TEMPO.CO, Jakarta - Penjelasan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, bahwa kenaikan jumlah kasus Covid-19 belum bisa disimpulkan penyebab spesifiknya hingga saat ini ditanggapi oleh pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman. Menurutnya, kurang dari dua minggu juga bisa disimpulkan, tapi bermasalah di data.
“Faktor penyebab yang membuat ada situasi memburuk atau membaik, makin lama makin kompleks,” jelas Dicky, Rabu, 15 Juni 2022. Menurutnya, akan makin banyak faktor, dan yang menjadi dominan sebetulnya adalah tiga hal saja.
Faktor pertama, menurut Dicky, adalah lanskap imunitas atau modal imunitas penduduk yang terbentuk terutama harus dilihat dari cakupan vaksinasi, dalam hal ini tiga dosis.
Faktor kedua, dari adanya intervensi dari kesehatan masyarakat, seperti pemakaian masker atau pengetatan lain. ”Artinya ada intervensi yang kuat atau lemah. Itu akan berpengaruh,” jelas Dicky. Ia juga memasukkan upaya untuk menemukan kasus dan mencegah penularan dengan pengujian dan deteksi dini lain.
Faktor ketiga adalah karakter virus yang mungkin berubah dengan adanya subvarian. “Tidak perlu menunggu lama sebetulnya. Kalau mencari penyebab, sudah jelas potensinya ada. Kalau mana yang lebih dominan, memang perlu data. Dari data surveillance misalnya,” kata Dicky.
Ia juga melihat peningkatan kasus ini adalah suatu yang sudah diprediksi dengan adanya subvarian yang bukan hanya dapat menginfeksi, tapi mereinfeksi. “Angka reproduksi yang bahkan lebih tinggi dari BA.2 sebelumnya,” katanya.
Adanya kasus infeksi ini menjadi hal yang sulit dihindari, tapi yang harus diperhatikan dan dijadikan pantauan dengan sangat cermat adalah kasus kesakitan/ keparahan.
Ia juga mengingatkan bahwa varian Omicron bukan lebih ringan. Hal yang membuat terkesan ringan adalah imunitas yang sudah terbentuk. “Kalau ini menimpa ketika waktu Delta datang, kematian akan jauh lebih besar. Kita beruntung karena datang setelah gelombang Delta,” kata Dicky.
Keadaan Global
Menurut Wiku, dalam konferensi pers virtual Perkembangan Penanganan Kasus Covid-19 Nasional, Selasa, 14 Juni 2022, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia yang berjumlah 574 kasus pada 11 Juni 2022 bisa dikatakan lebih rendah jika dibandingkan sejumlah negara tetangga. Malaysia disebutnya mencatat 1.709 kasus pada hari yang sama. Thailand 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus.
"Terlepas dari apapun penyebab kenaikan kasus saat ini, yang penting untuk dilakukan adalah gotong royong untuk kembali menekan laju kasus positif oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dari tingkat nasional hingga daerah," katanya.
Cara termurah dan termudah adalah kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan. Pada dasarnya, Wiku menuturkan, mobilitas yang tinggi dan kembali normalnya aktivitas masyarakat tidak akan menyebabkan kenaikan kasus apabila setiap orang yang terlibat bertanggung jawab untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar, termasuk di dalamnya adalah penggunaan masker wajib bagi semua orang dan rajin mencuci tangan.
Baca:
WHO: Data Covid-19 Global Terus Turun Sejak Akhir Maret