Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cacar Monyet dari Masa ke Masa, Penyebaran di Dunia Sejak Ditemukan Pertama 1958 di Kongo

image-gnews
Gary Sacks menerima vaksinasi cacar monyet di Northwell Health Immediate Care Center di Fire Island-Cherry Grove, di New York, AS, 15 Juli 2022. Hingga saat ini belum dilaporkan adanya kasus cacar monyet di Indonesia. REUTERS/Eduardo Munoz
Gary Sacks menerima vaksinasi cacar monyet di Northwell Health Immediate Care Center di Fire Island-Cherry Grove, di New York, AS, 15 Juli 2022. Hingga saat ini belum dilaporkan adanya kasus cacar monyet di Indonesia. REUTERS/Eduardo Munoz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Monkeypox (MPVX) atau cacar monyet termasuk dalam penyakit zoonosis, yitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Hewan tersebut di antaranya adalah hewan inang seperti berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia. Hewan pmonkeyengerat tersebut seperti Cricetomisis, Graphiurus, dan funiscirusus.

Melansir situs resmi WHO, gejala cacar monyet hampir serupa dengan pasien cacar sebelumnya, meski secara klinis penyakit ini tidak menyebabkan dampak yang terlalu parah. Namun saat ini dengan adanya vaksinasisi cacar bagi penyakit cacar monyet dapat mencegar infeksi MPXV pada manusia.

Berdasarkan jurnal berjudul Human Monkeypox Virus: Respon Kesiapan Darurat Dunia yang terbit tahun 2019, pertama ditemukan secara endemis di Afrika Barat dan Tengah. Kedua kawasan tersebut dikenal dengan cuaca tropis dan dikelilingi oleh banyaknya hutan. Lama-kelamaan penyakit ini mulai merambah ke daerah perkotaan.

Kasus pada manusia pertama yang diketahui pada anak laki-laki berusia sembilan tahun di provinsi Equaire Zaire dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo (DRC) pada tahun 1958. Awalnya ia hanya menderita penyakit cacar biasa. Namun setelahnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa penyakit tersebut ialah cacar monyet.

Hal ini dibuktikan ketika mengisolasi gejala tersebut dari penyakit vesiculo-pustular yang umumnya ada di kera dan terdapat di State Serum Institute, Copenhagen. Akhirnya ditemukan kemiripan antara cacar biasa dan cacar monyet pada primate, yang saat ini terjadi juga di manusia.

Rentang tahun 1970 sampai 1986, dilaporkan terdapat sepuluh kasus individu yang terserang cacar monyet di negara bagian Afrika Barat, seperti Pantai Gading, Liberia, dan Sierra Leone. Sementara jumlah yang lebih banyak dilaporkan di daerah Kongo dengan jumlah 394 orang.

Hingga pada tahun 2005, kasus dari cacar monyet mulai sering dikabarkan dari Cekungan Kongi di Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah. Sementara dua tahun sebelumnya di akhir musim semi 2003, beberapa orang teridentifikasi gejala cacar monyet di Midwestern Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, mereka terlihat memiliki gejala serupa seperti ruam, demam, gejala pernapasan, dan limfadenopati setelah terpapar virus dari anjing peliharaan yang sedang sakit. Faktanya, anjing sendiri adalah salah satu hewan pengerat dari spesies Cynomys.

Anjing tersebut diindetifikasi terpapar karena hewan lain seperti tikus, yang terkenal sebagai reservoir monkeypox di habitat asli mereka di Afrika. Ciri-ciri hewan itu antara lain seperti keluarnya cairan pada hidung dan mata yang berlebihan, dyspnea, lymphadenopathy, dan lesi muco-cutaneous.

Namun seiring penelitian berjalan, ditemukanlah vaksin cacar ini. Menrut studi yang terbit tahun 2019, orang-orang yang divaksinasi terhadap cacar memiliki sedikit kemungkinan mengalami tingkat keparahan penyakit ini. Meskipun penyakit ini bisa disembuhkan dengan sendirinya, dengan estimasi waktu dua sampai empat minggu.

FATHUR RACHMAN 

Baca: Vaksin Cacar untuk Cacar Monyet, Efektifkah?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

10 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

11 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


5 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami Pada Pasien Demam Berdarah

22 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami Pada Pasien Demam Berdarah

Meningkatkan kadar trombosit pada pasien demam berdarah bisa dilakukan dengan berbagai cara.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

23 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

24 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Layanan Kesehatan di Rafah Hampir Kolaps, WHO dan Aneka Lembaga Mau Dirikan Titik Medis Baru

24 hari lalu

Layanan Kesehatan di Rafah Hampir Kolaps, WHO dan Aneka Lembaga Mau Dirikan Titik Medis Baru

Sejumlah lembaga mau mendirikan titik medis dan berbagai layanan kesehatan untuk pengungsi di Rafah.