Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hepatitis Misterius pada Anak, 2 Studi Temukan Jejak Virus tak Berbahaya AAV2

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua studi independen terhadap anak-anak yang memiliki kerusakan organ hati atau hepatitis akut misterius di Inggris menemukan sebuah virus yang disebut adeno-associated virus 2 di hampir semua kasusnya. Jenis virus yang sama tidak didapati pada anak-anak lainnya. Hampir semua anak-anak dengan hepatitis akut misterius juga memiliki sebuah varian gen yang mempengaruhi respons imun mereka.

Adeno-associated virus 2, atau AAV2, adalah jenis virus yang biasa menginfeksi hampir setiap orang di awal masa kanak-kanaknya--tapi tidak pernah sebelumnya dipandang sebagai pemicu penyakit. Virus ini bisa mengintegrasikan DNA miliknya ke dalam genom dari sel yang diinfeksinya, dan karenanya bisa ada dalam tubuh sepanjang masa. 

Meski begitu, AAV2 agak tidak biasa dalam hal virus ini hanya dapat bereplikasi dalam keberadaan virus-virus lain seperti adenovirus atau virus herpes. "Jadi ini masih belum jelas jika AAV2 adalah penyebab hepatitis misterius atau hanya sebuah indikator infeksi adenovirus," kata Emma Thomson dari University of Glasgow, Inggris. Seperti diketahui, adenovirus yang sementara ini dipandang sebagian kalangan sebagai tersangka terkuat di balik hepatitis misterius pada anak-anak.

Dari temuan terbarunya, Thomson menduga kalau AAV2 atau virus lain dapat memicu kerusakan organ hati via sebuah mekanisme imun tubuh yang belum diketahui dengan sebuah kerentanan genetik. Dia curiga sejumlah kecil kasus ini telah terjadi tanpa disadari selama bertahun-tahun. 

Secara spesifik di Skotlandia, basis Thomson, ada jumlah infeksi adenovirus yang lebih rendah daripada biasanya karena pembatasan Covid-19, namun kemudian melonjak tiba-tiba ketika pembatasan-pembatasan dicabut. Ini, menurut Thomson, mungkin menuntun kepada banyak kasus hepatitis  yang muncul pada waktu bersamaan. "Kami tidak mengira lockdown akan membuatnya bersemi, kami hanya melihat semuanya sekali," katanya. 

Ini kejadian April tahun ini di mana para dokter di Inggris dan Skotlandia melaporkan satu klater kasus anak-anak mengembangkan kerusakan orgn hati yang tidak disebabkan oleh virus hepatitis. "Anak-anak itu awalnya memiliki gejala gastrointestinal, seperti diare, sebelum hepatitis berkembang di pekan-pekan berikutnya," kata Antonia Ho, juga dari University of Glasgow. 

Secara global, lebih dari 1.000 kasus hepatitis misterius dilaporkan terjadi pada anak-anak hingga saat ini. Kebanyakan telah sembuh kembali, tapi 22 anak telah meninggal sejauh ini. "Angka sebenarnya bisa jadi lebih besar lagi," kata Ho sambil menambahkan, "Banyak negara tidak menguji virus hepatitis dan karenanya tidak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang disebabkan olehnya."

Untuk mencoba dan menunjuk penyebab, Ho, Thomson dan kolega mereka mengurutkan seluruh DNA dan RNA virus dalam sampel darah dari sembilan anak dengan hepatitis misterius, 12 anak sehat dari usia yang sama dan 13 anak dengan infeksi adenovirus tapi organ hatinya tak rusak. Material genetik AAV2 ditemukan di seluruh sembilan anak dengan hepattis, tapi tidak ditemukan pada kelompok yang lain. 

Untuk empat dari sembilan anak itu, sampel hati tersedia dan AAV2 juga hadir di seluruh keempatnya. Thomson dkk juga menemukan delapan dari sembilan anak dengan hepatitis itu memiliki sebuah varian gen yang disebut HLA-DRB1*04:01 yang bisa berdampak ke respons imun terhadap infeksi. Varian gen ini hanya ditemukan dalam 16 persen orang di Skotlandia pada umumnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim yang berbeda, dipimpin Judith Breuer dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health di London, melakukan studi yang serupa membandingkan 28 anak dengan hepatitis misterius dengan 136 anak lainnya. Temuannya juga hampir identik, sampel darah milik 27 dari 28 anak dengan hepatitis itu didapatinya mengandung AAV2. Sementara tidak ada sama sekali dalam kelompok anak yang kedua, atau hanya sedikit sekali yang ditemukan. 

Tim Breuer juga menemukan material genetik AAV2 dalam lima sampel organ hati, tapi tidak dapat menemukan protein virus atau melihat partikel virusnya langsung dengan sebuah mikroskop elektron. "Membuat kami menduga kalau ada sebuah mekanisme virus yang tidak langsung," kata Breuer.

Thomson berpikir 'sangat tidak biasa' jika virus corona SARS-CoV-2 berperan dalam pengembangan kasus-kasus hepatitis misterius ini. Pasalnya, anak-anak yang terdampak itu tidak ada yang terinfeksi Covid-19 sebelumnya. 

Di Inggris, jumlah kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak saat ini mulai menurun. "Kerja sama internasional akan dibutuhkan untuk mengerjakan studi-studi konfirmasi atas temuan-temuan dan mencari tahu mekanisme yang terjadi," kata Breuer. 

Hingga itu semua dilakukan, Thomson menambahkan, terlalu awal untuk bicara tentang pengobatannya. 

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Satu Suspek Cacar Monyet di Jawa Tengah Masih Tunggu Hasil Tes Kedua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

17 jam lalu

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.


Hadiah Nobel Kedokteran 2023 untuk Penemu Vaksin Covid-19

1 hari lalu

Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2023 di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia 2 Oktober 2023. Kantor Berita TT/via REUTERS
Hadiah Nobel Kedokteran 2023 untuk Penemu Vaksin Covid-19

Dua ilmuwan Hungaria dan Amerika Serikat bertemu di sebuah tempat fotokopi sebelum menemukan molekul mRNA yang membuka jalan bagi vaksin Covid-19.


PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 hari lalu

Chris Hipkins berbicara kepada awak media, setelah dikukuhkan sebagai satu-satunya calon pengganti Jacinda Ardern sebagai pemimpin Partai Buruh, di luar parlemen Selandia Baru di Wellington, Selandia Baru 21 Januari 2023. REUTERS/Lucy Craymer
PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.


S&P Global Perkirakan 200 Lebih Mobil Listrik Rilis di 2026

2 hari lalu

Sejumlah pekerja menyelesaikan proses perakitan mobil listrik Neta di pabrik Tongxiang City, Cina, Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Juli Hantoro
S&P Global Perkirakan 200 Lebih Mobil Listrik Rilis di 2026

S&P Global juga memperkirakan penjualan mobil listrik bisa mengimbangi mobil berbahan bakar minyak setelah tahun 2030.


Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan Bakal Disebar di Rumah Sakit, Ini Fungsinya

4 hari lalu

Jaya (70) seorang peserta BPJS Kesehatan mandiri mengantri untuk pengobatan laser katarak di sebuah rumah sakit di Bogor, Jawa Barat, Ahad, 10 April 2022. Jaya yang bekerja sebagai petani lahan kosong di kawasan Stasiun Pondok Rajeg, Depok, Jawa Barat, mengaku lebih tenang setelah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan mandiri. Ia kini tak mengkhawatirkan biaya jika harus pergi berobat. Penyakit katarak, paru-paru, dan pengapuran yang dideritanya, dapat diobati tanpa harus mengeluarkan biaya. TEMPO/Subekti
Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan Bakal Disebar di Rumah Sakit, Ini Fungsinya

BPJS Kesehatan manargetkan setiap rumah sakit di Tanah Air dapat memiliki layanan informasi terkait BPJS Kesehatan.


Kembali Terserang Covid-19 Varian Baru, Coba Ikuti Saran Berikut

5 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Kembali Terserang Covid-19 Varian Baru, Coba Ikuti Saran Berikut

Sejak terdeteksinya varian baru Covid-19 Eris pada Juli 2023 dan varian Pirola sebulan kemudian, kasus positif pun beranjak naik di berbagai negara.


PMI dan IFRC Tutup Operasi Covid-19 Bertema Menyatukan Kekuatan

7 hari lalu

(kiri - kanan) Diskusi panel yang dimoderatori oleh Dian Rosdiana, pembicara: drh. Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan, M.Kes, Ph.D; Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR; dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid; dan Rizky Syafitri dalam acara penutupan operasi Covid-19 oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit Merah atau IFRC di Gedung SMESCO Jakarta, Senin 25 September 2023. Dok. PMI.
PMI dan IFRC Tutup Operasi Covid-19 Bertema Menyatukan Kekuatan

Pandemi Covid-19 telah berakhir, PMI, IFRC atau Bulan Merah Sabit pun tutup praktik penanganan Covid-19.


Ekonomi Cina Terpuruk, Asian Games 2023 Cuma Menghabiskan Uang

13 hari lalu

Seorang wanita berpose di depan patung tiga maskot Asian Games ke-19 Hangzhou 2022, dekat Desa Asian Games Hangzhou, di provinsi Zhejiang, Tiongkok 20 September 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Ekonomi Cina Terpuruk, Asian Games 2023 Cuma Menghabiskan Uang

Antusiasme menyambut Asian Games 2023 masih kurang, banyak yang beranggapan stadion baru dan fasilitas mewah lain cermin prioritas yang salah.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

15 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

16 hari lalu

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mendaftarkan informasi untuk seorang pasien di pintu masuk klinik demam Rumah Sakit Pusat Wuhan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, 31 Desember 2022.  Surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, menerbitkan artikel mengutip beberapa pakar Cina yang mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus itu relatif ringan bagi kebanyakan orang pada hari Selasa. REUTERS/Tingshu Wang
WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.