TEMPO.CO, Yogyakarta - Penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali memecahkan rekor dengan jumlah kasus baru harian melampaui 100 kasus pada Rabu, 27 Juli 2022.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Yogyakarta hari ini sebanyak 121 kasus," kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda Yogyakarta Ditya Nanaryo Aji, Rabu.
Dengan tren peningkatan ini, kasus aktif Covid-19 di Yogyakarta kembali melonjak melampaui 1.000 kasus atau persisnya 1.042. Kasus Covid-19 harian di Yogyakarta sempat dapat ditekan sangat rendah selama hampir empat bulan terakhir hingga status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Yogyakarta berada di Level 1.
Tercatat, kasus Covid-19 di Yogyakarta terakhir yang melampui 100 kasus per hari terjadi pada 1 April 2022 silam, yakni 144 kasus. Setelah itu kasus terus menurun, bahkan sempat nol kasus per hari pada 23 Mei 2022. "Kenaikan kasus hari ini juga diwarnai penambahan kasus meninggal sebanyak satu kasus dari Kabupaten Sleman," kata Ditya.
Ditya mengatakan salah satu pemicu lonjakan kasus saat ini di Yogyakarta adalah klaster di lingkungan pendidikan. "Saat ini ada kluster sekolah, di salah satu SMA swasta di Sleman," kata Ditya. Dari data terakhir penularan di sekolah tersebut sudah mencapai 120 orang dan seluruhnya dievakuasi di pusat isolasi terpadu Rusunawa Gemawang.
Dengan adanya klaster sekolah itu, Kabupaten Sleman pun pada hari ini mencatat sebagai penyumbang kasus tertinggi, yakni 57 kasus, kemudian Kota Yogyakarta 26 kasus, Kabupaten Bantul 21 kasus dan Kabupaten Kulon Progo 17 kasus. "Hanya Kabupaten Gunungkidul yang nol kasus hari ini," kata Ditya.
Ditya membeberkan rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 itu didominasi hasil periksa mandiri sebanyak 54 kasus dan penelusuran kontak erat 49 kasus.
Meski kasus aktif menembus 1.000 kasus, namun Ditya memastikan tingkat keterisian ranjang rumah sakit atau BOR baik darurat maupun isolasi masih terjaga di angka lima persen.
Rinciannya, untuk BOR kritikal atau darurat sebesar 5,63 persen dari ketersediaan ranjang total 142 unit dan untuk BOR non kritikal (isolasi) sebesar 5,35 persen dari ketersediaan ranjang total 1.327 unit
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Didik Wardaya menjelaskan ada puluhan siswa di salah satu SMA swasta di Sleman terpapar Covid-19 berdasarkan skrining sejak pekan lalu. "Siswa tersebut rata-rata tanpa gejala meski menjalani isolasi," kata Didik.
Didik mengatakan soal asal muasal penularan belum tentu terjadi saat di sekolah. "Bisa juga virusnya dibawa dari luar lingkungan sekolah itu," kata dia.
Didik mengatakan dengan penularan di lingkungan sekolah ini belum ada rencana menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM). "Saat ditemukan kasus, sekolah saat ini belum perlu diliburkan atau menerapkan pembelajaran daring, hanya siswa yang terpapar wajib isolasi," kata dia.
Baca:
Siswa SMA Sleman di Pusat Isolasi Covid-19 Terus Bertambah