Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diuji Coba, Kolaborasi Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di 3 Daerah

image-gnews
Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu, 28 Juli 2019. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kebakaran hutan dan lahan hingga Juli 2019 luasnya lebih dari 27 ribu hektare, dan kini masih terus meluas di Kabupaten Pelalawan dan Siak. ANTARA
Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu, 28 Juli 2019. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kebakaran hutan dan lahan hingga Juli 2019 luasnya lebih dari 27 ribu hektare, dan kini masih terus meluas di Kabupaten Pelalawan dan Siak. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKebakaran hutan dan lahan gambut menjadi masalah yang datang setiap tahun di sejumlah daerah di Indonesia. Sekalipun lokasinya berbeda-beda, tapi masalahnya sama, yakni berupa pemadaman yang sangat sulit karena api menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi, serta menimbulkan asap tebal.

Upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan gambut selama ini telah dilakukan secara intensif oleh pemerintah pusat. Tapi, sayang, lebih bersifat penanggulangan--bukan pencegahan. Meski telah disadari pencegahan lebih penting namun pada praktiknya upaya untuk ini minim, termasuk alokasi anggarannnya di setiap daerah.

Anggaran dari pemerintah pusat, misalnya, baru turun justru setelah ada penetapan darurat bencana. Padahal, penetapan itu berarti kebakaran yang terjadi sudah meluas dan berat, sehingga penanggulangannya pun dipastikan membutuhkan biaya yang besar. "Ini menjadikan kami selalu bergantung kepada pemerintah pusat," kata Husin, Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, dalam Pertemuan Nasional 'Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management' di Jakarta, Senin 27 Juni 2022.

Baru sejak 2018-2019, model penanganan kebakaran hutan dan lahan dalam skala lansekap (klaster) dikembangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Model ini mengedepankan upaya pencegahan yang bersifat kolaboratif dan melibatkan semua pihak di daerah, termasuk swasta dan pemerintahan tingkat desa.

Harapannya, mengikis kejadian kebakaran dan kebutuhan biaya besar untuk penanggulangannya tersebut. Selain tentu saja mengurangi dampak lainnya.

Selama setahun belakangan, sebanyak tiga daerah dijadikan proyek pilot model tersebut melalui program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM) difasilitasi oleh Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan atau KEMITRAAN dan didukung oleh USAID dan United Nation Environmental Programme (UNEP). Mereka juga bekerja sama dengan Kishugu dari Afrika Selatan dan Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific - Institut Pertanian Bogor.

Tiga daerah pertama yang dipilih adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; Kabupaten Pelalawan, Riau; dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Ketiganya mewakili daerah yang memiliki lahan gambut luas.

Helikopter MI-17 milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara (water bombing) di Desa Lebak Deling, Pangkalan Lampam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 3 Agustus 2017. Lahan gambut seluas 30 hektare di lokasi tersebut terbakar sejak Rabu dan baru dapat dipadamkan Kamis. ANTARA/Nova Wahyudi

"Pendekatan model klaster ini diharapkan dapat mengubah paradigma penanganan karhutla dari upaya pemadaman api ke upaya pencegahan kebakaran," kata Laode M. Syarif, Direktur Eksekutif KEMITRAAN. Dia menambahkan, "Strategi kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan karena kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan.”  

Seperti apa dukungan yang diberikan di setiap daerah?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perwakilan seluruh daerah dalam program SIAP-IFM hadir dalam pertemuan nasional Senin lalu. Mereka menyatakan mendukung program itu dan telah membuat sejumlah aturan yang melandasi kelembagaan, struktur, dan mekanisme kerja klaster di daerah masing-masing.

Di Pulang Pisau, misalnya, Tony Harisinta, sekretaris daerah, mengungkap sudah dibuatkan peraturan bupati yang terkini tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan terpadu yang melibatkan semua sektor. Lalu peraturan tingkat desa dan terbentuknya kerja sama kepala desa se-kecamatan.

“Telah disahkan pula Rencana Aksi Daerah Pengendalian Karhutla 2022 yang menjadi dokumen pertama di Provinsi Kalimantan Tengah, dan mungkin di Indonesia, yang mengedepankan pendekatan pencegahan dalam penanganan bencana karhutla,” ujarnya. Dokumen memuat 12 kelembagaan/organisasi/badan yang akan terlibat dalam 50 unit kegiatan dengan nilai anggaran total Rp. 12.683.054.960.

