Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantu.Ind, Aplikasi Karya Mahasiswa ITS Bantu Layani Keperluan Sehari-hari

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
(dari kiri atas) Nur Muhammad Adi Yahya, Asyifa Darin Asia, Titus Vanadio, (dari kiri bawah) Bagas Paramarta Rofi', dan Henry Ageng Magrifan yang merancang aplikasi Bantu.Id. Dok. ITS
(dari kiri atas) Nur Muhammad Adi Yahya, Asyifa Darin Asia, Titus Vanadio, (dari kiri bawah) Bagas Paramarta Rofi', dan Henry Ageng Magrifan yang merancang aplikasi Bantu.Id. Dok. ITS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang sebuah aplikasi bernama Bantu.Ind sebagai wadah penyedia keperluan jasa sehari-hari atau daily service dari golongan masyarakat kecil yang ahli dengan bidangnya masing-masing.

Salah satu anggota tim, Nur Muhammad Adi Yahya, menjelaskan bahwa aplikasi ini berangkat dari kasus keahlian esensial masyarakat yang tersia-siakan dengan adanya pandemi. Sehingga aplikasi Bantu.Ind dirancang agar mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan menyediakan layanan sehari-hari. “Seperti jasa pijat, jasa bersih-bersih rumah, reparasi elektronik, dan jasa kecantikan hingga plumbing,” sebutnya seperti dilansir dari laman resmi ITS pada Rabu, 6 Juli 2022.

Tim mahasiswa ITS terdiri dari lima orang dari Departemen Teknik Mesin Industri. Mereka sebelumnya telah meriset dan membuat survei mengenai urgensi aplikasi rancangan mereka ini. Sejauh ini, terdapat lebih dari 90 persen dari 78 responden dengan rentang umur 15 – 45 tahun yang menganggap aplikasi dengan konsep seperti Bantu.Ind ini akan bermanfaat.

Meskipun terdapat beberapa aplikasi penyedia jasa sejenis, namun Bantu.Ind merupakan aplikasi yang tidak merangkap pada bidang lain seperti beberapa aplikasi yang ada. Sehingga Bantu.Ind khusus untuk melingkupi jasa sehari-hari dengan mitra yang lengkap. “Dapat dikatakan bahwa mayoritas kebutuhan sehari-hari yang diperlukan dapat dipesan di Bantu.Ind,” tutur mahasiswa yang biasa disapa Adi ini.

Berbagai Fitur dalam Aplikasi

Lebih lanjut, menurut Adi, karena target pasar aplikasi Bantu.Ind adalah kelompok orang yang senang memesan jasa via online, maka Bantu.Ind pun menyediakan lima fitur yang dapat membantu pengguna. Lima fitur tersebut terdiri dari Profile, Booking Online, Categories, Chat, dan Transaction.

Di sisi lain, para mitra sebagai penyedia jasa pun dapat mendaftarkan diri dengan memilih pilihan partner pada halaman pertama aplikasi setelah meng-install Bantu.Ind. Setelah itu mitra dapat memilih kategori jasa yang disediakan dan mengisi form serta persyaratan yang dibutuhkan.

Selanjutnya, mitra hanya menunggu jawaban dari aplikasi via WhatsApp atau e-mail. “Terakhir, mitra diarahkan tahap wawancara yang kemudian jika lolos, maka mitra tersebut secara resmi menjadi partner Bantu.Ind,” papar Adi.

Dalam hal mekanisme transaksi antarpengguna dan partner, pengguna akan lebih dulu melihat tarif yang ditetapkan oleh partner. Jika dari pihak pengguna ingin mengubah tarif jasa yang ditetapkan, maka pengguna dapat berdiskusi dengan partner perihal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dengan adanya alur ini, diharapkan dapat membuat kesepakatan adil dan menguntungkan kedua pihak,” katanya.

