Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tedros WHO Tetapkan Wabah Cacar Monyet Setara Polio dan Covid-19

image-gnews
Sejumlah orang mendaftarkan diri untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), pada 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. (Xinhua/Michael Nagle)
Sejumlah orang mendaftarkan diri untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), pada 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. (Xinhua/Michael Nagle)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan Public Health Emergency of International Concern atas wabah cacar monyet yang sedang muncul di banyak negara. Dia menetapkan itu pada Sabtu 23 Juli 2022, meski anggota Komite Kedaruratan Regulasi Kesehatan Internasional gagal mencapai konsensus tentang rekomendasi penetapan status kedaruratan itu dalam rapat yang diselenggarakan pada Kamis sebelumnya.  

Itu adalah rapat kedua, setelah yang pertama pada Juni memutuskan monkeypox tidak termasuk penyakit yang harus diwaspadai sebagai darurat kesehatan publik. Virusnya dianggap tak se-berbahaya polio dan Covid-19

Dalam keputusannya Sabtu lalu, Tedros menyatakan menyadari kompleksitas dan ketidakpastian terkait wabah cacar monyet di dunia saat ini. Dia akhirnya menetapkan status kedaruratan itu. Berpegang kepada pandangan di antara Anggota Komite dan Penasihat, juga faktor lain yang sejalan dengan Regulasi Kesehatan Internasional, Tedros kemudian menerbitkan apa yang disebut Rekomendasi Temporer.

Rekomendasi dirinci berbeda untuk empat kelompok negara anggota WHO. Kelompok pertama adalah negara-negara yang hingga kini tidak memiliki riwayat kasus cacar monyet pada manusia atau tidak mendeteksinya sepanjang 21 hari terakhir. 

Rekomendasi kedua diperuntukkan negara-negara yang baru saja mengimpor kasus penyakit itu dalam populasi penduduknya atau penularan antar manusia, termasuk dalam kelompok masyarakatnya yang berisiko tinggi. Di dalamnya termasuk pengawasan kesehatan dan larangan perjalanan untuk individu tertentu. 

Kelompok ketiga adalah negara-negara yang dikenal atau diduga memiliki kasus tansmisi zoonotik (lompatan virus dari hewan ke manusia) saat ini ataupun masa lalu, mereka yang memiliki kasus cacar monyet pada satwanya-juga saat ini maupun masa lalu. Terakhir, rekomendasi ditujukan kepada negara-negara yang mempunyai kapasitas pabrik obatnya. 

Data peningkatan penularan cacar monyet

Menurut data yang dipresentasikan Sekretariat WHO, sepanjang tahun ini hingga 20 Juli lalu telah dilaporkan sebanyak 14.533 kasus terkonfirmasi dan dugaan dari 75 negara di seluruh enam wiayah kerja WHO. Angka itu yang di dalamnya termasuk 3 kematian di Nigeria dan 2 di Republik Afrika Tengah, naik dari 3.040 kasus dari 47 negara per awal Mei. 

Penularan muncul di banyak negara yang sebelumnya tak pernah mengenal penyakit cacar monyet, dan jumlah kasus tertinggi saat ini dilaporkan dari negara-negara Eropa dan Amerika. Mayoritas kasus cacar monyet yang dicatat WHO menjangkiti laki-laki yang mengaku dirinya sebagai gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki. Banyak kasus dari perkotaan dan terklaster dalam jaringan sosial dan seksual

Dicatat pula adanya kenaikan kasus yang signifikan di negara-negara di Afrika Barat dan Tengah. Kasus dari kawasan ini memiliki perbedaan profil demografi dibandingkan yang terpantau di Eropa dan Amerika, di mana ada lebih banyak perempuan dan anak-anak yang terinfeksi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Model-model matematika memperkirakan angka reproduksi dasar (R0 atau berapa banyak orang yang bisa ditularkan oleh satu kasus positif) virus cacar monyet di atas 1 dalam populasi gay dan biseksual, dan di bawah 1 dalam populasi lainnya. Sebagai contoh, di Spanyol angka R0 diestimasi 1,8 dan di Inggris 1,6 serta di Portugal 1,4. 

Gejala ringan tapi diyakini fenomena gunung es

Gejala klinis cacar monyet yang muncul dalam wabahnya di luar Afrika umumnya ringan dan tak meluas di tubuh. Lebih sering terlokalisasi di genital, perineal/perianal atau area peri-oral. Biasanya pula mendahului gejala lymphadenopathy, demam, malaise, dan sakit pada luka.

Masa inkubasi cacar monyet rata-rata diperkirakan 7,6 sampai 9,2 hari berdasarkan data pengamatan dari Belanda, Inggris, Irlandia Utara, dan Amerika Serikat. Sejumlah kecil kasus datang dari kalangan pekerja kesehatan. 

"Kasus-kasusnya yang kita lihat saat ini hanyalah permukaan dari gunung es," kata Albert Ko, profesor kesehatan masyarakat dan epidemiologi di Yale University, AS. 

Menurutnya, jendela mungkin sudah tertutup untuk bisa dengan cepat menghentikan cacar monyet mewabah di Eropa dan Amerika Serikat. "Tapi ini belum terlalu terlambat untuk menghentikannya menyebabkan dampak parah bagi negara-negara yang lebih miskin yang tak memiliki sumber daya untuk mengatasinya," kata Ko.

WHO, THE VERGE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

6 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.