Saat ini para ilmuwan, termasuk Ogoina, mulai mempertimbangkan untuk meyakini kalau pasien bocah laki-laki lima tahun lalu itu bukan hanya pasien pertama untuk di Nigeria, tapi bisa jadi juga untuk di dunia. Dia menjadi kasus pertama yang diketahui dari wabah cacar monyet di dunia saat ini yang sudah menyebar di 78 negara.
Para ilmuwan mulai memahami di mana dan kapan wabah cacar monyet terbesar ini dimulai setelah melacak sampai ke kasus di Nigeria pada 2017 itu. Datanya menunjukkan kalau virus cacar monyet telah beredar di antara manusia secara kontinyu di Nigeria selama setidaknya lima tahun ke belakang, atau bahkan lebih. Penularan terjadi tanpa putus karena tidak ada program vaksinasi yang dijalankan di negeri itu.
Pada akhirnya, penularan itu tumpah ke dunia. Sejak Mei, dunia telah mendeteksi lebih dari 20 ribu kasus cacar monyet, termasuk lebih dari 4.000 yang dilaporkan di Amerika Serikat. Badan Kesehatan Dunia atau WHO pun telah menetapkan wabah penyakit ini sebagai darurat kesehatan publik per 23 Juli lalu, membuatnya setara polio dan Covid-19.
"Jelas sekali sudah ada transmisi endemik di Nigeria sejak 2017, mungkin lebih mundur lagi daripada 2017, sebelum kemudian ada kasusnya yang diekspor ke luar," kata peneliti biologi evolusioner dari Universitas Arizona, AS, Michael Worobey.
Worobey belum mempublikasikan hasil analisisnya ini namun menyatakan data yang ada tak terbantahkan.
NPR
Baca juga:
Satu Suspek Cacar Monyet di Jawa Tengah Masih Tunggu Hasil Tes Kedua
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu