Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daftar Sungai Terpolusi Sampah Plastik di Dunia, Brantas Nomor 6

image-gnews
Salah satu instalasi bertuliskan
Salah satu instalasi bertuliskan "Sungai Brantas tercemar mikroplastik" yang dipajang di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. Museum plastik ini didirikan oleh kelompok aktivis lingkungan Ekologi Observasi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON). REUTERS/Prasto Wardoyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sungai di Indonesia masuk daftar 20 sungai terpolusi sampah plastik di dunia. Jumlah sampah plastik per tahunnya mencapai puluhan ribu ton per tahun. Mereka menyumbang ke dalam 4,8 dan 12,7 juta ton sampah plastik yang memasuki laut setiap tahunnya dari populasi pesisir di seluruh dunia.

Daftar 20 sungai terpolusi sampah plastik itu dibuat Energy Minute, sebuah organisasi yang menyajikan cerita dan data sehubungan dengan perubahan iklim. Infografis berjudul ‘Memvisualisasikan Sungai dan Lautan Sampah Plastik’ dipublikasi tertanggal 22 Oktober 2020.

Dari urutan yang dibuat, Sungai Yangtze di Cina ditempatkan sebagai yang terburuk dengan 333 ribu ton sampah plastik masuk ke alirannya per tahun. Lalu berturut-turut di belakangnya adalah Sungai Gangga (74 ribu ton), Huangpu (41 ribu on), Cross (40 ribu ton), dan Amazon (39 ribu ton).

Sungai Brantas di Jawa Timur berada tepat di urutan setelahnya dengan kandungan disebutkan 39 ribu ton sampah plastik per tahun. Sungai Bengawan Solo dalam data Energy Minute 2020 itu berada di urutan 9 terburuk dengan polusi 33 ribu ton, Serayu urutan 13 dengan 17 ribu ton dan Kali Progo urutan 18 dengan 13 ribu ton.  

Energy Minute  juga mencatat persentase plastik yang tidak dikelola secara memadai oleh negara. Disebutkan, negara-negara berpenghasilan tinggi (sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan) menghasilkan lebih banyak sampah plastik per orang daripada negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah (di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara).

Namun, negara-negara kaya cenderung memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif daripada negara-negara miskin. "Di mana ada pengelolaan yang tidak memadai, ada kemungkinan besar plastik berakhir di sungai dan lautan," bunyi laporan yang dibuat.

Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah

Diilustrasikan bahwa sebelum 1980, hanya ada sedikit atau tidak ada daur ulang atau pembakaran plastik. Perlahan-lahan ini telah berubah dari waktu ke waktu dengan pertambahan sekitar 0,7 persen per tahun. Pada 2015, diperkirakan sampah plastik yang dibuang telah berkurang menjadi 55 persen sedangkan yang dibakar meningkat menjadi 25 persen dan didaur ulang 20 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diperkirakan sebanyak 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi secara global pada 2015 yang 6,3 miliar ton di antaranya menjadi sampah plastik. Rincian dalam sampah itu adalah 9 persen didaur ulang, 12 persen dibakar, dan 79 persen dikirim ke tempat pembuangan akhir atau tempat lain di lingkungan.

Dihubungi terpisah dan diminta tanggapannya atas data di atas, Direktur Eksekutif Ekologi Observasi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi, menyatakan pernah mendokumentasikan polutan mikroplastik di Sungai Ciliwung pada Juni lalu. Sebagian besar mikroplastik adalah filamen yang telah terfragmentasi dari film plastik dan kemasan sachet.

Dari 600 sampah plastik sachet yang disampling, Ecoton menemukan sampah sachet Unilever paling banyak ditemukan disusul Wings dan Indofood. Ecoton mendesak tanggung jawab perusahaan-perusahaan itu untuk membersihkan sampahnya dari sungai. 

Data lebih luas sedang dikumpulkan lewat Ekspedisi Sungai Nusantara menyusuri sungai-sungai di Indonesia yang telah dimulai sejak 1 Maret lalu. Dari target 300 hari, ekspedisi baru memasuki hari-97 pada Senin, 1 Agustus 2022. “Kami baru selesai sungai-sungai Sumatera,” kata Prigi, Senin.

Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara kampanye hentikan pencemaran di Sungai Musi, Minggu 24 Juli 2022. Tim menemukan ikan-ikan di sungai itu telah tercemar mikroplastik. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN

Sungai dan kota yang masih akan disusuri adalah Ciwulan, Citanduy, Citarum, Way Seputih, Air Nelas, Air Bengkulu, Batang Arau, Krueng Sarulah, Sungai Metra, Brantas,  Ciliwung dan Kamal. Kota yang dilalui terdiri dari Tasikmalaya, Bandung, Lampung, Bengkulu, Padang, Aceh, Malang, Jakarta dan Bangkalan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

2 hari lalu

Dua orang penyelam mengumpulkan sampah yang telah diambil dari dasar laut saat aksi bersih  pantai di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 27 Januari 2024. Aksi yang digelar Gerakan Selamatkan Lingkungan Hidup yang melibatkan Polairud Polda Maluku Utara tersebut sebagai upaya melindungi ekosistem bawah laut dari pencemaran sampah sekaligus mengampanyekan laut bebas sampah plastik. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.


Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

11 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

20 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

26 hari lalu

Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit
Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.


Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

28 hari lalu

Nelayan mendorong perahunya melewati tumpukan sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.


Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

29 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.


Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

40 hari lalu

Halaman B&B dengan bunga plum yang mekar di Desa Ganyuan, Quchi, Wushan, Cina.  (dok. Istimewa. Foto: Wang Zhonghu)
Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

Hamparan bunga plum di sepanjang tepian Sungai Yangtze Wushan, menarik perhatian wisatawan d


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

43 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

48 hari lalu

Sekretaris Daerah Nurdin Yana (kedua kanan) bersama perwakilan dari Yayasan Bakti Barito dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) saat acara Gelar Aspal Plastik Terpanjang di Satu Wilayah Kabupaten Garut di Simpang Lima Garut, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). (ANTARA/Feri Purnama)
Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.