Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TN Komodo Pakai Reservasi Online dan Biaya Konservasi per Agustus

image-gnews
Wisatawan mancanegara mengambil gambar kawanan Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, 3 Mei 2017. Nama komodo meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Wisatawan mancanegara mengambil gambar kawanan Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, 3 Mei 2017. Nama komodo meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan jurnal tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Nasional Komodo rencananya akan mulai memberlakukan sistem reservasi online per 1 Agustus 2022. Sistem yang akan disertai komponen biaya untuk konservasi ini menindaklanjuti hasil kajian tim ahli yang telah merumuskan pembatasan kunjungan mengikuti daya dukung daya tampung taman nasional itu. 

Besar biaya konservasi itu, yang direkomendasikan oleh tim ahli, berkisar Rp. 2.943.730 sampai Rp. 5.887.459 per pengunjung per tahun, dengan jumlah pengunjung ideal sebanyak 219 ribu per tahun. Atau maksimum 292 ribu per tahun, sebelum populasi komodo mulai tertekan oleh dampak perubahan nilai jasa ekosistem yang disebabkan oleh kunjungan para wisatawannya. 

"Kami masih hitung komponen-komponennya, tapi kemungkinan sebesar Rp 3.750.000 per orang per tahun yang akan diterapkan secara kolektif tersistem per 4 orang per tahun (Rp. 15.000.000)," kata Carolina Noge, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo.

Carolina mengungkap itu dalam jumpa pers di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Senin, 27 Juni 2022. Saat itu dituturkan kajian dilakukan sebatas di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan di sekitarnya. Belum jelas kenapa kajian tak mencakup pula Pulau Rinca--kawasan taman nasional yang juga termasuk destinasi pariwisata super-prioritas Labuan Bajo.

Sejumlah langkah untuk sistem manajemen kunjungan yang terintegrasi berbasis reservasi online dan biaya konservasi itu telah disiapkan Carolina dan timnya yang mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perempuan asal Kupang, NTT, itu menyebut antara lain penguatan lembaga terdiri dari kajian-kajian ilmiah dan peningkatan kapasitas SDM. 

Lainnya adalah perlindungan dan pengamanan. Di dalamnya, antara lain, penyegaran polisi hutan atau ranger dan patroli-patroli serta optimalisasi kapal, radio tower dan drone. Yang ketiga adalah pemberdayaan masyarakat dan, keempat, pengembangan wisata alam berbasis jasa ekosistem. Untuk yang terakhir itu mencakup pula rencana penyusunan panduan wisata konservasi dan digitalisasi manajemen kunjungan.

"Karena Taman Nasional Komodo itu bukan soal komodo-nya saja, tapi ada ekosistem di dalamnya. Bukan hanya daratan, tapi juga bawah lautnya. Nah, ini yang harus menjadi agenda kita bersama menjaga tata kelolanya," kata Carolina.

Carolina Noge, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo, saat jumpa pers di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin 27 Juni 2022. (ISTIMEWA)

Dia merujuk berbagai isu dan permasalahan yang terjadi di Taman Nasional Komodo. Mulai dari sampah, perburuan liar terhadap rusa yang menjadi salah satu mangsa alami komodo, pencurian terumbu karang dan ilegal fishing, sampai dampak perubahan iklim. Termasuk pula kenyamanan dan keselamatan para wisatawan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Carolina, kasus penipuan oleh agen perjalanan fiktif, wisatawan yang tak puas terhadap standar layanan perjalanan yang didapat, dan bahkan kasus kapal karam, terbakar atau tenggelam di tengah perairan tak sekali dua kali terjadi. "Masalah pariwisata, banyak berita viral yang mungkin sudah diketahui," katanya sambil menambahkan penanganan seluruhnya harus melibatkan berbagai instansi dan terintegrasi, bukan hanya Balai Taman Nasional Komodo.

Tim SAR Gabungan mengevakuasi wisatawan korban kapal wisata tenggelam di Perairan Pulau Kambing, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa 28 Juni 2022. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)


Ingin meniru Galapagos

Dalam jumpa pers yang sama, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengungkap keinginannya kalau Taman Nasional Komodo bisa meniru pengelolaan Kepulauan Galapagos di Ekuador. Di kepulauan di Samudera Pasifik itu, menurut dia, telah berlaku kunjungan yang sangat selektif demi menjaga lingkungan kepulauan yang dikenal dengan gunung api dan kura-kura raksasanya itu. 

"Pembatasan bukan agar orang tidak datang,  tapi untuk konservasi lingkungan," katanya sambil meminta tim ahli meneliti mendalam untuk hasilnya digunakan bersama-sama untuk kebijakan melestarikan komodo. "Karena kalau tidak, kami yakin satu saat nanti komodo akan punah."


Tak perlu bilang Unesco

Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, setuju rencana penguatan fungsi di Taman Nasional Komodo dengan mengatur jumlah kunjungan maksimum untuk meminimalisir dampak negatif wisata alam. Namun dia berpesan pentingnya sosialisasi dan proses ujicoba. "Dan yang terpenting penerapan kuota lewat digitalisasi tak akan mengurangi akses ataupun pendapatan masyarakat setempat di dalam kawasan Taman Nasional Komodo," katanya.

Meski begitu dia menilai tak perlu dijalin komunikasi dengan World Heritage Committe di UNESCO untuk kajian yang sudah berjalan dan rencana-rencana yang telah dirancang di Taman Nasional Komodo tersebut. Dia menyatakan ini saat diingatkan perihal teguran dan permintaan dari badan PBB tersebut untuk menghentikan pembangunan yang berjalan di Pulau Rinca pada tahun lalu. "Yang penting kan yang kita lakukan juga menjaga outstanding universal value, mereka pasti happy," kata Alue.

Sebuah truk pembawa material dihadang oleh seekor komodo di Loh Buaya, Pulau Rinca. Kredit: Antara/HO

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara menyatakan pembangunan proyek pariwisata premium Labuan Bajo di wilayah Pulau Rinca terus berjalan dan sudah hampir rampung. Berlokasi di Loh Buaya, proyek diklaim sebatas 'penataan sarana dan prasarana' yang sudah ada sebelumnya. "Tinggal penyempurnaan seperti bagian interiornya...kalau sudah siap, baru kami buka," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

7 hari lalu

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye
18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru


Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

7 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

10 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

12 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

12 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

17 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

22 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

26 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

30 hari lalu

Kota Kotor di Montonegro. wikipedia.org
Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

Berbeda dengan definisi kotor di Indonesia, Kota Kotor di Montenegro menjadi salah satu kota terbaik di dunia versi Lonely Planet.


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

30 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.