Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Pertanian IPB Ingatkan Potensi Kepunahan Hewan Penyerbuk di Indonesia

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Salah satu bentuk sarang lebah di peternakan. Trip Advisor
Salah satu bentuk sarang lebah di peternakan. Trip Advisor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar pertanian IPB Damayanti Buchori mengingatkan potensi kepunahan hewan penyerbuk tanaman pangan di Indonesia seperti lebah, burung, kelelawar dan berbagai jenis serangga. Hewan tersebut, kata dia, dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan.

Menurut Damayanti,mulai berkurangnya hewan penyerbuk dapat dilihat salah satunya dari serangan hama ke tanaman. Di Indonesia, jutaan hama belalang kembara telah merusak tanaman di Sumba Timur dan sekarang bergerak ke Sumba Tengah serta Sumba Barat Daya.

"Di Indonesia, salah satu kejadian penting yang juga menandakan adanya kerusakan lingkungan adalah dengan merebaknya hama belalang kembara di Sumba Timur," ungkapnya pada Sabtu, 4 Juni 2022.

Salah satu dugaannya adalah karena perubahan iklim dan perubahan ekosistem di kawasan tersebut. Damayanti menerangkan di beberapa negara Eropa dan Amerika telah ditemukan fakta adanya penurunan populasi lebah yang kemudian dikenal dengan "Global Pollinator Decline". Padahal lebih dari 75 persen tanaman pangan membutuhkan hewan penyerbuk untuk menghasilkan buah.

Hal ini, kata dia, akan berdampak pada kemungkinan kekurangan tanaman pangan yang bisa menjadi pemicu krisis di dunia, sehingga peperangan di dalam negara maupun antarnegara bisa saja terjadi karena kelaparan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila tidak ada tindakan nyata dari penduduk dunia untuk menjaga lingkungan hidup, dia mengatakan 50 tahun ke depan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan besar yang merugikan manusia.

Dia mengatakan hewan penyerbuk mulai berkurang seiring habitatnya yang terganggu akibat bencana alam yang disebabkan ulah manusia seperti banjir dan kekeringan. "Akibat kurang bijaksana memanfaatkan air dan pembangunan yang kurang berpihak pada kelestarian lingkungan,"katanya.

Saat ini, kata dia, yang lebih diperlukan adalah adanya kearifan manusia dalam menyikapi kondisi krisis di bumi. "Yang kita perlukan adalah political will, kemauan untuk menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability)," katanya.

Baca juga:Inilah Alasan Mengapa Bendungan Bisa Merusak Sungai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

7 jam lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

1 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


IPB University Terima 3.546 Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBP, 844 Pengguna KIP Kuliah

1 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
IPB University Terima 3.546 Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBP, 844 Pengguna KIP Kuliah

IPB University terima 3.546 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

3 hari lalu

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.


Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

6 hari lalu

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

Bappebti menerbitkan SE yang mengatur tentang optimalisasi ekosistem aset kripto pada penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka.


Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyirami pohon kelapa genjah yang ditanamnya di lahan pertanian Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 11 Agustus 2022. Pemerintah menargetkan penanaman satu juta batang kelapa genjah di beberapa daerah di Indonesia dengan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif sebagai upaya membangun ketahanan pangan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

12 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


KPK Cekal Sekjen DPR Indra Iskandar ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Korupsi Rumah Dinas, Ini Profilnya

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat menjadi narasumber kegiatan Dialektika Demokrasi dengan tema 'DPR Mengawal Demokrasi Menuju Indonesia Maju'. Foto: Farhan/nr
KPK Cekal Sekjen DPR Indra Iskandar ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Korupsi Rumah Dinas, Ini Profilnya

Penyidik KPK cegah Sekjen DPR Indra Iskandar dan 6 orang lainnya ke luar negeri terkait dugaan korupsi pengadaan kelengkapan rumah dinas anggota DPR.


Tim Peneliti di IPB University Kembangkan Telur Ayam Kaya Vitamin D3

22 hari lalu

Telur ayam kaya kandungan Vitamin D3 hasil penelitian tim di IPB University. Dok. Humas IPB
Tim Peneliti di IPB University Kembangkan Telur Ayam Kaya Vitamin D3

Telur hasil penelitian tim IPB University ini bisa berkontribusi langsung terhadap peningkatan asupan vitamin D3 manusia tanpa mengubah pola konsumsi.


Prodi Ilmu Biomedis IPB University Buka Jalur SNBP dan SNBT untuk 50 Mahasiswa

23 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Prodi Ilmu Biomedis IPB University Buka Jalur SNBP dan SNBT untuk 50 Mahasiswa

Keunggulan Biomedis yang diusung IPB University adalah pengembangan biomedis melalui pendekatan one health.