Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahasia Pesantren Tambakberas Berdiri Hingga Usia Hampir 2 Abad

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Gerbang Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang Jawa Timur. Foto: NU Online Jatim
Gerbang Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang Jawa Timur. Foto: NU Online Jatim
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pondok Pesantren Tambakberas yang lebih dikenal dengan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur sudag berusia hampir dua abad. Pada 1825, salah satu pesantren tua di Nusantara ini didirikan oleh kiai bernama KH Abdus Salam saat hijrah dari Tuban ke Jombang.

Pesantren ini kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah setelah melewati beberapa fase kepemimpinan. Putri Abdul Wahab, Nyai Mundjidah Wahab memaparkan, ada empat modal yang menjadi rahasia Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dalam mengelola pondok, sehinga bsia bertahan dan terus berkembang di usia yang tak lagi muda, 197 tahun.

Menurut dia, yang pertama adalah peranan para dzurriyah. Dzurriyah berarti benih manusia alias keturunan. Anak-cucu pendiri Pesantren Bahrul Ulum rata-rata masih memiliki spirit dan konsentrasi yang sama yakni mengembangkan pesantren. Bahkan, para dzurriyah yang berada di lingkungan Tambakberas saat ini memiliki ribath atau pesantren masing-masing. Hingga kini ribath yang diasuh sebanyak 40 lebih.

"Meski demikian, Tambakberas Bahrul Ulum punya semboyan, yakni guyub rukun saklawase. Semua pengelola ribath rukun-rukun. Ini modal utama," kata Mundjidah seperti dikutip di laman resmi nu.or.id pada Selasa, 28 Juni 2022.

Dia mengatakan hal itu saat hari ulang tahun ke-197 Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas pada Sabtu malam, 25 Juni lalu. Dalam perjalanannya, Mundjidah mengatakan guyub rukun saklawase tak sekadar semboyan melainkan sudah menjadi ruh dan komitmen bersama di antara para pengelola pesantren.

"Ini sangat sesuai dengan ungkapan Mbah Wahab yang sangat populer di kalangan Nahdliyin, yaitu 'tidak ada kekuatan yang paling kuat selain persatuan'. Ini yang harus kita pegang dan kita tidak boleh bercerai berai," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modal kedua, lanjutnya, Pesantren Bahrul Ulum bisa menempatkan diri sebagai pesantren yang berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sarat dengan kemajemukan. Pesantren Tambakberas, kata dia, berkomitmen menjunjung tinggi spirit nasionalisme dan pluralisme. Spirit ini yang selalu ditanamkan kepada santri-santrinya agar mereka terus bersama-sama menguatkan NKRI. 

Modal yang ketiga adalah Bahrul Ulum tanggap atau responsif terhadap laju perkembangan. "Dan modal yang keempat bahwa Bahrul Ulum terus mewarisi dan melanjutkan tradisi spritual yang diajarkan oleh para pendirinya," terangnya.

Nyai Mundjidah menegaskan nilai-nilai spritual para pendiri Pesantren Bahrul sangat berkaitan dengan perkembangan pesantren yang ada sekarang. Pun demikian dengan sejumlah capaian yang diraih saat ini. Termasuk kepercayaan orang tua dalam menitipkan anaknya di Bahrul Ulum kian meningkat. Hingga kini belasan ribu santri tengah menimba ilmu di Pesantren Bahrul Ulum.  "Diakui atau tidak, Pesantren Bahrul Ulum masih bertahan hingga di usia 197 ini karena juga tirakatnya para pendiri Bahrul Ulum," kata dia.

Baca juga: Prabowo Subianto Teruskan Safari ke Ponpes NU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

17 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.


Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

22 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

26 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

27 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

27 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).


Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

32 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

33 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

33 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.


Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

34 hari lalu

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono. Foto: ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek
Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati


Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

35 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

seorang pengasuh pondok pesantren dan anaknya di Trenggalek, Jawa Timur, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 12 santriwati