Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hitung Cepat Pemodelan: 3 Hari Gelombang Panas, 1.000 Orang Meninggal di Inggris

Orang-orang melompat ke Sungai Thames untuk mendinginkan diri saat gelombang panas, di Oxford, Inggris, 19 Juli 2022. REUTERS/Dylan Martinez
Orang-orang melompat ke Sungai Thames untuk mendinginkan diri saat gelombang panas, di Oxford, Inggris, 19 Juli 2022. REUTERS/Dylan Martinez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian diperkirakan bertambah seribu orang saat gelombang panas membekap Inggris Raya selama tiga hari yang baru lalu. Gelombang panas atau heatwave itu membuat suhu udara di Inggris menyentuh rekor baru, tembus 40 derajat Celsius. 

Sebanyak sedikitnya 10 orang dilaporkan mati tenggelam di perairan saat menghindar dari dampak gelombang panas itu. Tapi, angka sementara untuk seluruh kematian yang dikaitkan dengan cuaca ekstrem tersebut diperkirakab jauh lebih besar daripada itu. 

Antonio Gasparrini dari London School of Hygiene & Tropical Medicine menduga kalau 948 orang telah meninggal di Inggris dan Wales karena cekaman suhu udara panas yang terjadi 17-19 Juli 2022 tersebut. Lebih dari separuhnya, 495 orang, diperkirakan berusia 85 tahun atau lebih--kelompok usia yang menyusun dua persen populasi di wilayah dua negara itu. 

Kebanyakan kematian, 844, diperhitungkan terjadi pada dua hari terpanas, 18 dan 19 Juli. Padahal, rata-rata setiap tahunnya, Inggris dan Wales mencatat 791 kematian karena cuaca panas. "Jadi ini lebih tinggi hanya dalam tiga hari daripada sepanjang tahun. Parah sekali," kata Gasparrini.

Angka-angka itu diturunkan dari memodelkan berapa banyak kematian yang akan terjadi di berbagai wilayah di Inggris Raya berdasarkan berapa tinggi kenaikan temperatur yang terjadi, bukan berdasarkan jumlah kematian tambahan yang dicatat selama gelombang panas. Proses resmi itu biasanya butuh waktu lebih lama daripada pendekatan hampir real-time oleh Gasparrini. 

Dia sampai pada temuannya, yang akan dibeberkan lebih rinci lewat publikasi dalam jurnal ilmiah, dengan ekstrapolasi dari riset yang telah diterbitkannya lebih dulu pada bulan ini. Studi itu mengkalkulasi risiko dari gelombang panas untuk kelompok-kelompok usia yang berbeda di hampir 35 ribu area geografis yang kecil di seluruh Inggris dan Wales antara 2000 dan 2019. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkiraan 948 kematian tambahan dalam tiga hari lalu adalah prediksi nilai tengah dari kisaran antara 681 dan 1.141 untuk skenario yang terburuk. Chloe Brimicombe dari University of Reading, Inggris, mengatakan, "kelihatannya ini sejalan dengan angka kematian sebenarnya dari gelombang panas itu." 

NEWSCIENTIST, INDEPENDENT

Baca juga:
BMKG Jelaskan Rentetan Gempa Dangkal di Karangasem Bali

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Jemaah Haji Waspada Cuaca Panas di Madinah, Berikut Tips Agar Ibadah Haji Maksimal

2 hari lalu

Para jamaah haji menyanyikan lagu Indonesia Raya di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Timur, Sabtu 4 Juni 2022. Pelepasan keberangkatan jamaah haji kloter pertama pada hari ini, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief melepas keberangkatan jemaah haji secara simbolik sebanyak 389 jamaah. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Jemaah Haji Waspada Cuaca Panas di Madinah, Berikut Tips Agar Ibadah Haji Maksimal

Perubahan cuaca ketika melaksanakan ibadah Haji memang tidak dapat diprediksi. Jemaah haji perlu memahami dan menyiapkan diri agar maksimal.


Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

7 hari lalu

Apa Itu Panic Buying dan Faktor Penyebabnya?

Panic buying atau panik berbelanja menyebabkan kehabisan stok dan gangguan pasokan


Mengenal El Nino dan Sejarahnya, Fenomena Alam yang Buat Warga Malaysia Panic Buying Air Mineral

7 hari lalu

Kondisi Sungai Loire yang mengering di Montjean-sur-Loire, Prancis, 2 Maret 2023. Prancis tengah menghadapi salah satu kekeringan musim dingin terburuk dalam sejarah. REUTERS/Stephane Mahe
Mengenal El Nino dan Sejarahnya, Fenomena Alam yang Buat Warga Malaysia Panic Buying Air Mineral

El Nino disebut sebagai penyebab utama gelombang panas yang sebabkan kekeringan hingga warga Malaysia lakukan panic buying air mineral.


WMO: Siap-siap, Suhu Global Diprediksi Akan Meningkat dalam 5 Tahun Ke Depan

12 hari lalu

Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
WMO: Siap-siap, Suhu Global Diprediksi Akan Meningkat dalam 5 Tahun Ke Depan

Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO prediksi kenaikan suhu global diperkirakan akan menyentuh rekor barunya dalam 5 tahun ke depan.


Gelombang Panas lebih Mematikan bagi Penderita Gangguan Mental

15 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Gelombang Panas lebih Mematikan bagi Penderita Gangguan Mental

Kesadaran akan tingginya risiko bagi pengidap masalah gangguan mental juga harus ditingkatkan seiring fenomena gelombang panas yang sering terjadi


Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan di Jawa Barat dari Bogor sampai Pangandaran

17 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan di Jawa Barat dari Bogor sampai Pangandaran

Cuaca ekstrem itu adalah hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.


Suhu di Singapura Capai Rekor Tertinggi Selama 40 Tahun Terakhir

17 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Suhu di Singapura Capai Rekor Tertinggi Selama 40 Tahun Terakhir

Pada Sabtu lalu, suhu di Singapura mencapai 37 derajat Celsius, yang merupakan tertinggi selama 40 tahun terakhir.


Potensi Hujan Lebat di Yogyakarta Intens di Titik Tertentu Dua Hari ke Depan

18 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat di Yogyakarta Intens di Titik Tertentu Dua Hari ke Depan

Penyebab potensi cuaca ekstrem di utara Yogyakarta dikaji berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini.


SEA Games 2023 Diwarnai Cuaca Ekstrem, Indra Sjafri: Kami Harus Bersahabat dengan Alam

22 hari lalu

Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri memberikan keterangan usai pertandingan SEA Games 2023 melawan Myanmar di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023). ANTARA/Bayu Kuncahyo
SEA Games 2023 Diwarnai Cuaca Ekstrem, Indra Sjafri: Kami Harus Bersahabat dengan Alam

Untuk pertama kalinya di SEA Games 2023, timnas U-22 akan bermain malam hari menghadapi Kamboja di partai terakhir Grup A.


Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Gejala dan Penyebab Dehidrasi

23 hari lalu

iluistrasi stroke karena dehidrasi
Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Gejala dan Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka terima. terjadi saat cuaca ekstrem seperti belakangan ini.