TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak menampik tren kenaikan kasus Covid-19 yang belakangan kian mencolok di berbagai wilayah Indonesia. "Kasus Covid-19 memang sedang ada peningkatan dengan adanya varian baru," kata Budi di Yogyakarta Kamis petang 21 Juli 2022.
Budi menuturkan kontribusi dari subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang menulari kasus positif baru saat ini cukup tinggi dengan mobilitas yang ada. "Dari mereka yang pulang dari ibadah haji juga masuk," kata Budi.
Hanya saja, kata Budi, perlu dicermati juga bahwa peningkatan kasus Covid-19 belakangan juga melanda sejumlah negara. Terutama yang sudah mengalami masa puncak penularan. Dia kembali berkata perihal rata-rata puncak peningkatan di negara lain mencapai 30 persen dari masa puncak varian Omicron sebelumnya.
Melihat situasi Indonesia yang saat Omicron lalu penambahan kasus barunya rata rata 60 ribu per hari, Budi memprediksi kenaikan akibat varian baru ini puncaknya akan berkisar 18 sampai 20 ribu per hari. "Kondisi kenaikan varian baru di Indonesia itu kan sekarang di angka 5 ribuan per hari, ternyata tidak pesat seperti negara lain," kata dia.
Masih rendahnya peningkatan kasus akibat varian baru di tanah air ini, kata Budi, disebabkan karena imunitas masyarakat yang masih relatif kuat dan pemerataan vaksinasi booster yang baik.
"Jadi, menurut kami, tidak perlu khawatir berlebihan, itu masih di bawah level 1 WHO, tapi nanti jika menyentuh angka 8 ribuan kasus per hari, kita akan masuk level 2," kata dia menjelaskan.
Budi pun menuturkan, mereka yang sampai dirawat di rumah sakit saat ini karena terpapar Covid-19, umumnya yang imunitasnya atas varian baru itu masih rendah. Mereka umumnya yang belum vaksin sama sekali" atau baru vaksin satu kali."
Baca juga:
Virus Corona Bisa Bikin 'Terowongan' dari Hidung ke Otak