapa tradisi yang dilakukannya.


Batuan Besar Muntahan Erupsi Gunung Marapi Diledakkan Sebelum Terjadi Banjir Lahar Lagi

1 Juni 2024

Tim gabungan mengecek konstruksi dalam operasi peledakan batuan vulkanik sisa banjir lahar dingin Gunung Marapi yang mengendap di wilayah Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (31/5/2024) (ANTARA/HO-BNPB)
Batuan Besar Muntahan Erupsi Gunung Marapi Diledakkan Sebelum Terjadi Banjir Lahar Lagi

BNPB dibantu tim gabungan berhasil menghancurkan batuan besar di lereng Gunung Marapi yang dibawa banjir lahar pada awal Mei lalu.


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

16 Mei 2024

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


Kementerian PUPR Bersihkan Material Lumpur dan Vulkanik Banjir Lahar dingin di Sumbar

15 Mei 2024

Foto udara kawasan yang terdampak banjir lahar dingin di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, sebanyak 13 orang di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam meninggal dunia akibat banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam. ANTARA FOTO/Adi Prima
Kementerian PUPR Bersihkan Material Lumpur dan Vulkanik Banjir Lahar dingin di Sumbar

Kementerian PUPR mengerahkan alat berat untuk tangani bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar


Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

14 Mei 2024

Kerusakan rumah yang akibat banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024. Sejumlah warga di Kecamatan Koto Tuo, Kabupaten Agam mulai membersihkan puing-puing rerutuhan rumahnya. TEMPO/Fachri Hamzah
Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.


Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

14 Mei 2024

Operator mengoperasikan alat berat saat pencarian korban banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin 13 Mei 2024. BNPB merilis penambahan korban akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi itu menjadi 41 orang meninggal dunia, sementara terdapat dua korban masih dalam pencarian di lokasi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang sedang dihantam banjir lahar dingin dan longsor.