Ingin Berkontribusi Membantu Indonesia

Adapun arti nama Bantu.Ind, yang jika dipecah terdapat dua kata. Yaitu Bantu yang artinya membantu, dan Ind yang berarti Indonesia. Maka secara harfiah, aplikasi ini memiliki arti ‘Membantu Indonesia’. Hal ini pun sejalan dengan tujuan perancangan aplikasi, yakni membantu pemasukan masyarakat pekerja Indonesia di masa pandemi.

Adi mengakui, Bantu.Ind masih perlu banyak pengembangan lebih lanjut. Hal ini meliputi aplikasi yang masih tahap prototipe, sehingga perlu adanya simulasi pemrograman agar terbukti dapat berfungsi dengan baik. “Kita masih mendalami bagaimana cara mengembangkan Bantu.Ind dalam sisi coding karena kurangnya keahlian tersebut,” ungkap Adi.

Terakhir, Adi menambahkan bahwa ia bersama rekan-rekannya yakni Bagas Paramarta Rofi’, Asyifa Darin Asia, Titus Vanadio, dan Henry Ageng Magrifan mempersiapkan prototipe aplikasi Bantu.Ind ini selama kurang dari dua bulan.

Selain itu, melalui inovasi aplikasi Bantu.Ind, tim mahasiswa ini pun telah berhasil mendapatkan gelar Juara 2 dalam International Youth Business Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association.

Baca juga: Flip Ajak Warga Berhemat dengan Aplikasi Tersertifikasi BI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

4 jam lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

5 jam lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

1 hari lalu

Pemudik membawa barang bawaanya saat akan menaiki bus mudik gratis menuju Sumatera Barat di Lapangan Parkir Jantung Sehat, Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade, memberangkatkan 50 bus mudik gratis bertajuk 'Pulang Basamo 2024' dengan total 2.500 pemudik yang akan menuju Sumatera Barat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seleksi Angkutan Mudik, Kelaikan Bus Bisa Dicek Melalui Aplikasi MitraDarat

Aplikasi MitraDarat bisa dipakai untuk menyeleksi bus mudik. Kesiapan kendaraan bisa dinilai dari kelengkapan perizinannya.


Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

Fungsi kode rahasia ini dirancang untuk memberikan lapisan keamanan ekstra pada percakapan yang terkunci di dalam aplikasi WhatsApp.


ITS Terima 1.556 Calon Mahasiswa Baru Lewat SNBP, Prodi Favorit Teknik Informatika

1 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
ITS Terima 1.556 Calon Mahasiswa Baru Lewat SNBP, Prodi Favorit Teknik Informatika

ITS menerima 1.556 calon mahasiswa baru melalui jalur SNBP. Prodi Teknik Informatika diminati 1.431 pendaftar.


Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

1 hari lalu

Sejumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Latihan Operasi Amfibi (Latopsfib) TNI Angkatan Laut (AL) 202i  di Dabo Singkep, Kepulauan Riau. TNI AL mengerahkan 33 kapal perang, 16 pesawat udara, 39 material tempur Korps Marinir, dan 4.300 prajurit dalam latihan tersebut. Foto : TNI
Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.


Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

1 hari lalu

Halaman pengunduhan Habibul Qur'an (HaQu), aplikasi belajar membaca Al Quran, di Google Play Store.
Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

2 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


KAI Sediakan 480 Ribu Tiket Mudik Gratis Jakarta-Semarang, Pemesanan via Aplikasi Dibuka Siang Ini

2 hari lalu

Calon penumpang melakukan pembayaran pemesanan tiket kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu, 3 April 2022. Tiket kereta Lebaran sudah dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access, situs kai.id, loket stasiun, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya. TEMPO/Muhammad Hidayat
KAI Sediakan 480 Ribu Tiket Mudik Gratis Jakarta-Semarang, Pemesanan via Aplikasi Dibuka Siang Ini

KAI menyatakan program mudik gratis ini terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia.