TEMPO.CO, Jakarta -Bantal jangan diremehkan. Tak jarang dianggap hal sepele dan terkesan tidak istimewa.
Bantal yang berfungsi sebagai penahan kepala atau tubuh ini dimiliki oleh hampir semua rumah tangga. Tanpa disadari barang yang dianggap remeh ternyata memiliki sejarah panjang.
Sejarah Bantal
Bantal ternyata sudah ada sejak zaman Mesopotamia atau 7.000 SM seperti yang ditulis dalam Sleepcity.com.
Pada awalnya bantal terbuat dari batu yang bisa diperkirakan tidak nyaman dipakai dibandingkan bantal yang digunakan saat ini.
Fungsi bantal batu ini digunakan untuk melindungi serangga yang merayap ke telinga.. Meski terbuat dari batu yang memiliki bantal hanya orang-orang kaya saja.
Geisha Jepang
Selain digunakan dalam peradaban Mesopotamia, bantal keras juga digunakan oleh kalangan Geisha Jepang untuk melindungi rambut mereka dari nasi. Pasalnya pada zaman dulu geisha pada masa pelatihan tidur dengan dikelilingi oleh nasi.
Jika kepala mereka melorot karena tidur nyenyak, nasi akan menempel pada rambut.
Penggunaan bantal keras juga digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno. Seperti yang disebutkan dalam Wallswithstories.com, bantal di Mesir Kuno terbuat dari marmer, gading, keramik, batu, atau kayu dengan ukiran dewa di bawah kepala.
Sebab kepala dianggap sebagai pusat kehidupan spiritual dan harus dihargai,
Batu Giok Diyakini Bikin Cerdas dan Evolusi Bantal
Bantal keras juga digunakan di Cina atau Tiongkok Kuno dengan material batu, kayu, bambu, perunggu, porselen, dan batu giok.
Bantal di Tiongkok juga dihiasi dengan gambar manusia, hewan, dan tumbuhan. Orang-orang Tiongkok percaya jika bahan untuk membuat bantal dapat memberikan manfaat kesehatan jika dipakai.
Selanjutnya: Batu giok dipercaya dapat meningkatkan...