Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati Kerusakan Saraf, Riset Sebut Gaya Hidup Sedentari Meningkat di Indonesia

Reporter

image-gnews
Reaksi pedagang saham dari TradeMas Inc. saat bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat meluasnya virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Reaksi pedagang saham dari TradeMas Inc. saat bekerja dari rumah setelah ditutupnya New York Stock Exchange (NYSE) akibat meluasnya virus corona atau Covid-19 di New York City, 26 Maret 2020. REUTERS/Brendan McDermid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penduduk Indonesia dengan gaya hidup sedentari atau pola hidup inaktif, minim aktivitas fisik, mengalami peningkatan. Dampaknya, jumlah pasien penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan kerusakan saraf juga meningkat.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali, mengungkap itu saat konferensi pers virtual 'Neuropathy Awareness Week' pada Senin, 20 Juni 2022. 

Dia memaparkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 yang menyebut proporsi penduduk Indonesia dengan gaya hidup sedentari naik menjadi 33,5 persen dari 26,1 persen pada 2013. Sebagai catatan, pandemi Covid-19 yang sempat memberlakukan segala aktivitas di rumah saja dan kegiatan berlangsung daring baru terjadi sejak awal 2020.

Tapi, dengan kondisi pada 2018 itu saja, Imran mengatakan, "sebanyak satu dari tiga orang menjalani gaya hidup sedentari.” Menurut Imran, peningkatan kasus PTM secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah mengingat penanganannya membutuhkan banyak waktu, biaya besar, serta teknologi tinggi. 

Dia mengimbau masyarakat menjalani gaya hidup CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres. Juga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) secara teratur, serta mengurangi garam, gula, dan lemak (GGL). 

"Kampanye edukasi masyarakat dan deteksi dini PTM merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk mengendalikan faktor risiko," kata Imran. 

Kerusakan saraf

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi sorotan adalah kerusakan saraf atau neuropati. Ini adalah gangguan pada sistem saraf tepi dengan gejala umum seperti kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi terbakar di tangan dan kaki yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

“Saraf tepi atau perifer menghubungkan sistem saraf pusat dengan semua bagian penting tubuh,” kata Ketua Kelompok Studi Neuro Fisiologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Manfaluthy Hakim.

Ia mengimbau masyarakat membekali diri dengan lebih mengenal gejala-gejala neuropati dan melakukan deteksi dini agar pengobatan lebih awal dapat dilakukan, termasuk pemberian vitamin neurotropik. Tujuannya, mencegah dampak neuropati yang lebih berat karena, menurutnya, "Kerusakan saraf dapat bersifat irreversible jika lebih dari 50 persen serabut saraf telah rusak.”

Baca juga:
Semakin Tinggi Badan, Semakin Tinggi Risiko Penyakit Saraf, Kulit dan Jantung?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

2 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

12 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

23 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

24 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

25 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Konsumen Tolak Cukai Minuman Berpemanis, Klaim Tak Sebabkan Penyakit Selama Konsumsi Wajar

33 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Konsumen Tolak Cukai Minuman Berpemanis, Klaim Tak Sebabkan Penyakit Selama Konsumsi Wajar

Beberapa konsumen menolak cukai minuman berpemanis. Disebut tak melulu menyebab penyakit diabetes.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

37 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.