TEMPO.CO, Jakarta - Fitoplankton adalah organisme mikroskopis yang mirip tumbuhan yang hidup di laut. Keberadaannya sangat sulit diidentifikasi tanpa bantuan mikroskop. Meski eksistensinya kurang begitu populer, nyatanya fitoplankton memiliki sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui. Apa saja?
1. Hidup di Zona Eufotik
Karena fitoplankton berfotosintesis, mereka harus hidup di lapisan permukaan yang cukup terang (disebut zona eufotik) di samudra, laut, danau, atau permukaan air lainnya. Seperti semua tanaman, fitoplankton menggunakan pigmen klorofil untuk mengubah sinar matahari menjadi makanan. Melalui fotosintesis inilah fitoplankton bertanggung jawab atas banyak oksigen yang ada di atmosfer bumi.
2. Ada Banyak Spesies Fitoplankton
Hampir 100.000 spesies yang berbeda dari fitoplankton telah diidentifikasi sampai saat ini. Namun, para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari satu juta spesies fitoplankton lain di luar sana. Meski jumlahnya berlimpah, usaha melestarikan fitoplankton perlu dilakukan mengingat bumi selalu mengalami perubahan iklim.
3. Produsen Utama dalam Rantai Makanan
Mengutip laman resmi Central & Northern California Ocean Observing System (CENSOOS), fitoplankton adalah produsen utama dalam rantai makanan ekosistem di laut maupun darat. Hal ini mirip dengan tanaman atau hutan hijau yang ditemukan di darat. Mereka membantu menyediakan makanan dan energi untuk zooplankton, krill, dan abalon yang pada gilirannya memberi makan burung, paus, dan bahkan manusia.
4. Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi
Para ilmuwan sepakat bahwa 50-80 persen oksigen di atmosfer bumi berasal dari fitoplankton yang melakukan fotosintesis. Melansir The Newport Bay Conservancy, pohon atau tanaman hanya menghasilkan sekitar 20 persennya saja. Salah satu jenis fitoplankton, Prochlorococcus, mampu melepaskan berton-ton oksigen ke atmosfer bumi setiap hari.
5. Membantu dalam Menyerap Emisi Karbon
Fitoplankton tidak hanya berkontribusi dengan menghasilkan berton-ton oksigen ke atmosfer, tetapi juga membantu menjaga tingkat karbon dioksida di planet bumi. Bertindak sebagai penyerap karbon, mikroorganisme ini menjebak banyak CO2. Ketika mati, mereka tenggelam ke dasar laut dan memiliki banyak CO2 yang terperangkap di dalamnya.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Mengapa Terjadi Ledakan Fitoplankton di Teluk Bima
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.