Sejumlah petugas gabungan dari tentara Indonesia dan tim pemadam kebakaran, berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 29 Oktober 2015. REUTERS

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Husin menyebut Surat Keputusan Bupati tentang pembentukan klaster pencegahan dan penanggulangan karhutla 2022-2026. Pada tahap awal, dia mengklaim, sudah terdapat 17 perusahaan yang tergabung dalam Komite Klaster dari 43 perusahaan yang bekerja dan mendapat izin usaha di wilayah OKI. Mereka diwajibkan menjalankan program pembinaan, termasuk pembiayaan atas desa di dalam konsesi dan desa di dalam jarak tiga kilometer dari batas luar konsesi. 

Adapun Wakil Bupati Pelalawan, Nasaruddin, mengungkap contoh implementasi model klaster berupa inisiatif mandiri pembuatan embung dan sumur resapan oleh beberapa pemerintah desa di daerah paling rawan. Sumur dan embung ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam penanggulangan saat kebakaran terjadi dan sumber air untuk pembasahan gambut.

Sedangkan untuk peran perusahaan yang sudah muncul disebutnya pembangunan posko-posko menggunakan dana bagi hasil. "Kami  berterima kasih karena perusahaan-perusahaan adalah kuncinya," kata dia yang juga menegaskan upaya pencegahan yang seharusnya jauh lebih diutamakan dalam bencana kebakaran hutan dan lahan gambut. "Dananya seharusnya jadi paling utama juga, jangan dikecil-kecilkan, karena kalau sudah pemadaman, dananya jauh lebih besar," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Dadan Hindayana yang Dilantik Jokowi Menjadi Kepala Badan Gizi Nasional

56 hari lalu

Presiden Jokowi reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Sosok Dadan Hindayana yang Dilantik Jokowi Menjadi Kepala Badan Gizi Nasional

Presiden Jokowi atau Jokowi melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional. Siapa dia?


Kolaborasi Hasil Riset dan Produsen Makanan Perlu Ditingkatkan

23 Juli 2024

Ilustrasi riset pangan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kolaborasi Hasil Riset dan Produsen Makanan Perlu Ditingkatkan

Produsen dan peneliti perlu berkolaborasi untuk meracik produk makanan olahan bercita rasa khas Indonesia.


Kementan Optimalkan Lahan Rawa di Kabupaten OKI

27 Juni 2024

Normalisasi saluran dan pengolahan lahan dengan alat mesin pertanian mempercepat proses olah tanah dan penanaman padi di lahan rawa.
Kementan Optimalkan Lahan Rawa di Kabupaten OKI

Optimasi lahan rawa bertujuan untuk mengoptimalkan sawah di lahan rawa agar meningkat dari IP100 menjadi IP200 atau bahkan IP300.


Kisah Dokter Padmosantjojo Berhasil Operasi Pemisahan Kembar Siam Pertama di Indonesia

6 Juni 2024

Ilustrasi bayi berkepala dua/kembar siam. ANTARA
Kisah Dokter Padmosantjojo Berhasil Operasi Pemisahan Kembar Siam Pertama di Indonesia

Kembar siam pertama di Indonesia yang berhasil dipisahkan ialah Yuliana dan Yuliani, keduanya dipisahkan berkat operasi yang dipimpin dokter Padmosantjojo pada 1987.


Dirjen PSP Kementan Tinjau Optimasi Lahan di OKI

25 Mei 2024

Dirjen PSP Kementan Tinjau Optimasi Lahan di OKI

Manajemen air ditingkatkan di program Opla, memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang sebelumnya sulit karena risiko banjir


Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

15 Mei 2024

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

IPB Universitymenyelenggarakan ujian online sebagai salah satu rangkaian Seleksi Masuk IPB (SM-IPB) untuk kelas internasional pada 12 Mei 2024.


Ternyata Ini Alasan Bogor Menjadi Kota Petir Versi Guinnes World Records

5 April 2024

Ilustrasi Petir atau Kilat. h2solutionsinc.com
Ternyata Ini Alasan Bogor Menjadi Kota Petir Versi Guinnes World Records

Bogor tak hanya memiliki curah hujan yang tinggi. Frekuensi aktivitas petirnyaj juga sangat tinggi dalam setahun, bahkan memecahkan rekor dunia.


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

26 Maret 2024

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Calon Mahasiswa Baru, Ini 9 Jalur Masuk IPB University 2024 Jenjang S1 dan Vokasi

17 Januari 2024

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
Calon Mahasiswa Baru, Ini 9 Jalur Masuk IPB University 2024 Jenjang S1 dan Vokasi

Simak jalur masuk di IPB 2024 di antaranya SNBP, SNBT dan Kelas Internasional WNA.