TEMPO.CO, Jakarta - PT Pindad bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan dukukangan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) mengembangkan munisi frangible untuk penggunaan beragam operasi khusus. Produk munisi tersebut mempunyai desain khusus agar mudah pecah saat mengenai target.
"Karakteristik munisi frangible (MU-1F) adalah 'Reduced Ricochet', 'Limited Penetration' di mana proyektil peluru akan hancur menjadi partikel yang lebih kecil ketika terjadi benturan," dikutip dari siaran pers PT Pindad pada Kamis, 28 Juli 2022.
Demo penembakan munisi frangible kaliber 9x19 mm dilakukan di Lapangan Tembak Pindad di Bandung pada Kamis, 28 Juli 2022. Kegiatan uji tersebut dihadiri Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa dan sejumlah perwakilian lembaga dan berbagai kesatuan TNI/Polri seperti Pasukan Pengamanan Presiden, Komando Pasukan Khusus, Marinir, Brimob, LPDP, serta perwakilan kampus ITS.
Munisi frangibel kaliber 9x19 mm tersebut merupakan inovasi terbaru untuk produk munisi. Peluru tersebut telah melewati serangkaian pengujian pada target sasaran mulai dari plat baja, dinding bata, hingga gel dengan hasil akhir proyektil peluru pecah menjadi serbuk saat mengenai sasaran.
Karakteristik peluru tersebut diklaim cocok untuk penggunaan saat latihan tembak dalam ruang, hingga penggunaan dalam operasi khusus di lingkungan padat penduduk, di dalam pesawat, serta area yang mudah terbakar.
Kegiatan demo dilaksanakan mengikuti standar uji tembak produk munisi. Peluru frangibel kaliber 9x19 mm ditembakkan dengan pistol produk Pindad yakni G2 Combat dan G2 Elite dengan sasaran berjarak 25, 15, serta 5 meter. Pengujian peluru meliputi uji frangibility, uji kelancaran senjata, dan serangkaian uji lainnya
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa mengatakan, munisi hasil riset tersebut diharapkan dapat segera diproduksi masal. "Kami juga berharap feedback dari tiap-tiap kesatuan agar hasil riset ini dapat segera di produksi secara massal," kata dia dalam keterangannya, Kamis, 28 Juli 2022.
AHMAD FIKRI
Baca juga: Mahasiswa ITS Kembangkan Radar Jarak Jauh dengan Biaya Murah