TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis gempa kuat dan merusak di Filipina, Rabu pagi, 27 Juli 2022. Kekuatan gempanya bermagnitudo 6,9 berdasarkan data yang diperoleh seismometer.
"Gempanya terdeteksi alat yang tersebar di 428 lokasi," kata Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rabu siang, 27 Juli 2022.
Gempa itu terjadi pada pukul 07.43.24 WIB. Menurut Philippine Institute Of Volcanology And Seismology (PHIVOLCS), gempa itu memiliki magnitudo 7,0. Pusat atau episenter gempa terletak di daratan Pulau Luzon pada koordinat 17,63 derajat Lintang Utara - 120,74 derajat Bujur Timur.
Tergolong dangkal, sumber gempa berkedalaman 17 kilometer. "Akibat aktivitas patahan atau sesar aktif dan diperkirakan akan diikuti oleh banyak aktivitas gempa susulan, " kata Daryono.
Dari analisis BMKG, mekanisme sumber gempa adalah kombinasi pergerakan geser dan naik (oblique thrust fault). Gempa itu berdampak merusak dengan skala intensitas gempa hingga VIII MMI di berbagai daerah. "Gempa ini juga dirasakan hingga Ibu Kota Filipina, Manila, yang jaraknya sekitar 330 kilometer, " ujar Daryono.
Dampak ikutan gempa yaitu seperti longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) banyak terjadi di berbagai lokasi perbukitan di Pulau Luzon. Tergolong rawan gempa daerah itu punya riwayat gempa sebelumnya yang merusak.
Catatan sejarah gempa kuat dan merusak sudah terjadi beberapa kali seperti yang terjadi pada 30 November 1645 bermagnitudo 7,5 hingga menewaskan 600 orang. Kejadian lain pada 22 April 2019 dengan magnitudo 6,1yamg mengakibatkan korban 18 orang tewas.
Baca:
60 Persen Penduduk Kota Padang di Zona Tsunami, Siapkan Kelurahan Siaga Bencana 2022