Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hiu-hiu Unik, Tak Semua Membahayakan Manusia

image-gnews
Seorang nelayan Somalia membawa seekor hiu martil hasil tangkapannya saat tiba di pasar ikan di pantai Curubo, kota Mogadishu, 24 November 2014. Nour Gelle Gedi/Anadolu Agency/Getty Images
Seorang nelayan Somalia membawa seekor hiu martil hasil tangkapannya saat tiba di pasar ikan di pantai Curubo, kota Mogadishu, 24 November 2014. Nour Gelle Gedi/Anadolu Agency/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Predator puncak lautan, hiu, sangat beragam jenisnya. Beda jenis hiu, berbeda pula bentuknya yang beraneka rupa. Ada yang seperti martil atau palu, gergaji, ada yang bisa makan dengan langsung menelan, ada yang ukurannya raksasa, ada berusia sampai 200 tahun.

Tiap jenis hiu, punya habitatnya sendiri. Meski raja lautan, tidak semua hiu membahayakan manusia. Dikutip dari Live Science, Berikut ini jenis-jenis hiu yang unik:

  1. Hiu Martil (Hammerhead shark)

Dinamai begitu karena bentuk kepalanya menyerupai martil gepeng. Bentuk kepala seperti itu justru membuat hiu martil mampu bermanuver di air dengan cepat dan akurat. Kelebihan lain dari bentuk kepala martil adalah mampu mencium dalam jangkauan luas dibandingkan spesies lainnya.

Hiu martil sangat andal berburu mangsa. Mangsanya ikan pari, udang-udangan, serta cumi-cumi. Meski demikian, hiu martil tidak membahayakan manusia. Sebaliknya, justru manusia yang berbahaya karena memburu hiu ini.

  1. Hiu Gergaji (Largetooth sawfish)

Bentuk mulut hiu ini menyerupai gergaji. Mulutnya panjang dengan rangkaian gigi di kanan dan kiri seperti gergaji bermata dua.

Habitatnya perairan berlumpur pada kedalaman 40 meter, seperti di lautan Indonesia dan Indo Pasifik. Meski gigi-giginya tajam, hiu gergaji juga tidak menyerang manusia.
 

  1. Hiu Berjumbai (Frilled shark)

Hiu ini adalah salah satu jenis yang baru ditemukan. Predator lautan ini pertama kali ditemukan di Jepang pada 2007 dan hidup di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik. 

Ikan hiu berjumbai diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah. Bentuk tubuhnya tidak mengalami banyak perubahan selama jutaan tahun.

Hiu ini dapat menelan mangsa tanpa dikunyah. Caranya adalah dengan membengkokkan tubuhnya yang panjang, sehingga mangsanya masuk ke dalam perut.

  1. Hiu Zebra (Zebra shark)

Tidak seperti kebanyakan ikan hiu yang kulitnya cenderung polos, hiu zebra bercorak menyerupai kuda zebra. Semakin bertambah usianya, motif garis-garis ini akan berubah menjadi titik-titik. Saat mencapai usia dewasa, motifnya lebih mirip cheetah atau macan tutul. Oleh karena itu, nama lain dari hiu ini adalah hiu macan tutul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tubuhnya panjang dengan bagian kepala lebih besar lalu mengecil ke belakang. Hiu zebra memiliki sirip yang berukuran sangat panjang,  hampir sepanjang tubuhnya. Jenis ikan hiu ini dapat ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik di kedalaman 5 sampai 30 meter.

  1. Hiu Goblin (Goblin shark)

Ikan hiu goblin adalah jenis hiu yang berasal dari masa prasejarah dan masih hidup di perairan Jepang. Hiu ini pernah terjerat jaring di Florida, Amerika Serikat. Selain itu, tidak banyak ditemukan info mengenai hiu goblin. 

Bentuk tubuh hiu goblin cukup menyeramkan dibandingkan hiu lainnya. Pada bagian kepala atasnya meruncing seperti tombak, ukuran matanya besar, dan giginya panjang dan tajam. Hiu goblin bukan perenang yang cepat. Ia bergerak lamban di kedalaman 1.200 meter. Hiu goblin dapat tumbuh hingga mencapai panjang 3,8 meter.

  1. Hiu Greenland (Greenland shark)

Ikan buas ini menghuni perairan Arktik. Suhu air habitat aslinya yang rendah, menjadikan hiu Greenland bergerak lambat, yaitu hanya 2,7 kilometer per jam. Hiu Greenland dapat tumbuh hingga lebih dari 6 meter. Usianya bisa mencapai sangat tua, yaitu 200 tahun.

Hiu Greenland hanya mampu bertahan hidup di perairan dengan suhu -1 sampai 10 derajat Celcius. Ketika suhu air menghangat, hiu Greenland akan berenang lebih dalam atau mencari perairan yang lebih dingin. Pada umumnya hiu Greenland hidup di kedalaman 1800 meter.

  1. Hiu Pemotong Kue (Cookiecutter shark)

Meski sebutannya terkesan tidak berbahaya, tetapi hiu ini justru lebih menakutkan dari beberapa hiu lain yang ukurannya raksasa. Hiu Pemotong Kue berukuran sekitar 50 sentimeter. 

Hiu ini dikenal dengan gigitannya yang sangat tajam. Ia bahkan sanggup memangsa ikan yang bahkan ukurannya lebih besar dari ukuran tubuhnya.

IDRIS BOUFAKAR

Baca juga: Hiu Muncul di Beberapa Perairan Indonesia, Empat Jenis Ini Paling Sering Menyerang Manusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

20 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

44 hari lalu

Foto hiu putih yang mempunyai gigi tajam dan mulut besar, berhasil difoto oleh seorang fotografer Florida, Stephen Frink. dailymail.co.uk
Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

44 hari lalu

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.


Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Gestur pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Pengadilan Moskow menghukum Alexei Navalny dengan penjara 3,5 tahun.  Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS
Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.


5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

kota reykjavik Islandia (Pixabay.com)
5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?


Fakta Hiu Tutul, Hiu Raksasa yang Terdampar di Pantai Parangtritis

21 November 2023

Seekor Hiu Tutul (Rhincodon typus) terdampar di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis 16 November 2023. Hiu Tutul ditemukan terdampar pada pukul 05.45 WIB oleh SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis dan selanjutnya akan diserahkan kepada BSKDA Yogyakarta untuk proses evakuasi bangkai. ANTARA FOTO/Benny Mahendra
Fakta Hiu Tutul, Hiu Raksasa yang Terdampar di Pantai Parangtritis

Hiu tutul spesies hiu paling besar pernah ditemukan terdampar dan mati di sejumlah pantai sekitar Yogyakarta, termasuk di Pantai Parangtritis


Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

31 Oktober 2023

Foto Manta terlilit tali oleh Wisatawan Papua Diving yang disebarkan kepada pihak konservasi agar diselamatkan. (Foto: Antara/Istimewa)
Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.


Dari Desa Randuboto, Kulit Ikan Pari dan Ikan Hiu Diekspor ke Hongkong

3 Oktober 2023

Dari Desa Randuboto, Kulit Ikan Pari dan Ikan Hiu Diekspor ke Hongkong

Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara BKIPM Kelas II Surabaya, pemerintah daerah Kabupaten Gresik, dan Bea Cukai Gresik yang giat mengasistensi para pelaku UMKM di Kabupaten Gresik hingga dapat mewujudkan ekspornya.


Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

26 September 2023

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.