TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) bersiap menjadi hub untuk peningkatan kapasitas keamanan siber di ASEAN. Dekan FTUI Heri Hermansyah mengatakan meningkatnya ancaman dunia siber terhadap keamanan dan pertahanan nasional, tidak dapat dihadapi sendirian.
“Diperlukan kerja sama dan interaksi multidisiplin karena keamanan siber tidak hanya terkait dari sisi teknologi saja, akan tetapi terkait juga dengan aspek lainnya, seperti sisi hukum, sosial, humaniora, kesehatan, ekonomi, politik, dan sebagainya," ujarnya dalam rilis yang diterima Tempo pada Kamis, 28 Juli 2022.
Heri mengatakan diperlukan kerja sama triple helix antara perguruan tinggi, pemerintah dan industri untuk memperkuat kapasitas keamanan siber nasional ke depannya. Dia berharap FTUI bisa ikut serta berkontribusi bagi kemajuan cybersecurity di Indonesia.
Selain itu, FTUI juga berharap dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul di bidang keamanan siber dan riset yang produktif untuk memberikan solusi terhadap permasalahan keamanan siber di negeri ini. Hal itu disampaikan Heri ketika membuka Seminar Investment and Security Human Resources Development dalam rangkaian acara Dies Natalis FTUI ke-58, pada Kamis, 21 Juli 2022.
Seminar yang diselenggarakan oleh unit usaha FTUI, Center for Computing and Information Technology (CCIT-FTUI) ini bertempat di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Acara ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Badan Siber dan Siber Negara (BSSN) yang diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Kominfo Hedi dan Direktur Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, BSSN, Nunil Pantjawati.
Pada seminar tersebut hadir sebagai narasumber dari kalangan profesional dan akademisi, Agus Wicaksono, CEO & Co-Founder Alumnia Sinergi Adikarsa and Board of Advisor iCIO Community- Asosiasi Indonesia Chief Information Officer Toshihiro Hirayama (JCIC - Japan Cybersecurity Innovation Committee), Muhammad Salman yakni Ketua Program Studi Teknik Komputer FTUI, Project Manager Kerja Sama JICA-FTUI, dan Board idCARE.UI dan Ruki Harwahyu selaku Vice Project Manager JICA-FTUI.
Pada acara puncak Dies Natalis FTUI tanggal 18 Juli 2022, FTUI telah meluncurkan idCARE (Indonesia Cyber Awareness and Resilience Center) yaitu pusat studi dan riset di bidang cybersecurity. IdCARE juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi di bidang cybersecurity.
Saat ini FTUI menjalin kerja sama dengan JICA dalam project “Human Resources Development for Cybersecurity Professional” untuk menghasilkan sumber daya profesional di bidang cybersecurity hingga tahun 2025. Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain joint-curriculum development for cybersecurity, training for trainers, sertifikasi profesional, dan pengembangan opensource tool.
Berbagai training dilakukan untuk negara-negara ASEAN yang baru tumbuh cybersecurity-nya seperti Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Timor Leste. Selain dengan JICA, kerja sama strategis FTUI yang saat ini berjalan antara lain dengan BSSN, Kominfo, Keio University, CompTIA, EC-Council, Cisco, AWS, Alibaba, Huawei serta berbagai industri, kementerian dan lembaga lain di sektor infrastruktur informasi kritikal.
Baca juga: Cabor Renang Sumbang Medali Emas Pertama Indonesia di ASEAN University Games 2022