Hubungan arus pendek membuat mesin penumbuk proton itu ngadat hanya 36 jam setelah ia mulai berderap 10 September lalu. Saat itu dunia sudah berharap sebuah rekonstruksi atas Ledakan Besar yang menyusun alam raya 14 miliar tahun lalu bisa dirintis.
Awalnya, perbaikan diperkirakan makan waktu dua bulan. Tapi, perkembangan terakhir tentang skala kerusakan dan rencana penambahan fitur keselamatan baru pada mesin senilai US$ 10 triliun itu membuat jeda akan digenapi satu tahun.
Ongkos perbaikan dan penambahan fitur itu belum ditentukan. Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) memang pernah menyebut angka US$ 21,5 juta, tapi itu hanya untuk ongkos perbaikan. “Yang pasti biaya yang harus keluar nanti jangan sampai melebihi anggaran normal kami,” kata Christine Sutton, jurubicara CERN.
LHC adalah mesin yang didesain keroyokan oleh 2500 fisikawan dari 37 negara dunia di Eropa dan luar Eropa seperti Amerika Serikat dan Jepang. Konstruksinya yang berupa terowongan sirkular sejauh 27 kilometer makan waktu lebih dari dua dekade.
Mesin masif pemilik rangkaian 1600 magnet yang masing-masing sepanjang 15 meter itu dibuat untuk menumbukkan proton-proton dari atom hidrogen dengan kecepatan cahaya. Para penelitinya lalu akan merekam partikel apa yang mencuat dari sana. Tumbukan akan menunjukkan pada skala yang sangat mikro apa yang terjadi sepertriliun detik setelah Ledakan Besar terjadi 14 miliar tahun lalu.
(AP)