TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus baru Covid-19 sepanjang akhir pekan kemarin mempertahankan angka di atas 1.000 kasus per hari. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan kalau update Covid-19 pada Sabtu, 18 Juni 2022, melaporkan 1.264 kasus baru dan pada Minggu, 19 Juni sebanyak 1.167 kasus baru. Masing-masing disertai lima dan tiga kasus meninggal.
Tren di atas 1.000 kasus ini telah terjadi sejak pertengahan pekan lalu, setelah Sabtu-Minggu di pekan sebelumnya masih mencatatkan penambahan jumlah kasus baru yang masih separuhnya.
Guru Besar di Fakultas Kedokteran UI, juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menekankan perlunya penyiapan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan sejak sekarang. Dia merujuk kepada antisipasi kenaikan kasus Covid-19 karena infeksi varian baru Omicron.
"Walaupun sejauh ini persentase yang masuk RS tidak besar, jika jumlah total kasus jadi tinggi, persentase yang harus masuk RS mungkin saja meningkat," kata dia dikutip dari Antara, Minggu 19 Juni 2022.
Sejauh ini, dia menambahkan, gejala akibat infeksi subvarian Omicron BA.4 atau BA.5 diketahui tidaklah berat. Ini yang diduga berada di balik rendahnya persentase pasien yang harus rawat inap di rumah sakit. "Dampak pada rumah sakit tidak seberat pada waktu Covid-19 varian Delta," katanya.
Meski begitu, tetap saja beberapa negara Eropa tengah mengantisipasi tentang kemungkinan perawatan di rumah sakit, terutama layanan dan ruang perawatan intensif (ICU) bagi lansia. "Mungkin lebih baik kalau kita juga mempersiapkan hal yang sama," katanya.
Tjandra mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa pekan terakhir menunjukkan pandemi masih berlangsung. Namun penyebab pasti perlu dicari dengan lebih pasti menggunakan dua cara. Pertama, meningkatkan whole genome sequencing (WGS) sesuai proporsi. Kedua, perlunya penyelidikan epidemiologi mendalam pada semua atau sebagian besar kasus.
Baca juga:
Kualitas Udara Jakarta Kembali Berkategori Sangat Tidak Sehat