TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu, 21 Mei 2022, mengatakan bahwa akan ada lebih banyak kasus cacar monyet (monkeypox) yang teridentifikasi seiring pengawasan yang meluas di negara-negara nonendemik.
Data WHO pada Sabtu menunjukkan bahwa 92 kasus terkonfirmasi dan 28 kasus suspek cacar monyet telah dilaporkan dari 12 negara anggota nonendemik virus cacar monyet, tanpa ada kematian terkait penyakit itu hingga saat ini.
Kasus suspek dan terkonfirmasi itu paling banyak dilaporkan oleh Inggris, Spanyol dan Portugal, sisanya dari Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Swedia, dan Amerika Serikat.
Kasus-kasus yang dilaporkan sejauh ini tidak memiliki hubungan dengan perjalanan umum ke sebuah daerah endemik, dan kasus-kasus sebagian besar tetapi tidak secara eksklusif teridentifikasi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki yang berobat di layanan perawatan primer dan klinik kesehatan seksual, kata WHO.
Semua kasus yang sampelnya terkonfirmasi oleh PCR telah teridentifikasi sebagai kasus terinfeksi klad (clade) Afrika Barat.
Urutan genom dari sampel usap (swab) dari satu kasus terkonfirmasi di Portugal menunjukkan kecocokan yang dekat dengan virus cacar monyet yang menyebabkan wabah saat ini dengan kasus yang menyebar dari Nigeria ke Inggris, Israel dan Singapura pada 2018 dan 2019.
Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang bergejala.
Tindakan segera harus fokus pada memberikan informasi kepada mereka yang mungkin paling berisiko terinfeksi cacar monyet dengan informasi yang akurat, guna menghentikan penyebaran lebih lanjut, kata WHO.
Penyakit cacar monyet endemik biasanya secara geografis terbatas di Afrika barat dan tengah. Identifikasi kasus cacar monyet suspek dan terkonfirmasi tanpa riwayat perjalanan ke daerah endemik di banyak negara tidaklah lazim, kata WHO.
WHO telah mengeluarkan sebuah seruan mendesak kepada berbagai negara untuk meningkatkan kesadaran tentang cacar monyet dan melakukan pencarian kasus dan isolasi yang komprehensif (diberikan dengan perawatan suportif), pelacakan kontak dan perawatan suportif guna membatasi penularan lebih luas.
Secara historis, vaksinasi cacar telah terbukti melindungi dari cacar monyet. Namun, setelah WHO mendeklarasikan bahwa cacar berhasil dibasmi pada 1980, kekebalan perlindungan silang dari vaksinasi cacar akan terbatas pada orang yang lebih tua, dan kekebalan terhadap cacar monyet di antara kalangan muda yang tinggal di negara nonendemik hanya sedikit karena virus belum ada di sana.
XINHUA | ANTARA
Baca:
Virus Cacar Monyet Menyebar Cepat, Data Genom Pertama Mirip Kasus 2018-2019
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.