"

Potensi Suhu Ekstrem Saudi Juli, Peneliti Ingatkan Jemaah Haji Siapkan Diri

Seorang petugas polisi wanita Saudi berjaga-jaga saat jemaah haji melakukan Tawaf terakhir di Mekah, Arab Saudi 20 Juli 2021. Sejak April polisi  wanita berjaga di pintu-pintu masuk Masjidil Haram untuk membantu pengunjung perempuan yang memerlukan bantuan. REUTERS/Ahmed Yosri
Seorang petugas polisi wanita Saudi berjaga-jaga saat jemaah haji melakukan Tawaf terakhir di Mekah, Arab Saudi 20 Juli 2021. Sejak April polisi wanita berjaga di pintu-pintu masuk Masjidil Haram untuk membantu pengunjung perempuan yang memerlukan bantuan. REUTERS/Ahmed Yosri

TEMPO.CO, Jakarta - Calon jemaah haji harus mengetahui dan mempersiapkan berbagai kemungkinan peningkatan temperatur ekstrem yang dapat terjadi selama pelaksanaan ibadah haji pada Juli 2022.

“Pencegahan dari kondisi dehidrasi akibat gelombang panas harus dipersiapkan,” kata Erma Yulihastin, peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa, 24 Mei 2022.

Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara didominasi oleh padang pasir yang memiliki iklim gurun dan telah lama dikenal sebagai wilayah yang paling kering dan paling panas di dunia. Wilayah MENA (Middle East and North African) itu meliputi negara-negara seperti Kuwait, Arab Saudi, Iran, Irak, Abu Dhabi, Qatar, Mesir, dan Turki.

Perubahan iklim global yang ditandai dengan peningkatan temperatur di MENA secara konsisten saat ini  sudah lebih dari 34-35 derajat Celcius selama dekade terakhir. “Akibatnya, gelombang panas yang terjadi di MENA juga mengalami eskalasi secara intensitas dan frekuensi,” ujar Erma.

Gelombang panas ekstrem juga akan mengalami peningkatan, dan diproyeksikan semakin persisten terjadi di MENA hingga 2100. Apalagi beberapa negara di MENA telah berubah menjadi megacities yang berdampak pada peningkatan pemanasan di perkotaan sekaligus menjadi kota yang semakin rentan menghadapi dampak kekeringan dan gelombang panas.

Kekeringan lebih berdampak pada ketahanan pangan yang dapat menimbulkan bencana kelaparan, sementara peningkatan gelombang panas berdampak langsung dan fatal pada kesehatan manusia karena dapat menyebabkan kematian.

Berdasarkan beberapa kajian terbaru seperti dimuat International Journal of Climate, negara di sekitar Teluk Persia akan lebih dulu mengalami hari-hari panas pada Mei. Durasinya selama musim panas diproyeksikan memanjang dari 60 hari menjadi 100-120 hari.

Sementara dari jurnal internasional lain mengenai gelombang panas di MENA yang menganalisis 53 kota, menunjukkan 80 persen populasi merasakan gelombang panas. “Minimal dua hari sekali selama periode musim panas Mei–Agustus di masa mendatang,” kata Erma.

Proyeksi itu hasil dari 13 model regional iklim yang semuanya menunjukkan peningkatan gelombang panas secara konsisten. Studi lain memprediksikan kejadian gelombang panas di MENA meningkat 8-20 kali lipat lebih sering hingga 2100 di negara kawasan pesisir Laut Merah, Teluk Persia, dan Laut Mediterania.

“Hal yang paling krusial dipersiapkan oleh masayarakat dalam waktu dekat, misalnya adalah pelaksanaan haji dan umroh yang pada tahun ini berlangsung selama periode musim panas Mei–Agustus,” ujarnya.

Menurut Erma, Juli menjadi waktu terpanas, terkering, dan paling berdebu di negara-negara gurun. Rata-rata suhu maksimumnya diperkirakan berkisar 40-46 derajat Celcius di Arab Saudi. Sementara berdasarkan prediksi model global dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat, pada Juli 2022 diprediksi terjadi anomali peningkatan temperatur. “Rentangnya 0,5 hingga 1 derajat Celcius dari kondisi biasanya.”

Untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, menurut Erma, jemaah harus sering minum air putih, menjaga kulit dan tubuh tetap lembap, mengenakan pakaian haji dengan bahan tipis, lembut dan menyerap keringat.

