TEMPO.CO, Jakarta - Termometer alat untuk mengukur suhu atau temperatur. Ada berbagai jenis termometer. Cara kerjanya pun berlainan. Semasa pandemi Covid-19, termometer alat medis yang umum digunakan sebelum memasuki tempat keramaian.
Termometer inframerah terutama yang selalu digunakan untuk mengecek suhu tubuh di tempat umum, karena tidak perlu bersentuhan. Termometer jenis ini juga memberikan hasil yang akurat dalam hitungan satu detik.
Berbagai jenis termometer
1. Termometer digital
Termometer digital bekerja menggunakan sensor panas yang menentukan suhu tubuh. Mengutip Health Direct, termometer digital cepat digunakan, cukup akurat. Termometer ini bisa digunakan di bawah ketiak. Termometer digital biasanya sering digunakan untuk memeriksa suhu tubuh anak di bawah lima tahun.
2. Termometer telinga (timpani)
Termometer timpani mengukur suhu di dalam saluran telinga melalui teknologi sinar inframerah. Pembacaan timpani 0,3 derajat Celsius hingga 0,6 derajat Celsius lebih tinggi dari pembacaan suhu oral.
Termometer telinga dipasang di telinga anak, kemudian mengukur suhu. Termometer ini pembacaannya bisa saja tak akurat jika tidak ditempatkan secara tepat. Penting untuk membaca instruksi pabriknya secara cermat untuk mengetahui cara memasang termometer di telinga dan lama waktu yang dibutuhkan untuk membaca suhu,
3. Termometer dahi (temporal)
Termometer dahi menggunakan sensor inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal superfisial. Alat ini juga dikenal sebagai termometer inframerah nonkontak.
Termometer dahi yang tak memerlukan kontak fisik sudah menjadi sangat populer untuk digunakan di tempat-tempat umum seperti bandara, toko, pusat perbelanjaan. Pembacaan suhu dahi berjalan sekitar 0,6 derajat Celsius lebih dingin daripada pembacaan suhu oral.
4. Termometer air raksa
Mengutip Healthline, termometer air raksa pernah menjadi satu-satunya pilihan yang tersedia untuk mengukur suhu. Tersebab masalah keamanan, alat ini tak lagi tersedia secara luas, bahkan mungkin termasuk kategori ilegal di beberaapa tempat. Itu karena termometer air raksa bisa pecah, melepaskan pecahan kaca kecil dan merkuri yang sangat beracun.
Baca: Tanpa Termometer Ini Cara Menentukan Demam atau Tidak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.