TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya dua bibit siklon tropis di dekat Indonesia. Bibit Siklon Tropis 97W terpantau di Laut Cina Selatan dan Bibit Siklon Tropis 98W terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina.
Keduanya diperkirakan potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Selain itu juga terpantau sirkulasi siklonik di perairan timur Sulawesi yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi bagian tengah, dan di Maluku.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari Riau hingga Kepulauan Riau, dari Lampung hingga Jambi, di Kalimantan bagian utara, di Sulawesi Utara, di Papua Barat dan di Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Jawa, Laut Banda, Laut Arafuru dan di Maluku bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Ibu kota provinsi yang diperkirakan hujan disertai petir pada hari Selasa, 28 Juni 2022, di Bengkulu, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda dan Tarakan. Hujan skala lebat kemungkinan terjadi di Manado.
Hujan skala sedang diperkirakan di Kendari dan Medan. Hujan skala ringan di Banda Aceh, Denpasar, Serang, Gorontalo, Jambi, Bandung, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Ambon, Ternate, Kupang, Manokwari, Makassar, Padang dan Palembang.
Suhu udara berkisar antara 20-34°C dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Surabaya.
Provinsi berada dalam kategori Siaga terhadap bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, dan lainnya) dampak dari potensi hujan lebat adalah Sulawesi Tenggara.
Baca:
Cuaca Hari Ini, Ada Dampak Bibit Siklon dari Laut Cina Selatan