TEMPO Interaktif, Jakarta: Dua puluh perguruan tinggi di Indonesia bergabung dalam program Oracle Academy. Program yang digelar perusahaan peranti lunak terkemuka ini adalah untuk membantu mahasiswa dan dosen di bidang teknologi informasi dalam mengembangkan kemampuan bisnis dan teknologi yang dibutuhkan di dunia industri.
Menurut Adi J.Rusli, Managing Director Oracle Indonesia, program Oracle Academy merupakan wujud komitmen perusahaan ini untuk memberi tanggung jawab sosial kepada komunitas atau masyarakat. "Kami punya tanggung jawab komersial, tapi juga punya tanggung jawab sosial," katanya dalam temu wartawan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan Rabu siang.
Saat ini, salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Apalagi, perkembangan teknologi terus bergerak. "Disinilah ingin kami bidik, kami bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melengkapi pengetahuan bisnis dan teknologi informasi untuk mahasiswa," ujar Adi.
Selain itu, ada mentalitas di kalangan mahasiswa bahwa setelah lulus dari perguruan tinggi, tujuannya hanyalah mencari kerja. Dengan program ini, setelah lulus perguruan tinggi diharapkan para mahasiswa bukan hanya bertujuan mencari kerja, tapi juga mampu menciptakan tenaga kerja. Dia mencontohkan, banyak aplikasi untuk telepon selular yang beredar di pasaran merupakan hasil karya para mahasiswa.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Professor Richardus Eko Indrajit menambahkan, saat ini ada ketidak-sesuaian antara tenaga kerja yang dibutuhkan di dunia industri, dengan lulusan perguruan tinggi. Salah satu penyebabnya, perkembangan teknologi baru yang sangat cepat. "Setiap 6 menit ada teknologi baru," kata Eko.
Sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang telah bergabung dalam program ini antara lain, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, Institut Teknologi Telkom, Universitas Parahyangan, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Budi Luhur.
DIMAS