Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Anisa, Wisudawan Terbaik UMY, Pernah Dapat Diskriminasi Agama

Reporter

Editor

Devy Ernis

Anisa Suratni Indriyati, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih predikat wisudawan terbaik se-Universitas periode IV 2021/2022. Dok. UMY
Anisa Suratni Indriyati, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih predikat wisudawan terbaik se-Universitas periode IV 2021/2022. Dok. UMY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anisa Suratni Indriyati, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih predikat wisudawan terbaik se-Universitas dalam wisuda periode IV 2021/2022. Indri sapaan Anisa lulus dari UMY dalam waktu tiga tahun enam bulan.

Awal mula kuliah di UMY, Indri sempat ragu. Ia khawatir kemampuan keagamaan miliknya tidak dapat menyeimbangi label UMY yang notabene sebagai perguruan tinggi Islam. Musababnya, dia pernah mengalami diskriminasi saat duduk di bangku sekolah dasar. 

Indri pernah diremehkan oleh oleh guru agamanya karena kemampuan agamanya tak seperti anak yang lain. Orang tua Indri berbeda keyakinan dengan Indri. “Memang kemampuan agama saya tidak sempurna, tapi ini sangat terlihat bagaimana seorang guru memberikan nilai pada saya hanya karena orang tua saya memiliki keyakinan yang tidak sama dengan saya,” ungkap Indri seperti dikutip di laman resmi UMY pada Kamis, 23 Juni 2022.

Pengalaman diskriminasi agama yang pernah dialami, membuatnya berpikir kembali apakah universitas pilihannya menjadi pilihan tepat dan aman. “Masuk UMY yang lain pasti sudah pintar mengaji sedangkan saya bisa baca huruf arab sudah bersyukur,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, seiring berjalannya waktu, Indri dapat menjalani perkuliahan dengan baik. Menurut Indri, sekalipun kemampuan agamanya tak seperti mahasiswa lainnya, dosen dan kawan-kawannya tak pernah meremehkannya.

“Pihak kampus mengajarkan tanpa melakukan diskriminatif. Beda dengan yang sudah-sudah, jika tidak bisa disalahkan dengan kalimat ‘kamu kok nggak bisa?’ atau ‘kamu nggak pernah ngaji ya’,” kata Indri. Lewat Universitas Muhammadiyah, Indri akhirnya bisa lulus bahkan menenteng predikat wisudawan terbaik. Di UMY, kata Indri, dirinya dapat belajar agama tanpa ada diskriminasi. 

Baca juga: Alumni ITS Bikin Aplikasi Mudahkan Tukang Bangunan Dapat Kerja

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kritik Oligarki Politik Jelang Pemilu 2024, Guru Besar Sejumlah Kampus Di Yogya Keluarkan Seruan

15 hari lalu

Guru besar dan akademisi sejumlah universitas di Yogyakarta yang membentuk Forum 2045 menyoroti dinamika politik jelang Pemilu 2024 Sabtu 20 Mei 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kritik Oligarki Politik Jelang Pemilu 2024, Guru Besar Sejumlah Kampus Di Yogya Keluarkan Seruan

Sejumlah guru besar lintas universitas di Yogyakarta keluarkan seruan kepada masyarakat, elit politik dan tokoh masyarakat menjelang Pemilu 2024.


China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

20 hari lalu

Anak-anak bermain di samping orang dewasa di sebuah taman di Beijing, Cina 1 Juni 2021. REUTERS/Tingshu Wang
China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

China pernah menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari 1980 hingga 2015, tetapi kini khawatir dengan penurunan jumlah penduduk.


Rusia Minta Warganya Tak ke Kanada, Begini Alasannya

42 hari lalu

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri konferensi pers, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina pada 8 Mei 2022. REUTERS
Rusia Minta Warganya Tak ke Kanada, Begini Alasannya

Rusia meminta warganya untuk tak bepergian ke Kanada. Hal itu terkait dengan kasus diskriminasi dan serangan terhadap warga Rusia di negara tersebut.


AMSI: Pers Medium Penghapusan Diskriminasi Gender

52 hari lalu

AMSI memberikan penghargaan kepada sejumlah media lokal dan nasional dalam AMSI Awards 2022 di Jakarta, Rabu, 23 November 2022. Istimewa.
AMSI: Pers Medium Penghapusan Diskriminasi Gender

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut menyerukan pers menjadi alat penghapus diskriminasi gender.


Panggil Siswa Transgender dengan Nama Keluarga, Seorang Guru di AS Dipecat

57 hari lalu

Demonstrasi pengunjuk rasa mengibarkan bendera Trangender di Hari Visibilitas Transgender Internasional di Tucson, Arizona, AS, 31 Maret 2023. REUTERS/Rebecca Noble
Panggil Siswa Transgender dengan Nama Keluarga, Seorang Guru di AS Dipecat

Pengadilan AS memutuskan kebijakan transgender sekolah mengalahkan hak agama guru.


Kanada Sepakat Beri Kompensasi Rp258 Triliun untuk Anak-anak Masyarakat Adat

59 hari lalu

Paus Fransiskus mencium tangan salah satu penduduk asli saat bertemu dengan masyarakat adat First Nations, Metis dan Inuit di Maskwacis, Alberta, Kanada 25 Juli 2022.  Vatican Media/Divisione Produzione Fotografica/Handout via REUTERS
Kanada Sepakat Beri Kompensasi Rp258 Triliun untuk Anak-anak Masyarakat Adat

Pemerintah Kanada dan sekelompok masyarakat adat menyepakati kompensasi senilai C$23,34 miliar atau sekitar Rp 258 triliun untuk anak-anak dan keluarga First Nations.


Tuntut UU Anti Deforestasi Dicabut, Petani Sawit Sebut Bakal Boikot Produk Uni Eropa

29 Maret 2023

Puluhan petani sawit melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, Rabu 29 Maret 2023. Mereka menuntut pencabutan Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa yang berdampak pada harga sawit di tingkat petani. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Tuntut UU Anti Deforestasi Dicabut, Petani Sawit Sebut Bakal Boikot Produk Uni Eropa

Petani sawit yang tergabung dalam sejumlah asosiasi menyatakan akan memboikot produk Uni Eropa.


Kisah Mahasiswa Sakit hingga Meninggal di Kamar Kos di Yogya, Ini Kronologi dari Kampus

28 Maret 2023

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Kisah Mahasiswa Sakit hingga Meninggal di Kamar Kos di Yogya, Ini Kronologi dari Kampus

Mahasiswa meninggal diduga karena sakit TBC. Hasil tracing menemukan 16 mahasiswa menjadi kontak erat.


YLKI Sebut Syarat Rekrutmen Calon Anggota Komisioner BPKN Diskriminatif

23 Maret 2023

Tulus Abadi. TEMPO/Yosep Arkian
YLKI Sebut Syarat Rekrutmen Calon Anggota Komisioner BPKN Diskriminatif

YLKI mendesak Sekretaris Jenderal Kemendag untuk merevisi persyaratan dimaksud, khususnya persyaratan calon dari unsur LPKSM harus berpendidikan S2.


Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

15 Maret 2023

Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

MPR menggelar Diskusi Terbuka memperingati Zero Discrimination Day dan Women's International Day.