Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Spesies Cacing yang Mampu Regenerasi Jika Bagian Tubuhnya Terputus

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Cacing tanah. Wikipedia
Cacing tanah. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCacing mampu mengembalikan bagian tubuh yang hilang atau rusak. Kemampuan regenerasi itu memulihkan tubuhnya seperti semula ketika mengalami amputasi atau terpotong. Proses kemampuan regenerasi antara spesies cacing berlainan.

Regenerasi spesies cacing

1.  Cacing tanah

Regenerasi cacing tanah tergantung segmen klitelum. Merujuk laporan National Center for Biotechnology Information, cacing tanah (eudrilus eugeniae) diamputasi tiga bagian berbeda, yaitu segmen kepala, klitelum, dan ekor (masing-masing pada segmen 10, 15, dan 30). Dokumentasi kemampuan regenerasi menggunakan foldscope.

Hasilnya, segmen yang diamputasi dengan klitelum utuh mampu menyembuhkan luka dan membentuk blastema regeneratif. Bagian yang lebih kecil dari segmen yang diamputasi (segmen 1-10 dan 1-15) tanpa klitelum utuh tidak bisa menyembuhkan luka.

Kematian terjadi dalam rentang 12 jam sampai 24 jam setelah amputasi. Bagian yang lebih besar dari segmen yang diamputasi (segmen 15 dan 30 sampai lubang pelepasan) tanpa klitelum utuh mampu menyembuhkan luka, tapi tidak memiliki kemampuan regenerasi.

2. Cacing planaria

Ilmuwan Inggris telah menemukan gen di balik kemampuan cacing planaria meregenerasi kepala, otak, dan bagian tubuh lainnya setelah diamputasi. Mengutip Cordis, cacing planaria memiliki populasi sel induk yang membelah secara cepat. Spesies cacing menghasilkan berbagai jenis sel yang hilang setelah amputasi.

Campuran gen aktif dalam sel punca dan jaringan yang tersisa, kemudian mengatur proses regenerasi. Itu memunculkan struktur baru ukuran, bentuk, orientasi, dan tumbuh di tempat yang tepat. Tubuh cacing planaria terdapat sel Smed-prep yang berfungsi meregenerasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Cacing acorn

Cacing acorn atau enteropneusta dengan dua famili harrimaniidae dan ptychodera (genus cacing biji). Spesies ini merupakan kelas invertebrata hemichordata.

Laporan penelitian University of Washington yang diterbitkan dalam jurnal Developmental Dynamics menunjukkan, cacing acorn mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh utama, walaupun teriris menjadi dua bagian. Ketika dipotong menjadi dua, cacing acorn mampu menumbuhkan kembali bagian setiap ujung yang berlawanan dalam proporsi sempurna.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 4 Spesies Cacing Tanah, Apa Saja Perbedaannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mengenal 7 Tren Jeans Terbaru

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans. Freepik.com/Kroshka__nastya
Mengenal 7 Tren Jeans Terbaru

Pilihan jeans masa kini tak terbatas, temukan pilihannya dari gaya klasik hingga modern


5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

Salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah berenang.


Inilah Perbandingan Kandungan Nutrisi Kacang Mentah dan Kacang Panggang

5 hari lalu

Ilustrasi kacang tanah. Foto: Freepik.com/topntp26
Inilah Perbandingan Kandungan Nutrisi Kacang Mentah dan Kacang Panggang

Kacang mentah maupun yang telah dipanggang tidak memiliki perbedaan tingkat nutrisi yang besar.


Kenali Gejala dan Faktor Risiko Anhidrosis, Tubuh Tidak Berkeringat

7 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Kenali Gejala dan Faktor Risiko Anhidrosis, Tubuh Tidak Berkeringat

Anhidrosis adalah kondisi di mana kelenjar keringat tidak bekerja normal.


Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka yang Disebabkan Penumpukan Sel

11 hari lalu

Salah satu bakteri yang tahan terhadap anti-biotik, Klebsilla penumoniae, yang sedang menginfeksi sel darah putih manusia. Bakteri ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi dunia kesehatan. (National Institute of Allergy and Infectious Diseases)
Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka yang Disebabkan Penumpukan Sel

Mastositosis merupakan suatu gangguan yang merujuk pada menumpuknya sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel mast di berbagai organ di dalam tubuh.


Waspada, Penyempitan Pembuluh Darah Arteri Kaki Pasien Diabetes Bisa Berujung Amputasi

34 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Waspada, Penyempitan Pembuluh Darah Arteri Kaki Pasien Diabetes Bisa Berujung Amputasi

Penyempitan pembuluh darah arteri pada tubuh, khususnya kaki, seringkali terjadi pada pasien diabetes.


Cara Menggunakan Tabir Surya Agar Bekerja Optimal

38 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Cara Menggunakan Tabir Surya Agar Bekerja Optimal

Penggunaan tabir surya mampu melindungi kulit dari paparan sinar UV. Berikut cara menggunakan tabir surya agar bekerja optimal.


4 Bahaya Sinar UV Ekstrem bagi Tubuh

41 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
4 Bahaya Sinar UV Ekstrem bagi Tubuh

Sinar UV dapat menimbulkan risiko kesehatan jika sinar UV tersebut ekstrem.


Mengapa Keringat Berasa Asin?

41 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Foto: Unsplash.com/Sarah Cervantes
Mengapa Keringat Berasa Asin?

Rasa asin dapat terjadi akibat produksi keringat berlebih, konsentrasi natrium yang tinggi dalam keringat, atau obat-obatan tertentu.


Model dengan Kaki Diamputasi Kini Aktif Kampanye Body Positivity

56 hari lalu

Lauren Wesser (Instagram/@theimpossiblemuse)
Model dengan Kaki Diamputasi Kini Aktif Kampanye Body Positivity

Model AS ini pernah hampir mati karena sindrom syok toksik, tetapi bangkit kembali dengan kaki prostetik emasnya.