TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Alumni IPB meluncurkan Program Orang Tua Asuh (OTA) bagi 500 mahasiswa tidak mampu. Mahasiswa yang kurang mampu nantinya akan membangun keterikatan dengan orang tua asuhnya dengan cara merawat pohon langka yang ditanam di kampus selama kuliah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Alumni IPB, Walneg S Jas, mengatakan dengan memberi tanggung jawab menanam pohon dari orang tua asuh, mahasiswa diharapkan memiliki kedekatan dengan yang membantunya, agar kelak bisa meniru untuk melakukan hal yang sama.
"Biasanya yang lalu-lalu beasiswa itu secara sporadis. Jadi kita kumpulkan berupa dana, sekarang kita tambah dengan orang tua asuh. Dengan orang tua asuh mereka akan langgeng, nanti ada lelang pohon langka, yang memelihara pohon itu anak asuhnya, mahasiswa," katanya pada Jumat, 27 Mei 2022.
Ia menjelaskan bantuan beasiswa ini memberikan bantuan uang kuliah per semester akan Rp 6 juta dengan simbol menanam dan merawat pohon langka dari pilihan sekitar 15 jenis pohon.
Himpunan Alumni IPB, kata dia, ingin menjembatani komunikasi antara orang tua asuh dengan anak asuhnya agar bantuan biaya kuliah bisa langgeng hingga lulus. Dari ratusan mahasiswa tidak mampu yang menjadi target bantuan program orang tua asuh ini, setiap alumni IPB bisa mendanai satu hingga beberapa mahasiswa sesuai kemampuannya.
Ia menambahkan total dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini mencapai Rp30 miliar per semester. Pengumpulan orang tua asuh itu dilaksanakan dalam acara silaturahmi alumni IPB ke-8.
Kali ini, kegiatan dihadiri sebanyak 500 orang secara tatap muka dan 500 orang secara daring melalui media zoom meeting dan siaran langsung melalui kanal Youtube Himpunan Alumni IPB. "Jadi ikatan dia dengan orang tua asuhnya itu disimbolisasi dengan pohon itu. Jadi ditanam oleh orang tua asuhnya, lalu dipelihara oleh anak asuh ini," kata Walneg S Jas.