TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 192.810 peserta dinyatakan lolos Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Bermasa Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( UTBK SBMPTN) 2022 dari total daya tampung 213.406 kursi. Artinya, ada sebanyak 20.596 kursi kosong yang tak terisi dari total daya tampung.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mochamad Ashari mengatakan puluhan ribu bangku kosong itu ada karena kurangnya minat peserta di sejumlah program studi. “Itu karena kekurangan peminat bukan karena disimpan untuk jual beli,” ujar Ashari dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui akun Youtube LTMPT pada Kamis, 23 Juni 2022.
Menurut Ashari, ada sejumlah jurusan yang sepi peminat pada SBMPTN 2022, salah satunya di Fakultas Pertanian. Meski tak merinci jumlah peserta yang mendaftar, Ashari mengatakan persoalan itu menjadi masalah yang harus diselesaikan pemerintah dan perguruan tinggi. Caranya, kata dia, misalnya dengan membuat program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang diperuntukan khusus untuk jurusan yang sepi peminat.
Dia mengatakan di sejumlah universitas, sistem pengajaran di Fakultas Pertanian sudah canggih dengan menggunakan sistem Internet of things (IoT). Namun, hal itu belum tersosialisasikan sepenuhnya oleh perguruan tinggi. “Perguruan tinggi harus adaptif dan masyarakat juga harus diberikan edukasi,” ujar Ashari.
Adapun Ashari memastikan tak ada jual beli bangku kosong. Dia mencontohkan salah satu anak pejabat LTMPT sekaligus wakil rektor di salah satu universitas tak lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan SBMPTN. Namun, anak tersebut akhirnya masuk lewat jalur mandiri. “Itu menunjukan bahwa apa yang dikatakan jual beli itu tidak. Kami menjaga kredibilitas seleksi,” ujarnya.
Total peserta yang mendaftar SBMPTN 2022 mencapai 800.852 orang. Jumlah peserta pada tahun ini naik 22.994 orang dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 777.858 orang. Pengumuman SBMPTN 2022 diumumkan pada hari Kamis, 23 Juni 2022 pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Unpad Terima 2.688 Peserta SBMPTN 2022, Prodi Terketat Ilmu Komunikasi