TEMPO.CO, Jakarta - Anisa Suratni Indriyati, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih predikat wisudawan terbaik se-Universitas dalam wisuda periode IV 2021/2022. Indri sapaan Anisa lulus dari UMY dalam waktu tiga tahun enam bulan.
Awal mula kuliah di UMY, Indri sempat ragu. Ia khawatir kemampuan keagamaan miliknya tidak dapat menyeimbangi label UMY yang notabene sebagai perguruan tinggi Islam. Musababnya, dia pernah mengalami diskriminasi saat duduk di bangku sekolah dasar.
Indri pernah diremehkan oleh oleh guru agamanya karena kemampuan agamanya tak seperti anak yang lain. Orang tua Indri berbeda keyakinan dengan Indri. “Memang kemampuan agama saya tidak sempurna, tapi ini sangat terlihat bagaimana seorang guru memberikan nilai pada saya hanya karena orang tua saya memiliki keyakinan yang tidak sama dengan saya,” ungkap Indri seperti dikutip di laman resmi UMY pada Kamis, 23 Juni 2022.
Pengalaman diskriminasi agama yang pernah dialami, membuatnya berpikir kembali apakah universitas pilihannya menjadi pilihan tepat dan aman. “Masuk UMY yang lain pasti sudah pintar mengaji sedangkan saya bisa baca huruf arab sudah bersyukur,” ucapnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, Indri dapat menjalani perkuliahan dengan baik. Menurut Indri, sekalipun kemampuan agamanya tak seperti mahasiswa lainnya, dosen dan kawan-kawannya tak pernah meremehkannya.
“Pihak kampus mengajarkan tanpa melakukan diskriminatif. Beda dengan yang sudah-sudah, jika tidak bisa disalahkan dengan kalimat ‘kamu kok nggak bisa?’ atau ‘kamu nggak pernah ngaji ya’,” kata Indri. Lewat Universitas Muhammadiyah, Indri akhirnya bisa lulus bahkan menenteng predikat wisudawan terbaik. Di UMY, kata Indri, dirinya dapat belajar agama tanpa ada diskriminasi.
Baca juga: Alumni ITS Bikin Aplikasi Mudahkan Tukang Bangunan Dapat Kerja