Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dokter Klinik di Nigeria dan Awal Cacar Monyet Mewabah di Dunia

image-gnews
Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima tahun lalu, Dimie Ogoina dari Nigeria melihat apa yang mungkin menjadi pasien terpenting sepanjang karirnya sebagai seorang dokter spesialis penyakit menular. Seorang pasien dengan infeksi yang bisa jadi adalah awal dari wabah cacar monyet terbesar di dunia sepanjang sejarah.

Lima tahun lalu, tepatnya pada 22 September 2017, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun datang ke klinik Ogoina di Universitas Delta Niger dengan ruam aneh pada kulit dan luka dalam mulutnya. "Dia memiliki lesi yang sangat luas sampai ke wajah dan seluruh tubuhnya," kata Ogoina mengisahkan. 

Ruam terlihat sepintas seperti cacar air biasa. Tapi, masalahnya, kata Ogoina, "Anak itu sudah pernah kena cacar air sebelumnya." Jadi, dia menyimpulkan, itu bukan cacar air. 

Melihat skala sebaran lesi--benjolan berisi cairan di bawah kulit--dan lokasinya, Ogoina saat itu sudah curiga apakah yang terjadi pada anak itu adalah penyakit sangat langka: cacar monyet? "Itu terpikirkan begitu saja," katanya.

Saat itu Nigeria tidak memiliki kemampuan untuk menguji virus penyebab penyakit zoonosis (yang ditularkan oleh hewan) itu. Jadi Ogoina dan kliniknya harus mengirim sampel ke Senegal dan bahkan Amerika Serikat untuk mendapatkan diagnosis. Mereka harus menunggu beberapa hari hingga hasilnya datang kembali dan benar bahwa anak tersebut terinfeksi cacar monyet. 

"Dia adalah kasus pertama monkeypox di Nigeria dalam 38 tahun," kata Ogoina. Dan, beberapa bulan kemudian, dia dan para koleganya kedatangan lebih dari 20 kasus sejenis lainnya di klinik itu. Total, sepanjang 2017, Nigeria melaporkan sebanyak sekitar 200 kasus cacar monyet sebelum senyap mulai 2018--diduga karena pemantauan yang juga drop.

Ogoina termasuk yang tidak yakin cacar monyet sudah terkendali di negaranya. Alasannya adalah kasusnya yang sudah merebak di banyak wilayah di Nigeria dan infeksi virus menyebar lebih luas dan cepat di luar dugaannya.

Dokter Dimie Ogoina dan bangsal isolasi cacar monyet di Universitas Rumah Sakit Delta Niger di Bayelsa, Nigeria. Dok. Dimie Ogoina

Virus juga tidak menyerang anak-anak tapi lebih ke pria dewasa berusia 20-an dan 30-an tahun. "Pria muda, aktif, terinfeksi cacar monyet. Ini sangat tidak biasa saat itu."

Gejala pada para pria dewasa itu juga tidak cocok dengan profil pasien cacar monyet yang dikenal sebelumnya. Para pasien itu bukanlah mereka yang biasa berburu atau memelihara satwa tapi, jauh dari itu, adalah para pria kelas menengah yang hidup sibuk di tengah kota. 

"Dan kenapa virusnya tak menyerang anak-anak? atau perempuan? atau lansia? Kenapa kita hanya melihatnya pada pria muda, usia 20-40 tahun?" kata Ogoina yang belakangan juga mendapati pasien bocah yang pernah ditanganinya ternyata tidak tertular virus dari satwa melainkan dari pria kerabatnya di rumah. 

Adapun ruam pada pasien juga tidak biasa. Kalau biasanya cacar monyet tampak dari wajah dan bagian lipatan di tubuh, kali ini malah ada di wilayah genital. "Mereka memiliki lesi pada genital yang ekstensif, sangat ekstensif," kata Ogoina.

Baca halaman berikutnya: penularan cacar monyet tak pernah putus di Nigeria dan akhirnya tumpah ke dunia ....

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

3 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

10 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

14 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.