Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengendus Para Peselingkuh (bagian 2 dari 2 tulisan)

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bagi sebagian orang, semakin hebat, semakin akurat, dan semakin dalam Google mencari informasi, terutama data pribadi, maka dia semakin menakutkan. Google dianggap berpotensi melanggar privasi. GoogleWatch--ini situs yang rajin mengkritik Google--misalnya, menyebut mesin pencari ini seperti “Big Brother”, tokoh diktator yang gemar memata-matai rakyatnya dalam novel 1984 karya George Orwell.

Sergey Brin, satu dari dua orang pendiri Google, menilai mereka terlalu berlebihan menilai “kekuasaan” perusahaan yang bernilai US$ 96,5 miliar atau sekitar Rp 1.100 triliun tersebut. “Sebagian orang melihat Google ini seperti Tuhan, sebagian lainnya menilai Google lebih mirip setan. Tapi, jika mereka menganggap kami terlalu berkuasa, ingat dengan mesin pencari, Anda hanya perlu satu kali klik untuk pindah ke situs pencari lain,” kata Sergey, 35 tahun.
Munculnya Latitude memang memancing debat etik. Kelompok yang curiga pada Google bertambah khawatir. “Latitude ini bisa menjadi semacam hadiah bagi para pengintip, pacar yang pencemburu, bos yang selalu curiga, atau teman yang kelewat posesif,” kata Simon Davies, Direktur Privacy International.

Google sendiri sebenarnya sedari awal sadar betul terhadap ketakutan seperti ini. Mereka pun sudah mengantisipasi segala kemungkinan penyalahgunaan Latitude. Menurut Vic Gundotra, Vice President Engineering Google, pengguna Latitude punya kuasa sepenuhnya untuk mengatur seberapa jauh dia bisa dipantau dan siapa saja yang boleh mengetahui lokasinya. Misalnya, saat kita sedang berjemur di pantai Kuta, Bali, namun tidak ingin diketahui siapa pun, saat itu bisa saja diatur agar kita terdeteksi masih tetap berada di Jakarta.

Namun Simon masih belum puas dengan pencegahan yang dilakukan Google. Tetap saja, kata dia, mereka yang berniat memata-matai dapat diam-diam mengaktifkan Latitude tanpa setahu pemilik ponsel atau komputer. Misalnya dengan memberikan hadiah ponsel dengan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Latitude yang sudah aktif terpasang. Vic menilai kekhawatiran Simon ini berlebihan.
Jika Anda, seperti Simon, tetap belum percaya dengan Latitude, sebenarnya gampang saja solusinya: jangan install Latitude. Atau kalau sudah telanjur mengaktifkannya, ya hapus saja. Masih juga belum yakin privasi Anda terjaga, matikan saja ponselnya atau jangan mengakses Internet lewat Wi-Fi.

Sapto Pradityo (PCWorld, InfoWorld)

<< Sebelumnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

4 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Google mengumumkan Pixel 8 baru, Pixel 8 Pro, dan Pixel Watch 2 di New York (Thomson Reuters)
Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit


Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Ilustrasi Android 14. The Verge
Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.


Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Lahan pertanian kentang dan Pembangkit Listrik Geotermal, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis apabila dilihat dari dataran tinggi. Aris Andrianto/Tempo
Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.


Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Logo Google di kantor Google untuk Asia Pasifik di Singapura, 13 Desember 2019. TEMPO | Gangsar Parikesit
Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.


Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Ilustrasi Android 14. The Verge
Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.


25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

Logo Google. REUTERS/Arnd Wiegmann
25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.


Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.


Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

9 September 2023

Android 14. Foto : Google
Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.


Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

31 Juli 2023

Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)
Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

Google menjadi produk mesin pencarian teratas. Ada beberapa faktor yang menopangnya. Kini, Neeva hadir untuk menantang dominasi tersebut.