TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban memprediksi Indonesia sedang memasuki gelombang keempat penularan Covid-19. Dia yang pada bulan lalu sudah yakin kalau Indonesia sudah memasuki fase endemi itu merujuk kepada kenaikan jumlah kasus baru harian yang dinilainya signifikan belakangan ini.
Zubairi mencatat kenaikan kasus harian yang cukup tinggi mulai 2 Juli lalu yakni sebesar 1.794 dan terus naik hingga yang terkini 3.822 kasus dengan 12 kematian pada Rabu lalu. Meski sedikit menurun menjadi 3.584 kasus baru dan sembilan kematian pada Kamis kemarin, 14 Juli 2022.
Satgas IDI meminta masyarakat lebih berhati-hati, tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 dan segera melakukan vaksinasi penguat (vaksin booster). "Namun demikian, masyarakat jangan panik karena kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan Selandia Baru," katanya, Kamis.
Zubairi juga mendukung imbauan pemerintah yang mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker di dalam dan luar ruangan.
Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, juga telah memperingatkan penularan yang kembali meningkat di tengah masyarakat, terutama di Jawa-Bali. Positivity rate mingguan kasus Covid-19 di Tanah Air sudah menembus batas yang diharapkan WHO dijaga pemerintahan negara-negara di dunia, yakni sebesar lima persen.
Positivity rate adalah jumlah kasus terkonfirmasi positif di antara jumlah sampel spesimen yang diperiksa. “Positivity rate mingguan kita mengalami kenaikan pada pekan kedua Juli menjadi sebesar 5,12 persen,” kata Wiku.
Untuk data harian, Wiku mengungkap kalau Selasa lalu untuk pertama kalinya kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali melebihi 3.000 kasus. Angka itu sudah meningkat 6 kali lipat jika dibandingkan sebulan yang lalu, 12 Juni 2022. Saat itu kasus harian masih 551.
Pada Selasa lalu pula, kasus aktif Covid-19 telah kembali menembus 20 ribu. Angka ini naik hampir lima kali lipat sejak bulan lalu yang mencatat sekitar 4.000 kasus aktif.
Baca juga:
Epidemiolog: Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Meledak dalam Dua Pekan jika ...