Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Inggris sampai Korea, Ini Sebaran Kasus Hepatitis Akut pada Pasien Anak

image-gnews
Ilustrasi pasien anak. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Ilustrasi pasien anak. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan negara-negara di dunia sedang menyelidiki merebaknya kasus hepatitis akut dan misterius pada anak-anak. Sudah ada lebih dari 450 kasusnya yang telah dilaporkan secara global.

Winita Hardikar, profesor gastroenterologi dari Rumah Sakit Anak Royal di Melbourne, Australia, mengungkapkan kalau hepatitis akut mungkin dialami oleh pasien anak, tapi kasusnya sangat jarang. "Kita mungkin mendapati lima atau enam kasus hepatitis non virus hepatitis A-E yang parah pada anak-anak setiap tahunnya, dan satu atau dua yang pasti membutuhkan transplantasi," katanya.

Sementara para pasien anak itu biasanya akan pulih kembali, kasus yang sekarang bermunculan memicu kekhawatiran para ahli karena bisa mematikan. Kebanyakan melaporkan gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, diare dan muntah sebelum kemudian kulit dan bola matanya yang putih berubah menjadi kuning.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Eropa, sekitar 10 persen dari kasus yang sudah muncul tersebut membutuhkan penanganan hingga cangkok organ hati baru si pasien anak. Sebanyak 11 anak yang akhirnya meninggal.

Secara keseluruhan, hingga pekan lalu, total 449 kasus diduga (probable) yang dilaporkan di 27 negara, termasuk 26 yang berujung kepada kebutuhan cangkok organ hati baru. Angka tertinggi per periode itu masih berasal dari Inggris (163) disusul Amerika Serikat (109).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berturut-turut di belakangnya adalah Italia (35), Spanyol (22), Brasil (16), Indonesia (15, per awal pekan ini telah menjadi 18 kasus di mana tujuh di antaranya meninggal), Israel (12), Swedia (9), Argentina (8), Jepang (7) dan Kanada (7). Yang lainnya yang sudah melaporkan kasus yang sama adalah Kosta Rika, Panama, Palestina, Serbia, Singapura dan Korea Selatan.

ABC, RELIEF.WEB, IDSOCIETY

Baca juga:
Kepala BRIN Bicara Kemungkinan Teknologi SpaceX untuk Indonesia

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

50 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

Bepergian dengan kapal pesiar membuat orang terpapar pada lingkungan baru, ada risiko penyakit akibat makanan atau air, bahkan orang baru.


Hampir 50 Persen Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Varian JN.1

24 Desember 2023

Emma Amankwaah, 4 tahun, menerima vaksin Covid-19 merk Moderna di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, AS, 20 Juni 2022. Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengesahkan vaksinasi Covid-19 untuk bayi di bawah umur lima tahun (Balita). REUTERS/Hannah Beier
Hampir 50 Persen Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Varian JN.1

Badan pengawas penyakit Amerika Serikat menyebut varian Covid-19 JN.1 menjadi penyumbang 35-50 persen kasus di Negara Abang Sam ini


WHO: strain Covid JN.1 Memiliki Risiko Rendah

20 Desember 2023

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
WHO: strain Covid JN.1 Memiliki Risiko Rendah

WHO mengklasifikasikan jenis virus corona JN.1 sebagai "varian yang menarik" dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan risiko rendah.


Mengenal Transplantasi Wajah yang Pertama Kali Sukses Dilakukan di Prancis pada 2005

27 November 2023

Transplantasi wajah di Vall d'Hebron Hospital di Barcelona, Spanyol, Jumat (23/4). AP Photo/Vall d'Hebron Hospital, TVE, via APTN
Mengenal Transplantasi Wajah yang Pertama Kali Sukses Dilakukan di Prancis pada 2005

Penerimanya adalah seorang wanita Prancis berusia 38 tahun yang dianiaya seekor anjing. Lantas apakah transplantasi wajah itu?


Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

1 November 2023

Lawrence Faucette dan istrinya Ann, beberapa hari sebelum dia menerima transplantasi bersejarah dari jantung babi yang dimodifikasi secara genetik. Foto: Pusat Medis Universitas Maryland
Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

Faucette menerima transplantasi jantung babi pada tanggal 20 September dan hidup selama enam minggu.


Berikut yang Perlu Diketahui soal Donor Organ Tubuh

22 September 2023

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Berikut yang Perlu Diketahui soal Donor Organ Tubuh

Mungkin ada kerabat yang menderita sakit serius sehingga butuh transplantasi organ tubuh agar bisa bertahan hidup. Berikut yang perlu diperhatikan.


Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

14 September 2023

Staf memasang tanda bertuliskan
Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat khusus terkait dengan infeksi virus Nipah.


Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

7 September 2023

Ilustrasi vaksin Moderna . REUTERS/Dado Ruvic
Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

Menurut pejabat WHO, varian terbaru Covid-19 kini telah terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan serta Israel, Denmark, AS, dan Inggris.


Babe Cabita Sakit Anemia Aplastik, Begini Diagnosis dan Cara Penanganan Penyakit Kelainan Darah Ini

3 September 2023

Komika, Babe Cabita. Foto: Instagram Babe Cabita.
Babe Cabita Sakit Anemia Aplastik, Begini Diagnosis dan Cara Penanganan Penyakit Kelainan Darah Ini

Komika Babe Cabita menderita anemia aplastik. Berbeda dengan anemia biasa, anemia aplastik bisa berisiko kematian. Ini cara penanganannya.


Malaria dan Nyamuk Anopheles, Seluk-beluk Penularan dan Lainnya

16 Juli 2023

Malaria Masih Mengancam
Malaria dan Nyamuk Anopheles, Seluk-beluk Penularan dan Lainnya

Selama menggigit, nyamuk betina Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium, pencetsus Malaria, dapat mentransmisikan parasit tersebut ke manusia.