Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adidas Gugat Nike ke Pengadilan Federal Terkait Hak Paten Teknologi Aplikasi

image-gnews
Adidas Gunakan AR untuk Menjual Sneakers Edisi Terbatas. Kredit: Engadget
Adidas Gunakan AR untuk Menjual Sneakers Edisi Terbatas. Kredit: Engadget
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tercatat telah beberapa kali berselisih, Adidas dan Nike kini meningkatkan perseteruannya lebih tinggi lagi setelah Adidas mendaftarkan gugatan untuk pertama kalinya di pengadilan federal Amerika. Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Texas pada 10 Juni 2022, Adidas gugat Nike karena telah, “secara sadar dan sengaja,” melanggar hingga sembilan hak paten terkait aplikasi pada ponsel dan teknologi sepatu yang bisa menyesuaikan ke bentuk kaki.

Isi gugatan menyebut aplikasi-aplikasi Nike Run Club, Nike Training Club, dan Nike SNKRS. Ketiganya dianggap melanggar paten dengan fitur-fitur seperti audio feedback saat berolahraga, GPS tracking, rencana latihan, integrasi dengan aksesori pihak ketiga seperti pemantauan denyut jantung, dan kemampuan untuk memesan dan membeli sepatu kets edisi terbatas.

Semua itu adalah fitur dasar di beberapa aplikasi kebugaran dan olahraga lari , dan ini bukan yang pertama kalinya Adidas berperkara di pengadilan karenanya. Pada 2014, Adidas menggugat aplikasi Map My Fitness milik Under Armour. Keduanya akhirnya bersepakat dengan Under Armour bersedia membayar licensing fee kepada Adidas. 

Gugatan Adidas kepada Nike juga menyinggung perangkat lunak yang terhubung ke sepatu melalui perangkat jarak jauh yang ditampilkan di Nike Adapt, HyperAdapt, dan Nike Mag 2016. Aplikasi dan perangkat lunak itu semua dianggap sudah lebih dulu dikembangkan Adidas. Dalam gugatannya, Adidas menyebut yang pertama di industri alas kaki yang secara komprehensif menghadirkan analisis data kepada para atlet.

"Adidas telah lama menjadi pemimpin dalam teknologi seluler, termasuk teknologi yang terkait dengan kebugaran seluler dan pembelian seluler,” kata Adidas dalam gugatan tersebut. 

Adidas secara spesifik menyebut paten atas aplikasi Confirmed yang dikembangkannya termasuk yang dilanggar. Memperkenalkannya pada 2015, Adidas menyebut aplikasi ini sebagai cara untuk memberi pelanggan akses ke merek dan rilis sepatu eksklusifnya. Disebutkan, aplikasi SNKRS Nike diluncurkan segera setelah itu dan pada dasarnya melakukan hal yang sama untuk sepatu kets Nike.

Adidas juga menyebut sepatu kets Adaptable Nike sebagai pelanggaran terhadap Adidas_1, sepatu lari yang menampilkan motor dalam sol dan sensor tumit untuk menyesuaikan "kekakuan" sepatu secara real time. Teknologi Nike Adapt mendapat banyak perhatian karena mengingatkan konsumen terhadap sepatu kets self-lacing yang ditampilkan dalam film sci-fi klasik Back to the Future.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nike Adapt. Nike.com

Namun, tujuan dari kedua sepatu ini bisa dibilang berbeda. Adidas_1 dimaksudkan untuk menjadi sepatu all-in-one untuk pelari, sementara berbagai iterasi Nike pada sepatu Adapt-nya menyebut lebih tentang aksesibilitas dan kenyamanan.

Pada akhirnya, Adidas mencari ganti rugi dari Nike serta perintah pengadilan yang mencegah Nike “secara langsung atau tidak langsung melanggar satu atau lebih” hak patennya. Jika Adidas menang, itu bisa berdampak luas pada aplikasi kebugaran. Seperti disebutkan, fitur seperti pelacakan rute GPS yang dikutip dalam setelan Adidas hampir ada di mana-mana di aplikasi seperti Strava dan Runkeeper serta aplikasi pendamping untuk berbagai pelacak kebugaran seperti Garmin dan Polar.

