Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Alasan Mengapa Bendungan Bisa Merusak Sungai

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi bendungan. antaranews.com
Ilustrasi bendungan. antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBaru-baru ini sejumlah negara di Eropa menghancurkan bendungan secara massal. Mengutip Euronews, hingga kini tercatat sudah ada 200 bendungan yang telah dihancurkan. Hal ini dilakukan mengingat dampak buruk dari adanya bendungan terhadap ekosistem sungai. 

“Benar bahwa banyak bendungan yang dibangun selama abad ke-20 telah terbukti merusak sungai. Contohnya banyak dan terkenal,” kata Coli Thorne, seorang profesor geografi di Nottingham University dikutip Tempo dari The Guardian.

Pernyataan Thorne didukung sebuah penelitian dari Universitas Teknologi Xi’an, Cina, pada Oktober 2010 yang menemukan hubungan antara pembangunan bendungan dan rusaknya ekosistem sungai. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya bendungan dapat merusak ekosistem sungai, baik secara fisik maupun biologis. 

Dampak perubahan fisik akibat bendungan melibatkan proses hidrologi sungai dan dataran banjir, gerakan sedimen, dan struktur saluran. Dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan di Scientific Research itu, bendungan menahan sedimen yang akan mengisi kembali ekosistem aliran secara alami. 

Ketika sebuah sungai kehilangan beban sedimennya, ia berusaha untuk merebutnya kembali dengan mengikis dasar dan tepi sungai hilir. Seiring waktu, dasar sungai di hilir bendungan biasanya terkikis. Pendalaman dasar sungai lalu menurunkan tabel air tanah di sepanjang sungai dan menurunkan permukaan air yang dapat diakses oleh akar tanaman. 

Secara biologis, adanya bendungan membuat aliran sungai yang semula mengalir menjadi kolam yang tenang dapat mengancam keanekaragaman hayati. Mengingat, sebagian besar spesies atau organisme lain di sungai cenderung mengadopsi habitat sungai yang mengalir sebagai rumah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terhambatnya aliran sungai dari hulu dan hilir tersebut menyebabkan keanekaragaman hayati, seperti spesies ikan menurun. South Asia Network on Dams, Rivers and People (SANDRP) mengungkapkan bahwa apa yang mengalir di sungai bukan hanya air. 

Tidak seperti kanal atau pipa, sungai membawa materi terlarut, materi tersuspensi, mikroorganisme, serta banyak flora dan fauna akuatik. Karena itu, jelas dikatakan jika ancaman eksistensi sungai datang dalam bentuk bendungan besar. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Negara-negara Eropa Hancurkan Bendungan Secara Massal, Apa Sebabnya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

14 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

28 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

29 hari lalu

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

Era di mana inovasi menjadi pondasi kemajuan, sinergi antara dunia akademik dan industri menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

29 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

30 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.


Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

33 hari lalu

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

Bappebti menerbitkan SE yang mengatur tentang optimalisasi ekosistem aset kripto pada penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka.


Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

33 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Jokowi Baru Saja Menetapkan 14 PSN Baru: Membedah PSN

36 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024. Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mendampingi Jokowi untuk pertama kali dalam kunjungan kerjanya ke daerah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Baru Saja Menetapkan 14 PSN Baru: Membedah PSN

Proyek PSN antara lain terkait akses jalan, bendungan dan irigrasi, Kawasan, perkebunan, kereta api, energi, Pelabuhan, air bersih dan sanitasi.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

36 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.