Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Bandung Tawarkan Obat PMK dari Ramuan Asam Laktat

image-gnews
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor memasang infus pada sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di perternakan sapi perah Kampung Kunak, Kabupaten Bogor, 21 Juni 2022. TEMPO/Amston Probel
Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor memasang infus pada sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di perternakan sapi perah Kampung Kunak, Kabupaten Bogor, 21 Juni 2022. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Bandung, Simon Yudistira Sanjaya, meracik ramuan yang dinamakan Obat Luar Organik Serbaguna atau OLOS untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini banyak menyerang sapi peternak. “Saya semprotin ke kaki sapi yang sudah tiga hari ngadeprok tidak mau berdiri, beberapa menit kemudian sapi itu berdiri,” katanya, Kamis, 7 Juli 2022.

Selain pada bagian kaki, penyemprotan juga dilakukan pada bagian mulut sapi yang mengalami gejala seperti sariawan dan mengeluarkan cairan berbuih. Ramuan sudah dicoba gunakan pada sapi milik peternak di Pengalengan.

Menurut Simon, dia membuat racikan itu dari 11 jenis buah: pisang, salak, pepaya, jeruk, lemon, jambu batu, rambutan, strawberry, bayam, tomat, dan mentimun. “Dari semua bahan yang dipakai itu, yang dikejar adalah asam laktatnya,” kata lulusan Teknologi Pangan Universitas Pasundan pada 1990 itu sambil menambahkan dari hasil pengukurannya, asam laktat yang dihasilkan memiliki pH 4

Guru Besar di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Rahmana Emran Kartasasmita, menerangkan zat asam laktat merupakan senyawa alami yang antara lain bisa diperoleh dari proses fermentasi. Dia mencontohkan susu yang menghasilkan yogurt atau sayuran kol menjadi Sauerkraut.

“Mungkin juga dihasilkan pada fermentasi sayuran lain, sepanjang terdapat bakteri asam laktat,” ujarnya, Kamis, 7 Juli 2022.

Sesuai namanya, asam laktat bersifat asam dan terasa asam bila dicicipi. Secara kuantitatif, derajat keasaman dinyatakan dengan skala pH 1-7. Secara umum, kata Emran, dengan mengatur keasaman atau tingkat pH pada nilai yang rendah yaitu sekitar 2-3, bisa menghambat pertumbuhan mikroba.

“Ini yang jadi dasar penambahan asam seperti asam cuka atau asam laktat untuk pengawetan makanan,” kata dia.

Soal keampuhan asam laktat untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak seperti sapi, menurut Emran, tentunya perlu pembuktian melalui pengujian yang sesuai kaidah keilmuan. “Dalam hal ini kalangan kedokteran veteriner yang berkompeten,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Juni lalu, Simon pernah menawarkan ramuannya itu ke instansi berwenang untuk dipakai pada sapi yang sakit. Namun tawarannya ditolak. Alasan yang diterimanya karena sudah ada cara untuk mengatasi. “Caranya dengan disemprotkan asam sitrat,” katanya.

Simon kemudian menawarkan ramuan berbentuk cairan coklat itu langsung ke kalangan peternak sapi di Lembang dan Pangalengan. Bersamaan dengan itu, seorang peternak sapi di Pangalengan, Usep Asrul, mengatakan belum ada petugas yang datang terkait pencegahan dan penanganan PMK di wilayahnya.

Sementara semua sapinya yang berjumlah lima ekor kini mengalami gejala penyakit yang sedang mewabah tersebut. Berawal dari seekor sapinya yang berusia 26 bulan, menyusul empat ekor lainnya yang lebih muda tertular. “Kalau penyakit ini kan satu kena semuanya juga,” ujarnya saat dihubungi Kamis, 7 Juli 2022.

Mengaku tidak tahu bagaimana bisa tertular, Usep berusaha sendiri mengobati sapi-sapinya dengan mengundang seorang ahli kesehatan hewan untuk berkonsultasi sekaligus menyuntikan vitamin. Usep pun menjajal OLOS racikan Simon dengan cara menyemprotkan pada bagian mulut dan kaki sapi setiap satu jam sekali.

“Saya coba reaksinya bagus, dua hari ini meskipun belum sembuh tapi ada kemajuan sapinya mau makan lagi dan buang air besar,” kata Usep.

Selain itu kandang sapinya juga dibersihkan dengan semprotan desinfektan. Usep berharap semua sapinya bisa sembuh dari PMK dalam kurun 3-5 hari setelah sakit.

Baca juga:
Penelitian Ungkap Sel Kanker Payudara Menyebar Saat Tidur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

2 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

Anda bisa melihat berbagai pilihan akomodasi di Traveloka, sekaligus menikmati promo hotel mewah.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

5 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

6 hari lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

7 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

7 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.