Peralatan lain yang perlu disiapkan seperti payung, topi, kacamata hitam, dan yang lainnya untuk meredam cahaya ultraviolet matahari. Jika tidak ada keperluan untuk menunaikan rukun ibadah, jemaah sangat disarankan berdiam di ruangan berpenyejuk udara. “Untuk mencegah tubuh terlalu lama terpapar gelombang panas,” kata Erma.

Baca:
Arab Saudi Bawa Haji ke Metaverse dengan VR Hajar Aswad

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

3 hari lalu

Santri saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Kemungkinan besar awal puasa Ramadan akan jatuh pada Ahad, 3 April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

Peneliti astronomi sarankan pembentukan otoritas tunggal biar perbedaan awal Ramadan dan Idul Fitri tak berulang.


Jemaah Haji Wilayah Cirebon Raya Akan Berangkat dari Bandara Kertajati

3 hari lalu

Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 24 Mei 2018. Proyek Infrastruktur yang dibangun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini diduga melanggar HAM. ANTARA/M Agung Rajasa
Jemaah Haji Wilayah Cirebon Raya Akan Berangkat dari Bandara Kertajati

Taufiq mengatakan penerbangan haji dari Bandara Kertajati akan diselenggarakan pada Mei 2023.


Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

5 hari lalu

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Hujan Jabodetabek Malam Ini Bermula dari Bogor, Begini Pergerakannya

Tumbuh potensi hujan badai di Jabodetabek menjelang tengah malam ini, Selasa 14 Maret 2023


Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Fenomena awan timur Merapi. Foto : Instagram/dhimasgalihsadati779
Fenomena Awan Raksasa di Atas Gunung Merapi, Begini Penjelasannya

Sebuah foto viral di media sosial menunjukkan awan bak cendawan raksasa merekah di langit di timur Gunung Merapi pada Minggu, 12 Maret 2023.


Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

11 hari lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Prediksi Cuaca Hari Ini: Bibit Siklon dari Australia dan Potensi Hujan Merata di Jabodetabek

Vorteks Borneo telah meluruh per pagi ini. Prediksi cuaca hari ini dari BRIN sebut penguatan angin dari utara kembali yang menuju Jakarta.


Pusaran Angin di Balik Bencana Tanah Longsor Natuna dan Banjir Bintan

12 hari lalu

Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun longsor akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa, 7 Maret 2023. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (7/3/2023) pukul 07:00 WIB, sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal, 47 orang hilang dan 1.216 Orang mengungsi akibat longsor tersebut.  ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Natuna
Pusaran Angin di Balik Bencana Tanah Longsor Natuna dan Banjir Bintan

Begini peneliti di BRIN dan BMKG terangkan fenomena dan efek dari Vorteks Borneo penyebab bencana tanah longsor Natuna.


Prediksi Cuaca Hari Ini: Hujan dan Petir di Tanjung Pinang, Kepri Diminta Siaga

15 hari lalu

Warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau, di bawah guyuran hujan intensitas sedang hingga lebat, Sabtu, 4 Maret 2023. (Ogen)
Prediksi Cuaca Hari Ini: Hujan dan Petir di Tanjung Pinang, Kepri Diminta Siaga

Prediksi cuaca hari ini meminta wilayah Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan tetap waspada dampak sirkulasi siklonik atau vorteks Borneo.


Warga Sebut Ada Petir Saat Kebakaran Depo Pertamina, Peneliti: Sekitar Pukul 19.40

15 hari lalu

Mobil milik warga yang hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023. Peristiwa kebakaran tersebut merenggut belasan nyawa dan puluhan lainnya alami luka bakar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Sebut Ada Petir Saat Kebakaran Depo Pertamina, Peneliti: Sekitar Pukul 19.40

Penyebab terjadinya kebakaran depo Pertamina Plumpang masih simpang siur.


Hujan Sejak Senin Malam dan Banjir Parah di Malaysia, Imbas Langsung Vorteks Borneo

16 hari lalu

Banjir di Johor, Malaysia. malaymail.com
Hujan Sejak Senin Malam dan Banjir Parah di Malaysia, Imbas Langsung Vorteks Borneo

Selain menyebabkan banjir di Malaysia, Vorteks Borneo juga berperan untuk hujan persisten di Jabodetabek beberapa hari lalu.


Cuaca, Ada Apa di Balik Hujan Tiada Henti Sepanjang Hari Ini?

18 hari lalu

Ilustrasi olah raga lagi saat hujan turun. Foto : Shutterstock
Cuaca, Ada Apa di Balik Hujan Tiada Henti Sepanjang Hari Ini?

Hujan berpola tapal kuda atau bumerang. Kondisi mirip akhir Desember lalu. Seperti apa yang dimaksud?