Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara-negara Eropa Hancurkan Bendungan Secara Massal, Apa Sebabnya?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi bendungan. antaranews.com
Ilustrasi bendungan. antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Eropa ramai-ramai menghancurkan bendungan. Dilansir dari Euronews, hingga kini, jumlah bendungan yang telah dihancurkan negara-negara Eropa mencapai lebih dari 200 bendungan. Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah manusia.

Sebuah alasan kuat melatarbelakangi penghancuran bendungan massal ini. Dilansir dari The Guardian, berbagai ahli telah memperingati warga Eropa, terutama para pemangku kebijakan, tentang dampak buruk bendungan terhadap ekosistem sungai. Penelitian yang dilakukan para ahli tersebut menemukan bahwa bendungan dapat menghambat mobilitas spesies-spesies sungai, seperti ikan, belut, dan kepiting.

Mobilitas yang terhambat membuat jumlah spesies-spesies tersebut mengalami penurunan populasi. Dilansir dari euronatur.org, penelitian yang dilakukan University of Natural Resources and Life Sciences, Vienna menemukan bahwa spesies ikan yang penting untuk kesuburan sungai di Eropa Barat telah berkurang drastis populasinya. Kondisi ini membuat keseimbangan ekosistem sungai-sungai di Eropa Barat terancam.

Meskipun ekosistem sungai merupakan ekosistem yang paling terdampak, seluruh biosfer dapat terancam karenanya. Dilansir dari Euronews, ikan merupakan spesies pengantar nutrisi yang dibutuhkan bagi semua makhluk hidup. Apabila perjalanan nutrisi ini terhambat, dampaknya dapat mengenai keseluruhan biosfer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penghancuran bendungan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan lalu lintas nutrisi ini. Dilansir dari internationalrivers.org, sepanjang 25.000 kilometer sungai di Eropa perlu dibebaskan dari cengkeraman bendungan untuk mengembalikan ekosistem sungai yang telah rusak.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca juga: Warga Ciawi Bogor Sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi Bikin Air Sungai Keruh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

14 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

19 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.


Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

23 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.


Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

29 hari lalu

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

Era di mana inovasi menjadi pondasi kemajuan, sinergi antara dunia akademik dan industri menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

29 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

30 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.