THE VERGE, FOOTWEAR NEWS

Baca juga:
Pengembang PUBG Pamer Manusia Virtual Buatannya, Ana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IPB University Luncurkan Famlink, Aplikasi Pertama untuk Diagnostik Ketahanan Keluarga

1 hari lalu

Aplikasi Famlink inobasi dari IPB University. Dok. Ipb
IPB University Luncurkan Famlink, Aplikasi Pertama untuk Diagnostik Ketahanan Keluarga

Famlink merupakan aplikasi buatan IPB University yang menyediakan berbagai fitur, seperti penilaian mandiri ketahanan keluarga dan lainnya.


Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Instagram, Facebook, Twitter dan Lainnya

1 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Instagram, Facebook, Twitter dan Lainnya

Apple App Store dilaporkan memiliki lebih dari 1.000 aplikasi asing tidak terdaftar yang akan terpengaruh oleh perubahan ini.


Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

4 hari lalu

Webtoon The Most Beautiful Moment in Life, Save Me. kpophearts.com
Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

Tidak sedikit orang kini beralih ke komik digital, salah satunya Webtoon atau LINE Webtoon. Namun, tahukah bagaimana awal mulanya mendunia?


Nike Air Jordan Kehilangan Nilai Jual Kembali, Budaya Sepatu Sneaker Berubah?

5 hari lalu

Michael Jordan dan sepatu Nike Air Jordan 1 (Nike.com)
Nike Air Jordan Kehilangan Nilai Jual Kembali, Budaya Sepatu Sneaker Berubah?

Nilai beberapa sepatu Nike Jordan telah merosot di pasar penjualan kembali karena merek sepatu lain, termasuk On Running, mengalami pertumbuhan pesat


UOB Indonesia Luncurkan Fitur Digitalisasi Pembiayaan Rantai Pasok, Apa Kelebihannya?

8 hari lalu

UOB Indonesia Meluncurkan Kapabilitas Manajemen Rantai Pasokan Keuangan (FSCM) Baru di UOB Infinity pada Senin, 25 September 2023. Cr: UOB Indonesia
UOB Indonesia Luncurkan Fitur Digitalisasi Pembiayaan Rantai Pasok, Apa Kelebihannya?

UOB Indonesia meluncurkan fitur manajemen rantai pasok keuangan (financial supply chain management/FSCM) di aplikasi UOB Infinity.


Cara Menghapus Saluran WhatsApp

8 hari lalu

Meta mengumumkan peluncuran Saluran WhatsApp secara global. (Meta)
Cara Menghapus Saluran WhatsApp

WhatsApp memiliki fitur baru, yaitu saluran. Lantas, bagaimana cara menghapusnya bagi para pengikut?


Begini Cara Menonaktifkan Komentar di Instagram

10 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Menonaktifkan Komentar di Instagram

Jika Anda tidak ingin ada komentar setiap foto atau video yang Anda posting di Instagram, Anda bisa menonaktifkan komentar. Begini caranya.


Inilah Deretan Fitur Baru Pembaruan Windows 11 yang akan Dirilis pada 26 September Mendatang

10 hari lalu

Windows 11. Foto: Microsoft
Inilah Deretan Fitur Baru Pembaruan Windows 11 yang akan Dirilis pada 26 September Mendatang

Pembaruan Windows 11 akan menghadirkan lebih dari 150 fitur baru.


Pengguna Airbnb Minta Harga Lebih Murah dan Kemudahan Pencarian

11 hari lalu

Ilustrasi Airbnb (Pixabay)
Pengguna Airbnb Minta Harga Lebih Murah dan Kemudahan Pencarian

Airbnb mengubah layanannya berdasarkan saran pengguna, apa saja yang diinginkan pelancong?


Gojek Targetkan Pertumbuhan Lima Kali Lipat

11 hari lalu

(kiri-kanan) Steven Halim -  Head of Revenue Transportation & Logistic Gojek, Raditya Dika - Content Creator, Sandiaga Uno - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Catherine Hindra Sutjahyo - Presiden Unit Bisnis On Demand Service GoTo, Shinto Nugroho - Chief Public Policy & Government Relations GoTo, dan Sohan Vaswani - Global Head of Ride and Send Strategy & Planning Gojek dalam acara peluncuran program Ruang Belajar GoSend di Kantor Pusat Gojek, Jakarta 15 Maret 2023. Istimewa
Gojek Targetkan Pertumbuhan Lima Kali Lipat

Gojek mengatakan produk layanan transportasi dan logistik untuk korporasinya, GoCorp dalam pertumbuhan jumlah pelanggan hingga tiga kali lipat.